24
Tidak satu pun bagian dar i Konvensi ini boleh diar tikan sebagai maksud untuk menjadikan situasi r eguler bagi par a peker ja
migr an dan anggota keluar ganya yang tidak memiliki dokumen, atau ber ada dalam suatu situasi tak-r eguler , ser ta tidak boleh
mengabaikan kebijakan yang dimaksudkan untuk memastikan kondisi yang baik dan setar a untuk migr asi inter nasional
sebagaimana ditentukan dalam bagian VI Konvensi ini.
BAGIAN IV Hak lain dari para pekerja migran dan anggota keluarganya
yang memiliki dokumen atau yang berada dalam situasi reguler
Pasal 36
Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang memiliki dokumen atau ber ada dalam situasi r eguler di Negar a tujuan ker ja
har us menikmati hak-hak yang ditentukan dalam bagian IV dar i Konvensi, selain hak-hak yang telah ditentukan dalam bagian III.
Pasal 37
Sebelum keber angkatannya, atau selambat-lambat nya pada saat diter imanya mer eka di Negar a tujuan ker ja, par a peker ja migr an
dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk diinfor masikan sepenuhnya oleh Negar a asal atau Negar a tujuan beker ja, jika
per lu, mengenai semua ketentuan yang ber laku bagi pener imaan mer eka, dan khususnya mengenai masa tinggal mer eka dan
aktivitas yang dibayar yang mer eka dapat lakukan, ser ta per syar atan yang har us mer eka penuhi di Negar a tujuan ker ja, dan
juga pejabat yang har us mer eka hubungi apabila ada per ubahan atas ketentuan ter sebut.
Pasal 38
1. Negar a tujuan ker ja w ajib melakukan segala upaya untuk mengizinkan par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya untuk
cuti sementar a tanpa memengar uhi izin tinggal atau izin ker ja,
25
2. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk diber i tahu sepenuhnya mengenai per syar atan cuti
sementar a yang diizinkan.
Pasal 39
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak atas kebebasan ber ger ak di w ilayah Negar a tujuan ker ja dan
kebebasan memilih tempat tinggalnya di w ilayah ter sebut.
2. Hak-hak yang disebutkan dalam ayat 1 Pasal ini tidak boleh dikenai pembatasan apa pun kecuali yang ditetapkan oleh hukum,
yang diper lukan guna melindungi keamanan nasional, keter tiban umum, kesehatan atau mor al masyar akat, atau hak-hak dan
kebebasan-kebebasan or ang lain, dan yang sesuai dengan hak lain yang diakui dalam Konvensi ini.
Pasal 40
1. Par a Peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk membentuk per kumpulan dan ser ikat peker ja di Negar a
tujuan ker ja untuk pemajuan dan per lindungan kepentingan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
2. Tidak satu pun pembatasan dapat diber lakukan ter hadap pelaksanaan hak ini kecuali pembatasan yang diatur oleh hukum,
dan yang diper lukan dalam masyar akat demokr atis demi kepentingan keamanan nasional, keter tiban umum,
atau per lindungan atas hak-hak dan kebebasan-kebebasan or ang lain.
Pasal 41
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us memiliki hak untuk ber par tisipasi dalam ur usan pemer intahan di Negar a
asalnya dan untuk memilih dan dipilih pada pemilihan umum di Negar anya, sesuai dengan ketentuan hukum Negar anya.
26
Pasal 42
1. Negar a-Negar a Pihak w ajib memper timbangkan penetapan pr osedur -pr osedur atau lembaga-lembaga yang dapat member ikan
per hatian, baik di Negar a asal maupun di Negar a tujuan ker ja, mengenai kebutuhan khusus, aspir asi dan kew ajiban par a peker ja
migr an dan anggota keluar ganya, dan w ajib mer encanakan, jika per lu, kemungkinan bagi par a peker ja migr an dan anggota
keluar ganya untuk secar a bebas memilih w akil-w akil mer ek a dalam lembaga-lembaga ter sebut.
2. Negar a tujuan ker ja w ajib memfasilitasi, sesuai dengan ketentuan hukum nasional, konsultasi atau par tisipasi par a
peker ja migr an dan anggota keluar ganya dalam keputusan- keputusan mengenai kehidupan dan tata administr asi komunitas
setempat.
3. Par a peker ja migr an dapat menikmati hak-hak politik di Negar a tujuan ker ja apabila Negar a itu, dalam pelaksanaan kedaulatannya,
member ikan hak-hak politik
ter sebut. Pasal 43
1. Par a peker ja migr an har us menikmati kesetar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a tujuan ker ja dalam kaitan
dengan :
a akses pada lembaga-lembaga dan pelayanan-pelayanan pendidikan dengan tunduk pada per syar atan pener imaan dan
per atur an lain dar i lembaga atau pelayanan yang ter sebut;
b akses pada
bimbingan kejur uan
dan pelayanan
penempatan; c akses pada pelatihan kejur uan ser ta fasilitas dan lembaga
pelatihan-ulang; d akses pada per umahan, ter masuk skema per umahan sosial,
dan per lindungan ter hadap eksploitasi dalam hal penyew aan;
27
f akses pada per usahaan-per usahaan koper asi dan sw akelol a yang tidak boleh mengakibatkan per ubahan dalam status
migr asi mer eka, dan har us tunduk pada peratur an dan ketentuan dar i badan yang ber sangkutan;
g akses dan par tisipasi pada kehidupan budaya. 2. Negar a-Negar a Pihak w ajib memajukan kondisi untuk
memastikan kesetar aan
per lakuan yang
efektif untuk
memungkinkan par a peker ja migr an menikmati hak-hak yang disebutkan dalam ayat 1 Pasal ini, apabila persyar atan masa
tinggal mer eka, sebagaimana diizinkan oleh Negar a tujuan ker ja, memenuhi per syar atan yang tepat.
3. Negar a tujuan ker ja tidak boleh mencegah majikan par a peker ja migr an untuk membangun per umahan atau fasilitas sosial atau
budaya bagi mer eka. Ber dasar kan Pasal 70 Konvensi ini, Negar a tujuan ker ja dapat mendir ikan fasilitas semacam ini sesuai dengan
per syar atan-per syar atan yang secar a umum ber laku di Negar a ter sebut mengenai pendir ian fasilitas ter sebut.
Pasal 44
1. Negar a-Negar a Pihak, dengan mengakui bahwa keluar ga mer upakan satuan kelompok masyar akat yang alami dan
mendasar ser ta ber hak atas per lindungan masyar akat dan Negar a, w ajib mengambil kebijakan yang tepat untuk memastikan
per lindungan ter hadap kesatuan keluar ga par a peker ja migr an.
2. Negar a-Negar a Pihak w ajib mengambil kebijakan yang mer eka anggap sesuai dan dalam kew enangannya untuk memfasilitasi
r eunifikasi par a peker ja migr an dengan pasangannya atau or ang- or ang yang mempunyai hubungan dengan peker ja migr an yang,
menur ut hukum yang ber laku, ber akibat sama dengan per kaw inan, ser ta dengan anak-anak di baw ah umur dalam tanggungan mer eka
yang belum menikah.
28
Pasal 45
1. Anggota keluar ga par a peker ja migr an har us, di Negar a tujuan ker ja, menikmati kesetar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i
Negar a ter sebut dalam kaitan dengan :
a akses pada lembaga-lembaga dan pelayanan-pelayanan pendidikan, dengan tunduk pada per syar atan pener imaan dan
per atur an lain dar i lembaga dan pelayanan ter sebut;
b akses pada bimbingan kejur uan ser ta lembaga dan pelayanan
pelatihan, dengan
ketentuan per syar atan
keikutser taan dipenuhi; c akses pada pelayanan sosial dan kesehatan, dengan
ketentuan per syar atan keikutser taan dalam skema-skem a ter sebut dipenuhi;
d akses dan par tisipasi pada kehidupan budaya. 2. Negar a tujuan ker ja w ajib mengupayakan suatu kebijakan, jika
per lu melalui ker ja sama dengan Negar a asal, yang ditujukan untuk memfasilitasi integr asi anak-anak peker ja migr an pada sistem
sekolah setempat, khususnya dalam mengajar i mer eka bahasa setempat;
3. Negar a tujuan ker ja w ajib ber upaya memfasilitasi kepada anak- anak par a peker ja migr an pengajar an bahasa ibu dan budaya
mer eka dan, dalam hal ini, Negar a asal w ajib beker ja sama apabila diper lukan.
4. Negar a tujuan beker ja dapat menyediakan skema khusus pendidikan dalam bahasa ibu anak-anak peker ja migr an, jika per lu
melalui ker ja sama dengan Negar a asal.
29
Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya har us, ber dasar kan ketentuan hukum yang ber laku di Negar a-Negar a ber sangkutan,
ser ta per janjian inter nasional yang sesuai dan kew ajiban Negar a ber sangkutan yang timbul akibat keikutser taannya pada ser ikat
kepabeanan, menikmati pembebasan bea dan pajak impor dan ekspor , ber kenaan dengan bar ang milik pr ibadi dan r umah tangga
mer eka dan juga per alatan yang diper lukan untuk melakukan aktivitas yang dibayar yang menyebabkan mer eka diter ima di
Negar a tujuan ker ja :
a setelah keber angkatan mer eka dar i Negar a asal atau dar i Negar a tempat tinggalnya;
b setelah mer eka memasuki Negar a tujuan ker ja per tama kalinya;
c setelah keber angkatan ter akhir dar i Negar a tujuan ker ja; d setelah kepulangan ter akhir mer eka ke Negar a asal atau
Negar a tempat tinggalnya.
Pasal 47
1. Par a peker ja migr an har us memiliki hak untuk mentr ansfer pendapatan dan tabungan mer eka, khususnya dana-dana yang
diper lukan untuk membiayai keluar ganya, dar i Negar a tujuan ker ja ke Negar a asal atau Negar a lain. Tr ansfer semacam ini w ajib
dilakukan sesuai dengan pr osedur yang ditetapkan oleh ketentuan hukum yang ber laku di Negar a yang ber sangkutan dan sesuai
dengan per janjian-per janjian inter nasional yang ber laku.
2. Negar a-Negar a yang ber sangkutan w ajib mengambil kebijakan yang tepat untuk memfasilitasi tr ansfer ter sebut.
Pasal 48
1. Tanpa mengesampingkan per janjian pajak ber ganda yang ber laku, par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya, ber kaitan
dengan pendapatannya di Negar a tujuan ker ja :
30
b har us memiliki hak atas pengur angan atau pembebasan pajak dalam jenis apa pun dan kemudahan pajak yang ber laku
bagi w ar ga negar anya dalam keadaan yang sama, ter masuk kemudahan-kemudahan pajak bagi anggota keluar ga yang
menjadi tanggungannya.
2. Negar a-Negar a Pihak w ajib ber upaya untuk menetapkan kebijakan yang tepat untuk menghindar i pengenaan pajak
ber ganda ter hadap penghasilan dan tabungan par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya.
Pasal 49
1. Apabila pember ian izin tinggal dan izin ker ja yang dilakukan secar a ter pisah diw ajibkan oleh ketentuan hukum nasional, Negar a
tujuan ker ja w ajib mengeluar kan izin tinggal bagi peker ja migr an untuk setidaknya dalam jangka w aktu yang sama dengan izin
untuk menjalankan aktivitas yang dibayar .
2. Par a peker ja migr an yang di Negar a tujuan ker ja diper bolehkan untuk secar a bebas memilih aktivitas yang dibayar , tidak boleh
dianggap sebagaimana halnya pada situasi tak-r eguler dan tidak boleh dianggap kehilangan izin tinggal semata-mata kar ena
diber hentikannya mer eka dar i aktivitas yang dibayar sebelum habisnya masa ber laku izin ker ja atau izin sejenis.
3. Guna member ikan w aktu yang cukup kepada par a peker j a migr an yang disebut dalam ayat 2 Pasal ini untuk mencar i aktivitas
yang dibayar lainnya, izin tinggal tidak boleh dicabut setidaknya untuk jangka w aktu yang sesuai dengan jangka w aktu yang
memungkinkan mer eka untuk mendapatkan hak atas tunjangan penganggur an.
Pasal 50
1. Dalam kasus meninggalnya peker ja migr an atau ber akhir nya per kaw inan, Negar a tujuan ker ja w ajib memper timbangkan
31
2. Anggota keluar ga yang tidak diber i izin tinggal seper ti di atas har us diber ikan w aktu yang cukup guna menyelesaikan ur usan-
ur usan mer eka di dalam Negar a tujuan ker ja ter sebut sebelum meninggalkannya.
3. Ketentuan pada ayat 1 dan 2 Pasal ini tidak dapat ditafsir kan ber law anan dengan segala hak untuk tinggal dan beker ja kecuali
jika diber ikan kepada anggota keluar ga ber dasar kan ketentuan hukum Negar a tujuan ker ja atau per janjian-per janjian bilater al dan
multilater al yang ber laku pada Negar a ter sebut.
Pasal 51
Par a peker ja migr an yang di Negar a tujuan ker ja tidak diizinkan untuk secar a bebas memilih aktivitas yang dibayar tidak boleh
dianggap ber ada dalam situasi tak-r eguler dan juga tidak boleh kehilangan izin tinggal mer eka, semata-mata kar ena pemutusan
hubungan ker ja sebelum izin ker ja mer eka habis, kecuali apabila izin tinggal dengan jelas ber gantung pada peker jaan ter tentu yang
menyebabkan mer eka boleh memasuki Negar a ter sebut. Par a Peker ja migr an semacam ini, har us memiliki hak untuk mencar i
peker jaan alter natif, untuk ber par tisipasi dalam skema-skema peker jaan umum dan pelatihan ulang selama w aktu yang ter sisa
dar i izin ker ja mer eka, dengan tunduk pada ketentuan dan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam izin kerja ter sebut.
Pasal 52
1. Par a Peker ja migr an di Negar a tujuan ker ja har us memiliki hak untuk secar a bebas memilih aktivitas yang dibayar , ber dasar kan
pada pembatasan atau ketentuan ber ikut ini.
2. Ter hadap tiap peker ja migr an, Negar a tujuan ker ja dapat :
32
b membatasi kebebasan dalam memilih aktivitas ker ja yang dibayar sesuai dengan ketentuan hukum mengenai pengakuan
atas kualifikasi peker jaan yang diper oleh di luar w ilayah Negar a ter sebut. Namun, Negar a-Negar a pihak yang ber sangkutan
w ajib mengusahakan untuk member ikan pengakuan atas kualifikasi semacam itu.
3. Ter hadap peker ja migr an yang jangka w aktu izin ker janya dibatasi, Negar a tujuan ker ja juga dapat :
a menjadikan hak untuk bebas memilih aktivitas yang dibayar dengan tunduk pada ketentuan bahw a peker ja migr an ter sebut
telah ber tempat tinggal secar a sah di w ilayahnya untuk tujuan aktivitas ker ja yang dibayar dalam suatu jangka w aktu yang
ditetapkan oleh ketentuan hukum nasional yang tidak boleh melebihi dua tahun;
b membatasi akses peker ja migr an pada aktivitas yang dibayar sesuai dengan kebijakan pember ian pr ior itas pada
w ar ga negar anya atau pada or ang-or ang yang diasimilasi untuk tujuan-tujuan hukum atau per janjian bilater al dan multilater al
bagi mer eka. Pembatasan apa pun semacam ini tidak lagi ber laku pada seor ang migr an yang telah ber tempat tinggal
secar a sah di w ilayahnya untuk tujuan aktivitas yang dibayar dalam suatu jangka w aktu yang ditetapkan oleh ketentuan
hukum nasional yang tidak boleh melebihi lima tahun.
4. Negar a tujuan ker ja w ajib menetapkan ketentuan yang di dalamnya seor ang peker ja migr an, yang telah diizinkan untuk
melakukan peker jaan, dapat diber i w ew enang beker ja atas namanya sendir i. Per timbangan har us diambil dengan mencakup
jangka w aktu peker ja migr an ter sebut telah ber ada secar a sah di Negar a tujuan ker ja.
33
1. Anggota keluar ga par a peker ja migr an yang memiliki izin tinggal atau izin masuk tanpa batas w aktu atau secar a otomatis
dapat diper panjang, har us diizinkan untuk secar a bebas memi lih aktivitas yang dibayar dalam ketentuan yang sama sebagaimana
ber laku bagi peker ja migr an sesuai dengan Pasal 52 Konvensi ini.
2. Dengan memper hatikan anggota keluar ga peker ja migr an yang tidak diizinkan untuk secar a bebas memilih aktivitas yang dibayar ,
Negar a-Negar a Pihak w ajib memper timbangkan dengan baik untuk member ikan mer eka pr ior itas dalam memper oleh izin untuk
melaksanakan aktivitas yang dibayar dar ipada peker ja lain yang ingin masuk ke Negar a tujuan ker ja, ber dasar kan pada per janjian
bilater al dan multilater al.
Pasal 54
1. Tanpa mengesampingkan per syar atan izin tinggal atau izin ker ja dan hak-hak yang disebutkan dalam Pasal 25 dan 27
Konvensi ini, peker ja migr an har us menikmati kesetar aan per lakuan dengan w ar ga negar a dar i Negar a tujuan ker ja dalam
hal :
a per lindungan ter hadap pemecatan; b tunjangan penganggur an;
c akses pada skema peker jaan umum yang dimaksudkan untuk member antas penganggur an;
d akses pada peker jaan alter natif dalam hal hilangnya peker jaan atau pember hentian aktivitas yang dibayar lainnya,
ber dasar kan Pasal 52 Konvensi ini.
2. Apabila seor ang
peker ja migr an
mengadukan bahw a
per syar atan per janjian ker janya telah dilanggar oleh majikannya, ia har us memiliki hak untuk mengajukan kasusnya kepada pejabat
ber w enang yang kompeten dar i Negar a tujuan ker ja, ber dasar kan ketentuan yang ditentukan dalam Pasal 18 ayat 1 Konvensi ini.
34
Par a peker ja migr an yang telah diber i izin untuk ter libat dalam
aktivitas yang dibayar , ber dasar kan ketentuan yang melekat pada izin ter sebut, har us memiliki hak atas kesetar aan per lakuan
dengan w ar ga negar a dar i Negar a tujuan ker ja dalam melaksanakan aktivitas yang dibayar ter sebut.
Pasal 56
1. Par a peker ja migr an dan anggota keluar ganya yang disebut dalam bagian Konvensi ini tidak dapat diusir dar i Negar a tujuan
ker ja, kecuali untuk alasan-alasan yang dir umuskan dalam ketentuan hukum nasional dar i Negar a ter sebut, dan ber dasar kan
pada r ambu-r ambu yang dicantumkan dalam bagian III.
2. Langkah pengeluar an secar a paksa tidak boleh diambil untuk tujuan mer ampas hak-hak yang timbul dar i izin tinggal dan izin
ker ja peker ja migr an dan anggota keluar ganya.
3. Dalam memper timbangkan pengusir an peker ja migr an atau anggota keluar ganya, sehar usnya memper hatikan per timbangan
kemanusiaan dan jangka w aktu yang ber sangkutan telah ber tempat tinggal di Negar a tujuan ker ja.
BAGIAN V Ketentuan yang berlaku bagi golongan tertentu dari para