dalam tahap desain awal. Hasil dalam makalah ini berguna untuk kedua percakapan energi bangunan dan menciptakan lingkungan hidup yang nyaman di masa depan.
Metode lain untuk mengukur tingkat keefisienan energi yaitu dengan perhitungan diantarannya dengan
Overall Thermal Transfer Value
OTTV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merevisi OTTV metode kalkulasi yang ada dan berasal dari
elemen bangunan yang menyelubungi bangunan gedung dimana sebagian besar energi termal berpindah melalui elemen tersebut. Keseluruhan nilai OTTV dikembangkan
dalam pendekatan berbasis kinerja, digunakan untuk mengatur desain selubung bangunan dengan tujuan untuk mengurangi kebutuhan listrik sistem AC dan emisi gas
rumah kaca Chow, 2013.
2.1.3. Biaya
Life Cycle Cost
LCC
Konstruksi tahap awal memiliki kontribusi terbesar terhadap LCC diikuti dengan operasi, pemeliharaan dan pembuangan. Hasil penelitian tergantung pada asumsi dan
batasan sistem. Sebagai contoh, kontribusi relatif dari tahap kehidupan konstruksi bervariasi nyata tergantung pada asumsi. Pengaplikasian kation dari tingkat diskonto
yang tinggi dapat mengurangi ketidakpastian. Implikasi dari LCC untuk sektor bangunan belum sepenuhnya dieksplorasi karena ketidakpastian dalam memprediksi
biaya masa depan Islam, 2015.
Kamagi 2013, perhitungan LCC berdasarkan pada bahan bangunan sesuai
spesifikasi RAB dari 9 bangunan Rukan Blok-N Bahu Mall Manado. Data biaya yang diperlukan untuk dijadikan patokan, data tersebut diantaranya RAB dan daftar harga
satuan bahan dan upah. Analisa yang akan ditinjau adalah pekerjaan dinding, lantai dan atap. Dalam pertimbangan desain yang ekonomis dan efisien, analisis LCC dibutuhkan
untuk mendapatkan desain yang paling efisien selama umur pakai bangunan, dengan memperhitungkan biaya investasi sampai bangunan beroperasi.
Chel 2009, menyatakan analisis LCC dengan ini menggunakan pendekatan life cycle cost, hasil penelitian menunjukan bahwa 20-30 menunjukan pengurangan
energi pada bangunan komersial, dan dapat mencapai 40 tergantung lokasi dan tipe bangunan.
7
2.1.4. Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Dari berbagai hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai tinjauan pustaka pada penelitian ini, maka dapat direkapitulasi seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rekapitulasi penelitian terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Metode Penelitian
1 Nur Hidayanto 2012
Analisis Statistik Terhadap Potensi Penghematan Energi pada Bangunan
Gedung Dengan Metode Benchmarking
Menggunakan bencmarking dengan cara membandingkan kinerja effisiensi penggunaan energi disuatu bangunan dengan bangunan sejenis, indikator yang digunakan yaitu IKE
Intensitas Konsumsi Energi.
2 Syahrul Nizam
Kamaruzzaman, Rodger Edwards, dkk
2015 Achieving energy and cost savings
through simple daylighting control in tropical historic building
Menggunakan simulasi berbasis komputer dengan software yaitu IES-Virtual Environment
, pendekatan simulasi berbasis komputer ini untuk menilai potensi penghematan listrik sederhana dalam kontrol penggunaan pencahayaan Terkait dengan
artifisial pencahayaan untuk bangunan. 3
Muhammad R. Suprayogi 2014
Analisis audit energi pada beban HVAC Heat, Ventilation, and Air
Conditioning di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Menggunakan perhitungan IKE Intensitas Konsumsi Energi untuk mengukur energi
listrik dan menganalisa peluang hemat energi pada PT. Suyuti Sido Maju Klaten
4 T.T. Chow, dkk
2013 Evaluation of Overall Thermal
Transfer Value OTTV for commercial buildings constructed
with green roof Menghitung nilai OTTV bangunan komersial dengan bantuan software berbasis
komputer yaitu Energy-Plus dengan memasukan unsur green roof pada atap bangunan gedung komersial.
5 Tiffany Chandra dan
Abd. Rachmad Zahrial Amin 2013
Simulasi Pencahayaan Alami dan Buatan dengan Ecotect Radiance pada
Studio Gambar Pada penelitian ini dilakukan simulasi ecotect radiance untuk memperbaiki pencahayaan
alami dan buatan pada ruang studio gambar. Simulasi pencahayaan alami menggunakan iklim kota Palembang, hasil akhir penelitian disarankan untuk mengganti jenis lampu
pada pencahayaan buatan dengan lampu tersebut.
6 Kamagi, Grace
Priscillia, dkk 2013 Analisis LCC pada Pembangunan
Gedung Studi Kasus: Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado
life cycle cost berdasarkan pada bahan bangunan sesuai spesifikasi RAB dari 9 bangunan
Rukan Blok-N Bahu Mall Manado. Analisa yang akan ditinjau adalah pekerjaan dinding, lantai dan atap. Dalam pertimbangan desain yang ekonomis dan efisien, analisis LCC
dibutuhkan untuk mendapatkan desain yang paling efisien selama umur pakai bangunan, dengan memperhitungkan biaya investasi sampai bangunan beroperasi.
8
Tabel 2.2. Rekapitulasi penelitian terdahulu lanjutan
No Nama Peneliti
Judul Metode Penelitian
7 Hamidul Islam, Margaret
Jollands, dkk Life cycle assesement and life cycle cost
implications for roofing and floor designs in residential building
2015 Selain menggunakan pendekatan life cycle assessment LCA dan life cycle
cost LCC. Dengan bantuan simulasi berbasis komputer dengan software
yaitu AccuRate software dari the Commonwealth Scientiļ¬c and Industrial
Research Organisation CSIRO, software ini digunakan untuk
memperkirakan energi operasional hanya pemanasan dan pendinginan software
ini direkomendasikan oleh the Australian Nationwide House Energy Rating Scheme NatHERS
dan juga Building Code of Australia. 8
Arvind chel, dkk 2009 Performance evaluation and life cycle cost
analysis of earth to air heat exchanger integrated with adobe building for New Delhi
composite climate Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan life cycle cost, hasil
penelitian menunjukan bahwa 20-30 menunjukan pengurangan energi pada bangunan komersial, dan bias sampai 40 tergantung lokasi dan tipe
bangunan.
9 Li Yang, dkk
2014 Application research of Ecotect in residential
estate planning Dilakukan beberapa eksplorasi dalam tahap desain skema dari perspektif
perencanaan kawasan perumahan. Mengambil kawasan perumahan di Maanshan Kota, Provinsi Anhui. Untuk mewujudkan optimalisasi
perencanaan kawasan perumahan, beberapa faktor telah dianalisis, seperti orientasi bangunan, siang hari pada bangunan, dan kondisi ventilasi alami.
Dengan penerapan Ecotect, desainer bisa memberikan pertimbangan penuh untuk berbagai metode ekologi hemat energi dalam tahap desain awal.
Dari hasil telaah pustaka, ada perbedaan pada penelitian ini yaitu objek bangunan merupakan bangunan dua lantai terdiri dari; lantai pertama difungsikan sebagai IGD rumah sakit dan lantai dua difungsikan sebagai perkantoran. Kemudian metode yang digunakan yaitu
menghitung tingkat efisien suatu bangunan dengan menggunakan IKE Intensitas Konsumsi Energi, setelah itu dilakukan analisis untuk pencahayaan sekaligus penghawaan dengan menggunakan simulasi
Ecotect.
Dari hasil kedua analisis kemudian dilakukan lima skenario yang dapat menjadikan bangunan lebih efisien daripada sebelumnya. Terakhir baru dilakukan LCC
Life Cycle Cost
dimana pada penelitian ini juga akan membahas perbandingan jumlah biaya dari sebelum dan sesudah dilakukan skenario.
2.2. Landasan Teori