8
b dianggap tidak memiliki dokumen atau ber ada dalam situasi tak-r eguler apabila mer eka tidak mematuhi ketentuan yang diatur
dalam sub-ayat a Pasal ini.
Pasal 6
Untuk tujuan Konvensi ini : a istilah “Negar a asal” ber ar ti negar a dimana or ang yang
ber sangkutan mer upakan w ar ga Negar a; b istilah “Negar a tujuan ker ja” ber ar ti negar a dimana peker ja
migr an akan, tengah atau telah melakukan aktivitas yang dibayar , sebagaimana adanya;
c istilah “Negar a tr ansit” adalah negar a yang disinggahi oleh or ang yang ber sangkutan dalam per jalanan ke negar a tujuan ker ja
atau dar i negar a tujuan ker ja ke negar a asal atau tempat tinggalnya.
BAGIAN II Non-diskr iminasi dalam kaitan dengan hak
Pasal 7
Negar a-Negar a Pihak ber upaya, sesuai dengan instr umen- instr umen inter national tentang hak asasi manusia, untuk
menghor mati dan memastikan semua peker ja migran dan anggota keluar ganya dalam w ilayahnya atau yang tunduk pada
yur idiksinya memper oleh hak-hak yang diatur dalam Konvensi ini tanpa pembedaan apa pun seperti jenis kelamin, r as, w ar na kulit,
bahasa, agama atau keper cayaan, pendapat politik atau lain-lain, kebangsaan, asal-usul etnis atau sosial, kew ar ganegar aan, usia,
kedudukkan ekonomi, kekayaan, status per kaw inan, status kelahir an atau lain-lain.
9
Hak asasi manusia bagi seluruh pekerja migran dan anggota keluarganya
Pasal 8
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us bebas untuk meninggalkan negar a mana pun, ter masuk negar a asal
mer eka. Hak ini tidak boleh dibatasi kecuali sebagaimana ditetapkan oleh hukum, diper lukan untuk melindungi keamanan
nasional, keter tiban umum, kesehatan dan mor al umum, atau hak- hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain, dan yang sesuai dengan
hak-hak lain yang diakui dalam Konvensi ini.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk memasuki dan tinggal di negar a asalnya setiap saat.
Pasal 9
Hak hidup par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us dilindungi oleh hukum.
Pasal 10
Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh dijadikan sasar an penyiksaan atau per lakuan atau penghukuman
yang kejam, tidak manusiaw i dan mer endahkan mar tabat.
Pasal 11
1. Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh diper budak atau diper hambakan.
2. Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh diw ajibkan untuk melakukan ker ja paksa atau ker ja w ajib.
3. Di Negar a-Negar a yang member lakukan pemenjar aan dengan ker ja kasar sebagai hukuman atas suatu kejahatan, ayat 2 Pasal ini
tidak boleh mengecualikan pelaksanaan ker ja kasar ter sebut sesuai dengan keputusan hukuman oleh pengadilan yang
ber w enang.
10
mencakup :
a setiap peker jaan atau jasa yang tidak disebutkan dalam ayat 3 Pasal ini yang biasanya diw ajibkan kepada or ang yang ditahan
atas per intah yang sah dar i pengadilan atau kepada or ang yang tengah menjalani pembebasan ber syar at dar i penahanan
ter sebut;
b setiap tindakan yang dituntut untuk dilakukan dalam keadaan dar ur at atau bencana yang mengancam kehidupan
atau penghidupan masyar akat;
c setiap peker jaan atau jasa yang mer upakan bagian dar i kew ajiban sipil umum sepanjang peker jaan itu diw ajibkan juga
kepada w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkutan.
Pasal 12
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas kebebasan ber pikir , ber keyakinan, dan ber agama. Hak ini
har us mencakup kebebasan untuk memeluk atau menganut suatu agama atau keper cayaan atas pilihan dan kebebasannya untuk
menjalankan agama atau keper cayaan dalam ber ibadah, penaatan, pengamalan, dan pengajar an, secar a sendir i atau dalam
masyar akat ber sama-sama dengan or ang lain, baik di tempat umum atau pr ibadi.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya tidak boleh menjadi
sasar an pemaksaan
yang dapat
mengganggu kebebasannya untuk memeluk atau menganut agama atau
keper cayaan pilihannya. 3. Kebebasan untuk menjalankan agama atau keper cayaan
seseor ang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan hukum dan demi melindungi keamanan, keter tiban, kesehatan, atau mor al
masyar akat, atau hak-hak dan kebebasan-kebebasan fundamental or ang lain.
11
Pasal 13
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk ber pendapat tanpa campur tangan.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas kebebasan ber ekspr esi; hak ini har us ter masuk
kebebasan untuk mencar i, mener ima dan member ikan infor masi dan gagasan apa pun, ter lepas dar i pembatas-pembatas, baik
secar a lisan, tulisan atau dalam bentuk cetakan, kar ya seni, atau melalui media lain pilihannya.
3. Pelaksanaan hak yang ditentukan dalam ayat 2 Pasal ini menimbulkan kew ajiban dan tanggung jaw ab khusus. Oleh kar ena
itu, pelaksanaan hak ini dapat dikenai pembatasan ter tentu yang hanya boleh dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan
diper lukan ;
a untuk menghor mati hak-hak atau nama baik or ang lain; b untuk melindungi keamanan nasional Negar a-Negar a yang
ber sangkutan atau keter tiban umum atau kesehatan publik atau mor al;
c untuk tujuan mencegah segala pr opaganda per ang; d untuk tujuan mencegah segala upaya yang mendor ong
kebencian ber dasar kan kebangsaan, r as, atau agama yang mer upakan penghasutan untuk melakukan diskr iminasi,
per musuhan, atau tindak keker asan.
Pasal 14
Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh secar a sew enang-w enang atau secar a tidak sah diganggu dalam hal
ur usan pr ibadi, keluar ga, r umah tangga, kor espondensi, atau
12
Pasal 15
Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh secar a sew enang-w enang dir ampas har ta bendanya, baik yang
dimiliki sendir i maupun ber sama-sama dengan or ang lain. Apabila menur ut ketentuan hukum yang ber laku di Negar a tujuan ker ja,
aset peker ja migr an atau anggota keluar ganya disita baik sebagian maupun selur uhnya, or ang yang ber sangkutan harus memiliki hak
untuk memper oleh kompensasi yang adil dan memadai.
Pasal 16
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas kebebasan dan keamanan pr ibadi.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas per lindungan yang efektif dar i Negar a ter hadap tindak
keker asan, ceder a fisik, ancaman, intimidasi yang dilakukan oleh apar at pemer intah atau oleh or ang per seor angan, kelompok, atau
lembaga.
3. Ver ifikasi apa pun oleh apar at penegak hukum mengenai identitas par a peker ja migr an dan anggota keluaganya har us
dilaksanakan sesuai dengan pr osedur yang ditetapkan menur ut hukum.
4. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya, baik secar a per seor angan maupun secar a kolektif, tidak boleh menjadi sasar an
penangkapan atau penahan yang sew enang-w enang; mer eka tidak boleh dir ampas kebebasannya kecuali ber dasar kan alasan-alasan
yang sah dan sesuai dengan pr osedur yang ditetapkan menur ut hukum.
5. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang ditangkap
har us diber i tahu pada saat penangkapan mengenai alasan-alasan penangkapannya dalam bahasa yang sedapat mungkin dapat
13
6. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang ditangkap atau ditahan ber dasar kan tuduhan pidana har us seger a
dihadapkan kepada hakim atau pejabat lain yang diber i kew enangan menur ut hukum untuk menjalankan kekuasaan
per adilan dan har us
mempunyai hak diadili dalam jangka w akt u
yang w ajar atau dibebaskan. Bukan mer upakan suatu ketentuan umum bahw a selama menunggu untuk diadili mer eka har us
ditahan, tetapi pembebasan dapat diber ikan atas dasar jaminan untuk hadir pada per sidangan, pada setiap pr oses per adilan, dan
pada pelaksanaan putusan, apabila diputuskan demikian.
7. Apabila seor ang peker ja migr an dan anggota keluar ganya ditangkap atau dipenjar a atau ditahan selama menunggu untuk
diadili atau ditahan dalam bentuk lain:
a pejabat konsuler atau diplomatik Negar a asalnya atau Negar a yang mew akili kepentingan Negar a
ter sebut w ajib
diber itahukan dengan seger a penangkapan atau penahanan ter sebut ser ta alasan-alasannya, apabila yang ber sangkutan
memintanya;
b or ang yang ber sangkutan har us memiliki hak untuk ber komunikasi dengan pejabat-pejabat yang disebutkan di atas;
komunikasi ter sebut har us seger a disampaikan, dan ia har us memiliki hak untuk mener ima komunikasi yang dikir imkan
oleh pejabat ter sebut dengan seger a;
c or ang yang ber sangkutan har us seger a diber i tahu hak-hak ini dan hak
-hak yang ber asal dar i per janjian yang r elevan, jika
ada, yang ber laku antar a Negar a-Negar a yang ber sangkutan, untuk ber kor espondensi dan ber temu dengan pejabat di atas
dan membuat pengatur an untuk pengacar a mer eka.
8. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang dir ampas kebebasannya dengan penangkapan atau penahanan, ber hak
untuk disidangkan di pengadilan, dengan tujuan agar pengadilan
14
9. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang telah menjadi kor ban penangkapan atau penahanan yang tidak sah,
har us memiliki hak untuk mendapat ganti r ugi.
Pasal 17
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang dir ampas kebebasannya har us diper lakukan secar a manusiaw i dan dengan
penghor matan atas mar tabat yang melekat pada dir i manusia dan pada identitas budaya mer eka.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang dituduh har us, kecuali dalam keadaan-keadaan luar biasa, dipisahkan dar i
or ang yang telah dipidana dan har us diper lakukan secar a ber beda sesuai dengan statusnya sebagai or ang yang belum dipidana.
Ter dakw a di baw ah umur har us dipisahkan dar i or ang dew asa dan seseger a mungkin dihadapkan pada sidang pengadilan.
3. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang ditahan di suatu Negar a tr ansit atau Negar a tujuan ker ja kar ena pelanggar an
ter hadap ketentuan yang ber kenaan dengan migr asi, har us sedapat mungkin dipisahkan dar i or ang-or ang yang sudah dijatuhi
hukuman atau or ang-or ang yang tengah menunggu penundaan per sidangan.
4. Selama jangka w aktu hukuman penjar a menur ut hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan, tujuan penting dar i per lakuan
ter hadap par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us menjadi per baikan dan r ehabilitasi sosial mer eka. Ter pidana di
baw ah umur har us dipisahkan dar i or ang dew asa dan diper lakukan sesuai dengan usia dan status hukum mer eka.
15
6. Apabila seor ang peker ja migr an dir ampas kebebasannya, pejabat yang ber w enang dar i Negar a yang ber sangkutan w ajib
memper hatikan masalah-masalah yang mungkin dihadapi oleh anggota keluar ganya, khususnya pasangan dan anak-anaknya yang
di baw ah umur .
7. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang menjadi sasar an penahanan dan hukuman penjar a sesuai dengan hukum
yang ber laku di Negar a tujuan ker ja atau di Negar a tr ansit, har us menikmati hak-hak yang sama sebagaimana diter apkan kepada
w ar ga negar a dar i Negar a-Negar a ter sebut pada situasi yang sama.
8. Apabila seor ang peker ja migr an dan anggota keluar ganya ditahan dengan maksud untuk melakukan ver ifikasi atas
pelanggar an ter hadap ketentuan yang ber kenaan dengan migr asi, yang ber sangkutan tidak boleh dibebani biaya yang ditimbulkan.
Pasal 18
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak yang setar a dengan w ar ga negar a dar i Negar a yang
ber sangkutan di hadapan pengadilan dan tribunal. Dalam menentukan
tuduhan kejahatan
ter hadap mer eka
atau menentukan hak-hak dan kew ajiban mer eka yang digugat secar a
hukum, mer eka har us memiliki hak untuk menjalani dengar pendapat yang adil oleh tr ibunal yang kompeten, independen, dan
impar sial oleh hukum.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang dituntut atas suatu tindak pidana har us memiliki hak pr aduga tak-ber salah
sampai ter bukti sesuai dengan hukum yang ber laku.
3. Dalam menentukan tuntutan kejahatan ter hadap mer eka, par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas
jaminan-jaminan minimum di baw ah ini :
16
b untuk memiliki w aktu dan fasilit as yang memadai guna melakukan per siapan pembelaan atas tuntutan ter hadap
mer eka dan ber komunikasi dengan pengacar a yang mer eka pilih sendir i;
c untuk diadili tanpa penundaan yang tidak semestinya; d untuk diadili dengan kehadir an mer eka dan untuk membel a
dir i mer eka secar a pr ibadi atau melalui penasihat hukum atas pilihan mer eka sendir i; untuk diinfor masikan, jika mer eka tidak
memiliki penasihat hukum, akan adanya hak ini; dan untuk memiliki penasihat hukum yang ditugasi mendampingi mer eka,
dalam keadaan apa pun ketika kepentingan keadilan sangat dibutuhkan dan tanpa pembayar an oleh mer eka dalam hal ini
jika mer eka tidak memiliki sumber pembiayaan yang cukup;
e untuk memer iksa atau telah memer iksa saksi-saksi yang melaw an mer eka dan untuk memper oleh kehadir an dan
pemer iksaan atas saksi-saksi pada pihak mer eka dengan kondisi yang sama dengan saksi-saksi yang melaw an mer eka;
f untuk memper olah bantuan cuma-cuma dar i seor ang pener jemah jika mer eka tidak memahami atau tidak
menutur kan bahasa yang digunakan di negar a setempat;
g tidak dipaksa untuk ber saksi melaw an dir i mer eka sendir i atau untuk mengaku ber salah.
4. Pada kasus yang menimpa anak di baw ah umur , pr osedur yang diambil w ajib memper hatikan umur mer eka dan dor ongan untuk
memajukan r ehabilitasi mer eka.
5. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang dihukum kar ena tindakan pidana har us memiliki hak atas hukuman dan
vonis ter hadap mer eka untuk ditinjau kembali oleh badan tr ibunal yang lebih tinggi menur ut hukum.
17
7. Tidak seor ang pun peker ja migr an dan anggota keluar ganya boleh diadili atau dihukum kembali atas kejahatan yang ia telah
diputuskan ber salah ataupun tidak ber salah ber dasar kan hukum dan pr osedur hukum pidana yang ber laku di negar a yang
ber sangkutan.
Pasal 19
1. Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh dinyatakan ber salah atas suatu tindak pidana kar ena
tindakan atau kelalaian yang bukan mer upakan tindak pidana ber dasar kan hukum nasional atau inter nasional pada saat
dilakukannya tindak pidana ter sebut, tidak pula diper bolehkan untuk dijatuhkan hukuman yang lebih ber at dar ipada hukuman
yang ber laku pada saat tindak pidana ter sebut dilakukan. Apabila setelah dilakukannya suatu tindak pidana muncul ketetapan yang
lebih r ingan hukumannya, i a har us mendapatkan keuntungan dar i ketetapan ter sebut.
2. Per timbangan kemanusiaan yang ber kenaan dengan status peker ja migr an, khususnya sehubungan dengan haknya untuk
tinggal dan beker ja, har us diper hatikan dalam menjatuhkan hukuman atas tindak pidana yang dilakukan oleh peker ja migr an
atau anggota keluar ganya.
Pasal 20
1. Tidak seor ang pun peker ja migr an atau anggota keluar ganya boleh dipenjar a semata-mata atas dasar kegagalan memenuhi
suatu kew ajiban per janjian.
18
boleh dir ampas haknya atas izin tinggal atau izin ker ja, atau diusir semata-mata atas dasar kegagalan memenuhi suatu kew ajiban
yang muncul dar i per janjian ker ja, kecuali pemenuhan kew ajiban dimaksud mer upakan ketentuan dar i diter bitkannya izin ter sebut.
Pasal 21
Adalah tindakan melaw an hukum bagi setiap or ang, kecuali oleh apar at pemer intah yang diber i kew enangan oleh hukum, untuk
menyita, menghancur kan atau mencoba menghancur kan dokumen identitas, dokumen yang member i izin masuk atau tinggal,
ber tempat tinggal atau dokumen penting lain yang diper lukan di w ilayah nasional atau izin ker ja. Tidak satu pun
penyitaan r esmi
atas dokumen-dokumen
ter sebut boleh
dilakukan tanpa
member ikan tanda ter ima ter per inci. Dalam hal apa pun tidak dibolehkan untuk menghancur kan paspor atau dokumen yang
setar a milik peker ja migr an atau anggota keluar ganya.
Pasal 22
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya tidak boleh menjadi sasar an kebijakan pengusir an secar a massal. Setiap kasus
pengusir an har us diper iksa dan diputuskan sendir i-sendiri.
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya hanya dapat
diusir dar i w ilayah suatu Negar a Pihak atas suatu keputusan yang diambil oleh pejabat yang ber w enang sesuai dengan hukum.
3. Keputusan ter sebut w ajib dikomunikasikan kepada mer eka dalam bahasa yang mer eka pahami. Atas per mintaan mer eka,
kecuali mer upakan kew ajiban, keputusan itu w ajib disampaikan secar a ter tulis dan, kecuali dalam keadaan ter kait keamanan
nasional,
beser ta alasan-alasannya.
Or ang-or ang yang
ber sangkutan w ajib diber i tahu mengenai hak-hak ini sebelum atau selambat-lambatnya pada saat keputusan itu diambil.
4. Kecuali, apabi la suatu keputusan akhir telah ditetapkan oleh pengadilan yang ber w enang, or ang-or ang yang ber sangkutan
har us memiliki hak untuk menyampaikan alasan-alasan mengapa
19
5. Apabila keputusan pengusir an yang telah ditetapkan kemudian dibatalkan, or ang yang ber sangkutan har us memiliki hak untuk
menuntut ganti r ugi menur ut hukum, dan keputusan yang per tama tidak boleh diper gunakan untuk mencegahnya memasuki kembali
negar a yang ber sangkutan.
6. Dalam hal pengusir an, or ang-or ang yang ber sangkutan har us memiliki hak atas kesempatan yang cukup sebelum atau sesudah
keber angkatannya, untuk menyelesaikan pembayar an gaji atau hak lain yang har us diber ikan dan juga utang-utangnya.
7. Tanpa mengur angi pelaksanaan keputusan pengusir an, seor ang peker ja migr an atau anggota keluar ganya yang menjadi sasar an
keputusan ter sebut dapat memohon untuk memasuki suatu negar a yang bukan negar a asalnya.
8. Dalam hal pengusir an seor ang peker ja migr an atau anggota keluar gannya,
biaya pengusir an
tidak boleh
dibebankan kepadanya. Or ang yang ber sangkutan dapat diminta untuk
membayar biaya per jalanannya sendir i. 9. Pengusir an dar i negar a tempat beker ja tidak boleh mengur angi
hak apa pun yang telah diper oleh peker ja migr an atau anggota keluar ganya sesuai dengan hukum negar a ter sebut , ter masuk hak
untuk mener ima gaji dan hak lain yang har us diter imanya.
Pasal 23
Par a Peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk memper oleh pilihan meminta per lindungan dan bantuan
pejabat konsuler atau diplomatik dar i Negar a asalnya atau Negar a yang mew akili kepentingan Negar a ter sebut, apabila hak-hak yang
20
Pasal 24
Setiap peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memi liki hak untuk diakui di mana pun sebagai pr ibadi di hadapan hukum.
Pasal 25
1. Par a Peker ja migr an har us mendapatkan per lakuan yang tidak kur ang menguntungkan dar ipada yang diter apkan pada w ar ga
negar a dar i Negar a tujuan ker ja dalam hal penggajian dan :
a ketentuan ker ja lain, yaitu uang lembur , jam ker ja, istir ahat mingguan, libur an dengan dibayar , keselamatan, kesehatan,
pemutusan hubungan ker ja, dan ketentuan ker ja lain yang menur ut hukum dan pr aktik nasional dicakup dalam ketentuan
ini;
b per syar atan ker ja lain, yaitu usia minimum untuk beker ja, pembatasan ter hadap peker jaan per usahaan yang dilakukan di
r umah, dan hal-hal lain yang menur ut hukum dan pr aktik nasional dianggap sebagai per syar atan ker ja.
2. Pengur angan pr insip per samaan per lakuan yang dicantumkan dalam ayat 1 dar i Pasal ini dar i per janjian ker ja per seor angan,
adalah tindakan yang melanggar hukum.
3. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil semua kebijakan yang tepat untuk memastikan bahw a peker ja migr an tidak dihalangi
dar i hak apa pun yang muncul dar i pr insip ini atas alasan adanya hal yang sifatnya tak-r eguler dalam masa tinggal atau peker jaan
mer eka. Khususnya, majikan tidak boleh dibebaskan dar i kew ajiban yang ada dalam hukum atau per janjian atau kew ajiban
mer eka tidak boleh
dibatasi dengan car a apa pun ber dasar kan hal
yang sifatnya tak-r eguler semacam itu.
21
1. Negar a-Negar a Pihak mengakui hak par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya :
a untuk mengambil bagian dalam per temuan-per temuan dan kegiatan-kegiatan ser ikat peker ja dan per kumpulan lain yang
dibentuk menur ut
hukum, dengan
pandangan untuk
melindungi kepentingan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain, selama sesuai dengan per atur an or ganisasi yang bersangkutan;
b untuk ber gabung secar a bebas pada ser ikat peker ja dan per kumpulan-per kumpulan ter sebut di atas, selama sesuai
dengan per atur an or ganisasi yang ber sangkutan;
c untuk mencar i bantuan dan sumbangan dar i ser ikat peker ja dan per kumpulan-per kumpulan ter sebut di atas.
2. Tidak satu pun pembatasan dapat diber lakukan ter hadap pelaksanaan hak-hak ini, kecuali pembatasan yang diatur oleh
hukum dan yang diper lukan dalam masyar akat demokr atis demi kepentingan keamanan nasional, keter tiban umum,
atau per lindungan hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain.
Pasal 27
1. Ber kenaan dengan jaminan sosial, par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us menikmati per lakuan yang sama
dengan w ar ga negar a di Negar a tujuan ker ja, selama mer eka memenuhi per syar atan yang ditetapkan oleh ketentuan hukum
yang ber laku di Negar a ter sebut ser ta per janjian bilater al dan multilater al yang ber laku. Pejabat ber w enang negar a asal dan
negar a tujuan ker ja sew aktu-w aktu dapat membuat pengatur an yang diper lukan untuk menentukan tata car a pelaksanaan nor ma
ini.
2. Apabila ketentuan hukum yang ber laku tidak member ikan tunjangan kepada par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya,
Negar a-Negar a yang ber sangkutan w ajib mencar i kemungkinan untuk member ikan penggantian pada or ang yang ber sangkutan
22
Pasal 28
Par a Peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk mener ima per aw atan kesehatan yang sangat mendesak yang
diper lukan untuk kelangsungan hidup mer eka atau untuk mencegah ker usakan yang tidak dapat diper baiki pada kesehatan
mer eka, ber dasar kan kesetar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a yang ber sangkutan. Per aw atan medis mendesak
semacam itu tidak boleh ditolak oleh Negar a dengan alasan adanya hal yang sifatnya tak-r eguler yang ber kaitan dengan masa tinggal
atau peker jaan mer eka.
Pasal 29
Setiap anak peker ja migr an har us memiliki hak at as suatu nama, pendaftar an kelahir an, dan kew ar ganegar aan.
Pasal 30
Setiap anak peker ja migr an har us memiliki hak dasar atas akses pada pendidikan ber dasar kan kesetar aan per lakuan dengan w ar ga
negar a dar i Negar a yang ber sangkutan. Akses pada lembaga- lembaga pendidikan pr asekolah atau sekolah umum tidak boleh
ditolak atau dibatasi dengan alasan situasi tak-r eguler yang ber kaitan dengan masa tinggal atau peker jaan salah satu
or angtuanya, atau ber dasar kan alasan yang sifatnya tak-r eguler ter kait masa tinggal anak ter sebut di Negar a tujuan ker ja.
Pasal 31
1. Negar a-Negar a Pihak w ajib menjamin penghor matan pada identitas budaya par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya,
dan tidak boleh mencegah mer eka untuk memper tahankan hubungan budaya dengan Negar a asal mer eka.
2. Negar a-Negar a Pihak dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk membantu dan mendor ong upaya-upaya dalam hal ini.
23
Pada saat ber akhir nya masa tinggal mer eka di Negar a tujuan ker ja, par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak
untuk memindahkan pendapatan dan tabungan mer eka ser ta, sesuai dengan ketentuan hukum yang ber laku di Negar a-Negar a
yang ber sangkutan, bar ang-bar ang milik pr ibadi mer eka.
Pasal 33
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memi liki hak untuk diber i tahu oleh Negar a asal, Negar a tujuan ker ja, atau
Negar a tr ansit mengenai :
a hak-hak mer eka yang ditimbulkan oleh Konvensi ini; b ketentuan mengenai pener imaan, hak-hak dan kew ajiban
mer eka menur ut hukum dan pr aktik di Negar a yang ber sangkutan ser ta hal lain yang ser upa yang memungkinkan
mer eka untuk menaati ketentuan administr atif dan ketentuan lain di Negar a ter sebut.
2. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil selur uh kebijakan yang mer eka anggap tepat untuk menyebar luaskan infor masi ter sebut
di atas, atau untuk memastikan bahw a infor masi itu telah diber ikan oleh majikan, ser ikat peker ja dan badan-badan atau
lembaga-lembaga lain yang sesuai. Jika per lu, mer eka w ajib beker ja sama dengan Negar a-Negar a lain yang ber sangkutan.
3. Infor masi yang memadai ter sebut w ajib diber ikan atas per mintaan peker ja migr an dan anggota keluar ganya secar a cuma-
cuma, dan sejauh dimungkinkan dalam bahasa yang mer ek a pahami.
Pasal 34
Tidak satu pun bagian dalam Konvensi ini boleh mengakibatkan par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya ter lepas dar i
kew ajiban untuk menaati hukum dan per atur an Negar a tr ansit dan Negar a tujuan ker ja mana pun, atau kew ajiban untuk menghor mati
identitas budaya dar i penduduk Negar a-Negar a ter sebut.
24
Tidak satu pun bagian dar i Konvensi ini boleh diar tikan sebagai maksud untuk menjadikan situasi r eguler bagi par a peker ja
migr an dan anggota keluar ganya yang tidak memiliki dokumen, atau ber ada dalam suatu situasi tak-r eguler , ser ta tidak boleh
mengabaikan kebijakan yang dimaksudkan untuk memastikan kondisi yang baik dan setar a untuk migr asi inter nasional
sebagaimana ditentukan dalam bagian VI Konvensi ini.
BAGIAN IV Hak lain dari para pekerja migran dan anggota keluarganya