1. Menurut Asworth 1994, biaya siklus hidup
life cycle cost
bangunan atau struktur mencakup biaya total yang berkaitan mulai dari tahap permulaan hingga
tahap pembongkaran akhir. 2.
Menurut Barringer dan Weber 1996,
life cycle cost
LCC adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu
aset dari sebuah proyek sebagai alat untuk mengambil keputusan atas sebuah studi analisis dan perhitungan dari total biaya yang ada selama siklus hidupnya.
3. Menurut Pujawan 2004, biaya siklus hidup
life cycle cost
dari suatu item adalah jumlah semua pengeluaran yang berkaitan dengan item tersebut sejak
dirancang sampai tidak terpakai lagi. Studi analisa
Life cycle cost
perlu dilakukan untuk melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh suatu bangunan selama periode yang telah ditetapkan. Dalam
melakukan analisa
life cycle cost
dibutuhkan biaya-biaya yang relevan antara lain biaya awal, biaya operasional dan perawatan, biaya energi, biaya penggantian dan nilai sisa.
A. Rencana
Life Cycle Cost
Rencana
life cycle cost
merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan
pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran membutuhkan bermacam-macam biaya yang
dikelompokan menjadi beberapa komponen yaitu; 1.
Biaya Modal; - Biaya Langsung
- Biaya tidak langsung 2.
Biaya Penggunaan - Biaya Pemeliharaan
- Biaya Pendekorasian kembali - Biaya Pekerjaan Tambahan
- Biaya Energi - Biaya Kebersihan
- Ongkos-ongkos umum 3.
Biaya Pembongkaran
Kegunaan utama
life cycle cost
adalah pada waktu evaluasi solusi-solusi alternatif atas problema desain tertentu, sebagai contoh suatu pilihan mungkin tersedia
untuk atap suatu proyek baru. Hal yang perlu ditinjau bukan hanya biaya awal saja, tetapi juga biaya pemeliharaan dan perbaikan, usia rencana, penampilan dan hal-hal
yang mungkin berpengaruh terhadap nilai sebagai akibat dari pilihan yang tersedia. Meskipun aspek penampilan merupakan pertimbangan estetika dan sehingga bersifat
subjektif, tetapi tidaklah dapat diabaikan dalam evaluasi keseluruhan alternatif tersebut. Dengan demikian,
life cycle cost
merupakan kombinasi antara perhitungan dan kebijaksanaan Masrilayanti, 2015.
B. Faktor-Faktor Penting dalam
Life Cycle Cost
Menurut Asworth 1994, ada berbagai faktor yang dianggap penting dan berhubungan dengan
life cycle cost,
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Usia bangunan a.
Usia fisik b.
Usia fungsional c.
Usia Ekonomi 2.
Usia komponen 3.
Suku bunga 4.
Perpajakan 5.
Metode Desain 6.
Kualitas dalam kontruksi
C. Perhitungan
Life Cycle Cost
Setiap produk dan sistem melewati tahapan yang sama satu dengan yang lainnya. Tahapan tersebut diawali dengan tahapan pengidentifikasian kebutuhan dan
diakhiri dengan tidak digunakan oleh penggunanya.
Life cycle
dipisahkan menjadi dua periode waktu utama, yakni fase akuasisi yaitu semua kegiatan sebelum pelaksanaan
pembangunan dimulai dan fase operasional atau
operation phase
Blank, 2005
Life cycle cost
memiliki definisi semua biaya yang dikeluarkan sepanjang masa pakai meliputi persiapan, desain, akuasisi dan biaya lainnya yang langsung berhubungan
dengan kepemilikan atau penggunaan asset New South Wales Treasury, 2004. LCC adalah salah satu alat yang digunakan pada
value engineering
untuk melakukan evaluasi terhadap beberapa alternatif yang bertujuan untuk mendapatkan
nilai optimal dari total biaya yang ada, dengan penurunan biaya 5 sampai 10 persen dari biaya yang dikeluarkan paa masa operasional bangunan Kirk, 1995.
Life Cycle Cost LCC
tersusun dari biaya awal, biaya perawatan dan operasional
Maintanance Operational Cost
, biaya perubahan dan penggantian
alteration and replacement cost
serta nilai sisa
salvage value
.
LCC = C + M + O + R – S 2.24
dengan: C
= Biaya awal
present cost,
rupiah M
= Biaya perawatan annual cost, rupiahtahun
O =
Biaya operasional terdiri dari biaya energi dan biaya staf,
annual cost
, rupiahtahun R
= Biaya penggantian dan perubahan fungsi
annual cost
, rupiahtahun S
=
Salvage value future cost
, rupiah Dengan kata lain biaya bangunan adalah biaya selama umur rencana bangunan.
Karena itu,
life cycle cost
dapat dirumuskan seperti: LCC = Biaya awal + Biaya penggunaan + Biaya pembongkaran
Dimana biaya awal adalah biaya perencanaan dan pelaksanaan bangunan, biaya penggunaan adalah biaya yang dikeluarkan selama bangunan beroperasi dan biaya
pembongkaran adalah biaya untuk pembongkaran bangunan setelah umur rencana bangunan berakhir.
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Magetan adalah salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 688,85 Km2. Secara administratif, pemerintahan terbagi dalam:
19 kecamatan, 27 kelurahan, 208 desa. Secara astronomis terletak antara 7 3
8’30” lintang selatan dan 111
25’45” – 111 2
0’30” bujur timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Ngawi Sebelah Barat : Kabupaten Madiun, Kota Madiun
Sebelah Selatan : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri Sebelah Timur : Kabupaten Madiun
Peta lokasi Kabupaten Magetan sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Peta Kabupaten Magetan sumber:
Indonesia-peta.blogspot.com