Pembentukan Kabupaten Klaten Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan

commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Klaten

1. Pembentukan Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten merupakan salah satu dari 35 KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Nomor 12, 13, 14 dan 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten di Jawa Timur, Tengah, Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Klaten berkedudukan tetap di Jl.Pemuda Nomor 294 Klaten, Jawa Tengah.

2. Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan

Visi Pemerintah Kabupaten Klaten tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2006-2010, yaitu ”terwujudnya Kabupaten Klaten yang toto titi tentrem kertoraharjo”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut : a. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat : wareg, waras, wasis, wisma dan wutuh; commit to user b. Mengupayakan terwujudnya rasa aman lahir batin serta terpenuhinya kebutuhan materiil-spirituil dan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. Meningkatkan partisipasi masyarakat, serta pelibatan masyarakat dalam mengaktualisasikan diri terhadap pelaksanaan pembangunan; d. Menumbuhkan perekonomian rakyat yang dinamis, berbasis sumber daya lokal dan berpikiran global untuk mengurangi angka kemiskinan serta menjaga kelestarian lingkungan hidup; e. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi kepemerintahan; f. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan; g. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai; h. Mendorong pelaksanaan otonomi desa dengan menjadikan desa sebagai pusat-pusat pertumbuhan kawasan. Visi dan misi tersebut selanjutnya dijabarkan melalui program dan kegiatan tahunan, yang kemudian dituangkan dalam APBD. Program dan kegiatan Pemerintah Daerah secara umum dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran KUA.

3. Kondisi Geografis