Jenis-Jenis Pajak Daerah Pajak Restoran

commit to user

12. Cara Perhitungan Pajak

Besarnya pokok pajak dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Cara perhitungan ini digunakan untuk setiap jenis pajak daerah, yang juga merupakan dasar perhitungan untuk semua jenis pajak pusat Siahaan, 2005 : 65 : Pajak Terhutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak

13. Jenis-Jenis Pajak Daerah

Setiap jenis pajak yang diberlakukan harus berdasarkan dasar hukum yang kuat untuk menjamin kelancaran pengenaan dan pemungutannya. Hal ini juga berlaku untuk pajak daerah. Pajak daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terbagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi dan pajak kabupatenkota. Pembagian ini dilakukan sesuai dengan kewenangan pengenaan dan pemungutan masing-masing jenis pajak daerah pada wilayah administrasi provinsi atau kabupatenkota yang bersangkutan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, ditetapkan sebelas jenis pajak daerah, yaitu empat jenis pajak provinsi dan tujuh jenis pajak kabupatenkota. Jenis-jenis Pajak Daerah yang boleh dipungut oleh provinsi adalah: i Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air., ii Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, iii Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, iv Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Sedangkan jenis commit to user pajak yang boleh dipungut oleh kabuatenkota adalah : i Pajak Hotel, ii Pajak Restoran, iii Pajak Hiburan, iv Pajak Reklame, v Pajak Penerangan Jalan, vi Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, vii Pajak Parkir. Pajak daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 terbagi menjadi dua, yaitu pajak provinsi sebanyak 5 jenis pajak dan pajak kabupatenkota sebanyak 11 jenis pajak. Jenis-jenis Pajak Daerah yang boleh di pungut oleh provinsi adalah: i Pajak Kendaraan Bermotor, ii Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, iii Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, iv Pajak Air Permukaan, v Pajak Rokok. Sedangkan Jenis Pajak Daerah yang di pungut kabupatenkota berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , terdiri dari : i Pajak Hotel, ii Pajak Restoran, iii Pajak Hiburan, iv Pajak Reklame, v Pajak Penerangan Jalan, vi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, vii Pajak Parkir, viii Pajak Air Tanah, ix Pajak Sarang Burung Walet, x Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dan xi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

14. Pajak Restoran

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan: a. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Pasal 1 nomor 22 commit to user b. Restoran adalah fasilitas penyediaan makanan danatau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering. Pasal 1 nomor 23 c. Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran. Pasal 37 ayat 1 d. Pelayanan yang disediakan Restoran sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat 1 meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain. Pasal 37 ayat 2 e. Tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat 1 adalah pelayanan yang disediakan oleh Restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 37 ayat 3 f. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang membeli makanan danatau minuman dari Restoran. Pasal 38 ayat 1 g. Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran. Pasal 38 ayat 2 Menurut Peraturan Daerah Perda Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pajak Restoran Pasal 3 ayat 3, yang dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah pelayanan usaha jasa boga atau katering, rumah makan atau restoran, warung makan, kafe, pedagang kaki lima, kolam pancing dan usaha lain yang sejenis yang disertai dengan fasilitas commit to user penyantapannya atau disantap di tempat lain yang peredarannya 1 satu tahun kurang atau tidak melebihi dari Rp. 9.000.000,- sembilan juta rupiah.

15. Aspek Kajian Operasional Daya Pajak, Efisiensi, Efektivitas, Elastisitas