PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS

VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Gika Nugraha Pratama

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 21 Bandar Lampung diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu masih tergolong rendah, yaitu dari sebanyak 227 siswa, hanya 78 siswa atau 34,36% yang mendapatkan nilai lebih dari 70. Dengan kata lain, hanya 34,36% bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa atau masih dalam kriteria rendah. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantara banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau berperan dalam pencapaian hasil belajar


(2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 227 orang dengan sampel 143 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 16. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,216 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6,235 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti thitung > ttabel.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar


(3)

analisis data diperoleh t hitung = 6,569 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti thitung > ttabel.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,241 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6,691 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti thitung > ttabel.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier multiple diperoleh R²= 0,553, pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung = 57,369 sedangkan Ftabel = 2,669, ini berarti Fhitung >Ftabel.

Kata kunci: Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar IPS Terpadu


(4)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Kegunaan Penelitian ... 12

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 14

1. Disiplin Belajar ... 14

2. Aktivitas Belajar ... 22

3. Perhatian Orang Tua... 26

4. Hasil Belajar ... 29

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 37

C. Kerangka Pikir.. ... 38


(5)

1. Populasi ... 44

2. Sampel... ... 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 46

C. Variabel Penelitian ... 48

D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 48

1. Definisi Konseptual Variabel ... 48

2. Definisi Operasional Variabel ... 49

3. Pengukuran Variabel Penelitian ... 53

E. Teknik Pengumpulan Data ... 54

1. Observasi... ... 54

2. Dokumentasi. ... 54

3. Angket ... 55

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 55

1. Uji Validitas ... 55

2. Uji Reliabilitas ... 58

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Homogenitas ... 62

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 62

1. Uji Kelinieran Regresi ... 62

2. Uji Multikolinieritas ... 64

3. Uji Autokorelasi ... 66

4. Uji Heteroskedastisitas ... 67

I. Pengujian Hipotesis ... 69

1. Regresi Linier Sederhana ... 69

2. Regresi Linier Multiple ... 70

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 72

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 21 Bandar Lampung 72

2. Situasi dan Kondisi SMP Negeri 21 Bandar Lampung ... 73

3. Visi dan Misi SMP Negeri 21 Bandar Lampung... 74

4. Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 21 Bandar Lampung 76

5. Kondisi Guru dan Karyawan SMP Negeri 21 Bandar Lampung 76 6. Kondisi Siswa... 77

B. Gambaran Umum Responden ... 77

C. Deskripsi Data ... 77

1. Data Disiplin Belajar (X1) ... 78

2. Data Aktivitas Belajar (X2) ... 80

3. Data Perhatian Orang Tua (X3) ... 82


(6)

3. Uji Normalitas X3 ... 89

4. Uji Normalitas Y ... 90

2. Uji Homegenitas ... 92

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 93

1. Uji Kelinieran Regresi ... 93

1. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X1 ... 93

2. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X2 ... 94

3. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X3 ... 95

2. Uji Multikolinieritas ... 96

3. Uji Autokorelasi ... 97

4. Uji Heterokedastisitas ... 98

F. Uji Hipotesis ... 100

1. Regresi Linier Sederhana ... 100

1.1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 100

1.2. Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 102

1.3. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 104

2. Regresi Linier Multiple ... 107

2.1 Persamaan Regresi... 107

2.2 Pengujian Hipotesis ... 108

G. Pembahasan... ... 110

1. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 110

2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 112

3. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu... 114

4. Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMA Negeri 21 Bandar Tahun Pelajaran 2011/2012... 116

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .. ... 120

B. Saran ... ... 121 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3

2. Disiplin Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 5

3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012………. 6

4. Perhatian Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 7

5. Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 45

6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 47

7. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 51

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 57

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 57

10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 58

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 59

12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 60

13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 60

14. Analisis Varians Anova. ... 63

15. Daftar Nama Kepala SMP Negeri 21 Bandar Lampung ... 73

16. Daftar Sarana dan Prasarana SMP Negeri 21 Bandar Lampung. ... 74

17. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar (X1)……… ... 79

18. Kategori Disiplin Belajar (X1)……… ... 79

19. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar (X2)……….… ... 80

20. Kategori Aktivitas Belajar (X2)…….. ………. 81

21. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua (X3)…… ... ……… 82

22. Kategori Perhatian Orang Tua (X3)…… ... ………. 83

23. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)…… ……… 84

24. Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)…… ……….85

25. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1 Dengan Menggunakan SPSS ... 87


(8)

30. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 93

31. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Aktivitas Belajar (X2) ... 94

32. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Perhatian Orang Tua (X3) .... 95

33. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 96

34. Hasil Uji Multikolinearitas ... 96

35. Hasil Uji Autokorelasi ... 98

36. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99

37. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 100

38. Korelasi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 100

39. Koefisien Regresi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu .... 101

40. Korelasi Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 102

41. Koefisien Regresi Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu .. 103

42. Korelasi Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu... 104

43. Koefisien Regresi Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 105

44. Koefisien Regresi Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 107

45. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 108

46. Korelasi Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 109


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y... 41

2. Kurva Normal Q-Q Plot Disiplin Belajar... 88

3. Kurva Normal Q-Q Plot Aktivitas Belajar . ... 89

4. Kurva Normal Q-Q Plot Perhatian Orang Tua... ... 90


(10)

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

Sebagai Salah Satu

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

GIKA NUGRAHA PRATAMA Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS BANDAR LAMPUNG

Syarat untuk Mencapai Gelar


(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I Komang Winatha, M. Si. ...

Sekertaris : Drs. Teddy Rusman, M. Si . ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M. Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(12)

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Jurusan Fakultas

Pembimbing I,

Drs. I Komang Winatha, M. Si

NIP 19600417 108711 1

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si

NIP 19560108 198503 1

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

:

Gika Nugraha Pratama

ahasiswa : 0813031031

: Pendidikan Ekonomi : Pendidikan IPS

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing II

I Komang Winatha, M. Si. Drs. Teddy Rusman, M. Si

8711 1 001 NIP 19600826 2. Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi

Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

Pembimbing II,

Teddy Rusman, M. Si.

19600826 198031 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Nurdin, M.Si.


(13)

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".

(Q.S Al-Baqarah: 153)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dengan sesuatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmu-lah (Allah) hendaknya kamu berharap” (QS. Alam Nasyroh: 6-8)

GALAU seringkali karena Kemampuan Tidak Sesuai dengan Harapan. Daripada Menurunkan Harapan, Lebih Baik Meningkatkan KEMAMPUAN.

By. Mario Teguh

Sok Tau melahirkan KEBODOHAN, Rasa Ingin Tahu melahirkan KEPINTARAN. By. Gika Nugraha Pratama

Jangan tanya apa yg negara berikan padamu, tapi tanya apa yg kau berikan untuk negaramu.


(14)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayah-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada

Rasullulah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahandaku tersayang Hamdan Abdullah, B.Sc dan Ibundaku tercinta Ida Nurbaiti, S.Pd yang senantiasa menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku.

Kasih sayangmu tak lekang sepanjang waktu.

Adik-adikku M.Vito Arnando dan Annisa Sharla Rahmadanty yang selalu memberikan do’a, keceriaan, mendukungku dan menantikan keberhasilanku. Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi keberhasilanku.

Sahabat-sahabat yang kusayangi Para pendidik yang kuhormati Almamater tercinta Universitas Lampung


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Gika Nugraha Pratama dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 14 Juni 1990, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Hamdan Abdullah dan Ibu Ida Nurbaiti, S.Pd.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah : 1. SD Negeri 2 Harapan Jaya selesai pada tahun 2002 2. SMP Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2005 3. SMA Negeri 9 Bandar Lampung selesai pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat

mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang antara lain:


(16)

tanggal 23 Januari 2011 sampai 29 Januari 2011.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Desa Bumi Jaya Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan selama 40 hari, terhitung tanggal 30 Juni 2011 sampai 11 Agustus 2011.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Hidayatul Muslihin Bumi Jaya Way Kanan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 11 Juli 2011 sampai 30 September 2011.


(17)

SANWACANA

Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar. Aktivitas Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012" adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua

pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

seluruhnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila;

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu


(18)

Terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang berarti bagi kehidupan penulis;

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si., selaku Pembimbing Akademik, dan

sekaligus sebagai Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan, masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;

8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;

9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis.

Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;

10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bimbingannya dan ilmu pengetahuan yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis ;

11. Kepala SMP Negeri 21 Bandar Lampung, Bapak Drs. Juminto Haryadi dan

Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 21 Bandar Lampung yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;

12. Ayahanda Hamdan Abdullah dan Ibunda Ida Nurbaiti, S.Pd, adik-adikku Vito

dan Annisa serta semua saudaraku yang telah mendukung dan menyayangi serta selalu berdo’a untuk kesuksesanku;


(19)

masa depan;

14. Untuk teman-teman seperjuanganku ECOUTION 2008 REGULER (Anggia,

Eis, Ewa, Evo, Uwo, Metra, Nesti, Ratih IW, Ria, Chitty, Sri, Santi, Aul, Citra, Desi, Devy, Dinar, Dyah, Eka N, Elda, Ellysa, Dila, Ferli, Fiqih, Freddy, Galih, Kiki, Lisa, Udin, Marsel, Maya, Meyta, Nia, Wulan, Pepi, Puji, Rahma, Fani, Rosi, Rudi, Bay, Windy, Dani, Dini, Yana dan Yuli), terimakasih atas do’a dan dukungannya;

15. Untuk teman seperjuanganku ECOUTION 2008 MANDIRI (Andrea, Angga,

Ayu, Dede, Desi S, Durotul, Eka R, Ela, Ernia, Iin, Ika P, Joko, Acc, Meli, Ana, Nur KD, Osie, Ratih CN, Mai, Rachma, Suryo, Wina, Andrian, Aris, Chintya, Desi MS, Ucil, Dwinta, Zie, Ika N, Ivan, Kris, Lia, Meri, Mina, Ony, Mitha, Rahmat, Rini, Sigit, Siti Ruhi, Vita dan Yenni), terimakasih atas do’a dan dukungannya;

16. Teman-teman MAHO ECOUTION '08 : " Endriyan (Ian), Andrea (Troy),

Yanatika (Kakak), Rizky (Mak), Citra (Cici), Ratih Ida (Rateh), Eka Widia (Ewa) dan Anggia terimakasih atas segala motivasi dan dukungan kalian;

17. Endriyan Sumaili, S.Pd yang telah membantu dari pengajuan judul hingga

skripsi ini selesai, terimakasih atas segala arahan dan bimbingannya;

18. Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2009, 2010 dan 2011 yang

sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;

19. Teman-teman KKN Tematik dan PPL ku yaitu Tara, Wawan, Dio, Kiki,


(20)

20. Untuk Pa’de Ismail dan Bude Muhimah , Bapak Ibu Lurah Bumi Jaya, Kepala Sekolah MTs Hidayatul Muslihin beserta guru dan para staffnya, Pak Suwarso dan Ibu Sunarni serta Seluruh masyarakat Desa Bumi Jaya terimakasih atas segala bantuan dan kerjasamanya selama KKN dan PPL;

21. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

namun penulis berterimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, April 2012 Penulis


(21)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama : Gika Nugraha Pratama

2. NPM : 0813031031

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Airan II Way Huwi Jati Agung

Kab.Lampung Selatan,

Telp. 08984390555

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, April 2012

Gika Nugraha Pratama 0813031031


(22)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan dan membina seoptimal mungkin potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi atau pembaharuan dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Untuk menilai kualitas sebuah sekolah dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik atau siswa serta mutu lulusan dari sekolah tersebut.

Tingkat ketuntasan belajar mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 21 Bandar Lampung baru mencapai 34,36%. Ini berarti keberhasilan belajar siswa tersebut masih tergolong rendah, karena pencapaian belajar dapat dikatakan berhasil apabila > 65%. SMP Negeri 21 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di Jalan Riacudu Perum Korpri Blok D-8, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Tujuan SMP Negeri 21 Bandar Lampung adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu menjadi generasi yang berkompeten dan mampu berkarya di luar

pendidikan yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama proses belajar mengajar di sekolah.


(23)

Hasil belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa. Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan program pembelajarannya apabila separo atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan instruksional baik tujuan konstruksional khusus maupun umum. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif.

Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang diperolehnya selama kurun waktu tertentu. Nilai tersebut merupakan salah satu parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui seberapa berhasilnya siswa dalam kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain mengukur tingkat keberhasilan siswa nilai tersebut juga dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 dan keterangan dari guru bidang studi IPS Terpadu mengenai hasil ujian MID Semester yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung umumnya kurang optimal. Sebagai bukti berikut disajikan hasil ujian MID Semester Siswa Kelas VII SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.


(24)

Tabel 1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas < 70 ≥ 70 Nilai Jumlah Siswa Keterangan VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 19 18 21 22 23 25 21 14 15 9 11 9 8 12 33 33 30 33 32 33 33 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 70

Jumlah 149 78 227

Persentase (%) 65,64 34,36 100

Sumber : Guru Bidang Studi IPS Terpadu Kelas VIII

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil Mid semester siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sebanyak 78 siswa dari 227 siswa atau sebanyak 34,36 % artinya hanya sebesar 34,36% siswa yang dapat mencapai daya serap materi. Sedangkan sebanyak 149 siswa dari 227 siswa atau sebanyak 65,64 % yang belum mencapai daya serap materi. Kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 masih rendah.

Sementara menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.


(25)

Termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga / keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat berarti bahwa disiplin termasuk ke dalam salah satu faktor pribadi yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Disiplin belajar siswa yang baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat mendorong siswa meraih prestasi yang tinggi pula. Namun kenyataannya, tingkat disiplin belajar siswa di sekolah antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula.

Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas VIII SMP N 21 Bandar Lampung. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti: tidak

mengikuti upacara, tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, melanggar tata tertib sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya disiplin belajar mereka. Salah satu hal yang mendasari disiplin belajar siswa adalah timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar.


(26)

Kenyataannya, di SMP N 21 Bandar Lampung masih banyak ditemui siswa yang kurang disiplin. Hal ini dapat dilihat dari data ketidakdisiplinan siswa selama semester I Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai berikut.

Tabel 2. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas VIII Periode Bulan Juli – Bulan September Tahun 2011 di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kasus Banyaknya Siswa Kelas VIII yang Melanggar Jumlah Ket. VIII

A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G

1. Terlambat

masuk sekolah 7 6 5 4 6 1 6 35 Jumlah Siswa

Kelas VIII 227 siswa 2. Tidak masuk

sekolah a. Sakit b. Ijin c. Alpha 5 4 7 7 2 5 3 5 6 5 4 5 4 6 4 4 7 6 3 5 6 31 33 49 3. Terlambat

mengikuti Upacara

2 3 1 1 1 3 1 12

4. Tidak mengikuti upacara

3 2 2 3 3 5 5 23

5. Meninggalkan

sekolah 3 3 2 2 1 3 1 15

6. Melompat pagar sekolah / membolos

1 4 3 5 5 6 2 26

7. Terlambat

membayar SPP 1 2 1 - - - - 4

Sumber Data : Dokumen BK dan TU SMP Negeri 21 Bandar Lampung

Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif. Aktivitas siswa tersebut antara lain membaca, menulis, mendengarkan,


(27)

menghitung, dan melihat. Jika aktivitas siswa dalam belajar rendah maka hasil belajar yang didapat kurang optimal. Sebaliknya, jika aktivitas siswa dalam belajar tinggi maka hail belajar yang didapat optimal. Berikut disajikan data mengenai aktivitas belajar siswa yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Tinggi Kriteria Sedang Rendah Jumlah Siswa

VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 7 4 4 3 4 2 4 22 20 18 22 24 19 19 4 9 8 8 5 11 10 33 33 30 33 33 32 33

Jumlah 28 144 55 227

Persentase

(%) 12,34 63,44 24,22 100

Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti

Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 227 responden yang memiliki aktivitas belajar rendah sebanyak 55 siswa atau sebanyak 24,22 %, kemudian yang memiliki aktivitas belajar sedang sebanyak 144 siswa atau sebanyak 63,44%, dan yang memiliki aktivitas belajar tinggi sebanyak 28 siswa atau sebanyak 12,34%. Hal ini sesuai dengan pendapat Natawijaya dalam Depdiknas (2005:31) aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan


(28)

adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif.

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong rendah dengan persentase sebesar 87,66 % (63,44% + 24,22%). Hal ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah perhatian orang tua. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan

karakter atau kepribadian sorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat mengetahui apa yang diperbuat anak. Sebaliknya kurangnya perhatian orang tua dapat mempengaruhi kegiatan belajar anak menjadi kurang optimal. Berikut disajikan data mengenai perhatian orang tua siswa yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 4. Perhatian Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Tinggi Sedang Kriteria Rendah Jumlah Siswa

VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 15 17 11 10 16 10 19 10 11 15 15 10 19 10 8 5 4 8 7 3 4 33 33 30 33 33 32 33

Jumlah 98 90 39 227

Persentase (%) 43,17 39,65 17,18 100


(29)

Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa perhatian orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 227 responden yang memiliki perhatian orang tua rendah sebanyak 39 siswa atau sebanyak 17,18% kemudian yang memiliki perhatian orang tua sedang sebanyak 90 siswa atau sebanyak 39,65%, dan yang memiliki perhatian orang tua tinggi sebanyak 43,17% atau sebanyak 98 siswa. Perhatian orang tua adalah pengamatan atau pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan.

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong rendah dengan persentase sebesar 56,83% (39,65% + 17,18%). Hal ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu diadakan penelitian tentang disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua. Untuk menjawab persoalan di atas maka penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul:" Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapar dirumuskan sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai siswa dibawah nilai KKM yaitu 70.


(30)

2. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang kurang berguna.

3. Sebagian besar siswa tidak memiliki cara belajar yang tepat

4. Kurangnya disiplin belajar siswa yang terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

5. Banyaknya siswa yang malas mengerjakan soal-soal latihan yang sulit ketika berada di dalam kelas sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

6. Banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS Terpadu sehingga mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dan disiplin belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

7. Kurangnya Aktivitas Belajar di sekolah karena kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas pada saat mata pelajaran IPS Terpadu dan metode mengajar guru yang kurang bervariasi sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

8. Siswa jarang melakukan belajar yang rutin di rumah, yang berarti belum memiliki cara belajar yang efektif, sehingga belum mendapat hasil belajar yang memuaskan.

9. Belum optimalnya kemampuan guru dalam mengajar di SMP Negeri 21 Bandar Lampung menyebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam menyerap materi yang disampaikan.


(31)

10.Kurangnya perhatian guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

11.Kurang terampilnya guru maupun siswa dalam menguasai ilmu teknologi, misalnya siswa tidak sepenuhnya menguasai program-program di

komputer.

12.Sebagian besar orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya sehingga mereka tidak mengetahui permasalahan belajar anaknya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

13.Penggunaan sarana belajar yang kurang optimal sehingga tidak menunjang upaya peningkatan mutu dan relevansi hasil belajar siswa.

14.Pergaulan siswa yang negatif membuat siswa menjadi lupa akan kepentingan belajarnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 15.Sarana belajar yang dimiliki oleh siswa di rumah umumnya kurang

memadai sehingga menghambat kegiatan belajarnya.

16.Masih minimnya pengetahuan guru mengenai kompetensi guru dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada disiplin belajar (X1), aktivitas belajar (X2), perhatian orang tua (X3),

dan hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.


(32)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

2. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

3. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

4. Apakah ada pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.


(33)

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Untuk mengetahui ada pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis

1) Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat selama kuliah, sehingga tercipta wahana ilmiah. 2) Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian

dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

3) Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS terpadu yang belum dikaji dalam penelitian ini.

2. Secara praktis 1) Bagi siswa

Dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu dengan memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sehingga siswa dapat memperbaiki metode belajarnya dan berusaha untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.


(34)

2) Bagi guru

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS

Terpadu, terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah, yaitu guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Bagi pihak sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses belajar yang efektif.

G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup yang akan diteliti adalah disiplin belajar (X1), aktivitas belajar

(X2), perhatian orang tua (X3) ), dan hasil belajar (Y). 2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

4. Waktu Penelitian


(35)

II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Tinjauan Pustaka

1. Disiplin Belajar

Disiplin dapat diartikan patuh terhadap ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang berlaku. Hal ini sesuai dengan pendapat Darji

Darmodiharjo bahwa disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab (Susilowati, 2005: 18).

Disiplin merupakan perilaku yang terbentuk dari hasil latihan untuk mematuhi peraturan yang telah ditentukan. Gie menyatakan bahwa disiplin akan

menciptakan kemauan untuk belajar teratur (Ningsih, 2005 : 21). Sedangkan Djamarah (2002 : 12) mengemukakan disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.

Dalam kehidupan manusia sehari-hari diwarnai oleh berbagai aktivitas, yang terkadang antara seseorang dengan lainnya tidak sama jenisnya. Tidak jarang orang yang memiliki banyak aktivitas dapat melaksanakan semua dengan baik, dan tidak jarang pula orang yang hanya memiliki beberapa kegiatan saja tidak


(36)

dapat melaksanakan dengan baik, bahkan mengorbankan salah satu kegiatan yang lain.

Disiplin yang dikehendaki tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi juga keterpaksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan karena seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah akan didapatkan

kesuksesan. Sedangkan disiplin karena paksaan biasanya dilakukan karena takut dikenakan sanksi hukum akibat pelanggaran peraturan.

Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan siswa dalam aktivitas belajarnya, semua tidak lepas dari cara mengatur waktu. Bagi seorang siswa disiplin di sekolah merupakan suatu keharusan karena disiplin mempunyai fungsi untk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Dengan disiplin siswa juga memiliki kecakapan mengenai belajar. Disiplin ini menyangkut hal-hal sebagai berikut :

1. Disiplin siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

2. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

3. Kepatuhan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah

4. Kebiasaan belajar siswa

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup bagi seorang dari keadaan tidak tahu. Dalam belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku, sikap dan cara berpikir. Dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok.

Menurut pengertian psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi


(37)

kebutuhan hidupnya perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Selanjutnya akan diuraikan pendapat para ahli tentang pengertian belajar.

a. Slameto (2003:2) menyatakan “belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

b. W.S Winkel yang dikutip oleh Max Darsono (2000:4) berpendapat “belajar

adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.

Sesuai dengan kedua pendapat tentang pengertian belajar di atas terkandung pengertian bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk memperoleh perubahan secara

menyeluruh dalam tingkah lakunya, sebagai hasil dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya.

c. Menurut Hamalik (2001: 36) menyatakan “belajar ialah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman

Berdasarkan seluruh pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam


(38)

interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Walgito mengemukakan disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisiplin dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai. (Hesti, 2008:12)

Disiplin siswa di sekolah berarti siswa menaati dan mematuhi tata tertib sekolah dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan dari pihak sekolah. Bentuk disiplin di kelas berarti siswa tertib dan teratur dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Disiplin di kelas merupakan faktor yang sangat penting agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur sesuai dengan rencana pengajaran. Jika ketertiban kelas dan kedisiplinan siswa meningkat akan memudahkan tercapainya kegiatan belajar mengajar dan tujuan pembelajaran. Sedangkan disiplin belajar di rumah yang dilakukan dengan senang hati dan kesadarannya demi tercapainya tujuan belajar yaitu prestasi belajar yang baik. Menurut Wingkel menyatakan bahwa hal yang mempengaruhi disiplin siswa, yaitu :

1. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu :

a. Taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar.

b. Motivasi belajar.

c. Perasaan, sikap dan minat.

2. Yang bersumber dari luar diri siswa, yaitu :

a. Cara membimbing.

b. Motivasi yang diberikan.

c. Hubungan orang tua dan anak.


(39)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin terjadi bukan hanya berasal dan bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari luar diri siswa. Seseorang siswa yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dan melaksanakan peraturan sekolah dengan baik.

Unsur-unsur Disiplin

Disiplin siswa bearti menaati dan mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah maupun di rumah dengan segala ketekunan, keikhlasan dan kesabaran dalam menjalani apa yang hendak ditaati. Disiplin memiliki beberapa unsur yang diantaranya menaati peraturan, norma, nilai dan hukum yang berlaku, sebagai alat untuk mempengaruhi dan mengubah dan membina kepribadian seseorang guna menaati peraturan tersebut.

Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur Disiplin adalah sebagai berikut.

1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.

2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya

kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.

3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.


(40)

Perlunya Disiplin

Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan dimana pun. Hal itu disebabkan dimana pun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Jadi manusia mustahil hidp tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya dimana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan menghadapi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada dan yang menjadi harapan.

Tulus Tu’u (2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membetuk individu yang berciri keunggulan”. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini:

1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam

belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang

kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak anak dibiasakan dengan

norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dala belajar dan kelak

ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Fungsi Disiplin

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38) yaitu.


(41)

a. Menata Kehidupan Bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

b. Membangun Kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

c. Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak

terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk

membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.

d. Pemaksaan

Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

e. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan

mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

f. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian

diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Menurut Tulus Tu’u (2004:53) menyatakan sebagai berikut. Pelanggaran disiplin dapat terjadi karena tujuh hal berikut ini;


(42)

1. Disiplin sekolah yang kurang direncanakan dengan baik dan mantap.

2. Perencanaan yang baik, tetapi implementasinya kurang baik dan kurang

dimonitor oleh kepala sekolah.

3. Penerapan disiplin yang tidak konsisten dan tidak konsekuen.

4. Kebijakan kepala sekolah yang belum memprioritaskan peningkatan dan

pemanfaatan disiplin sekolah.

5. Kurang kerjasama dan dukungan guru-guru dalam perencanaan dan

implemntasi disiplin sekolah.

6. Kurangnya dukungan dan partisipasi orang tua dalam menangani disiplin

sekolah, secara khusus siswa yang bermasalah.

7. Siswa di sekolah tersebut banyak yang berasal dari siswa bermasalah dalam

disiplin diri. Mereka ini cenderung melanggar dan mengabaikan tata tertib sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut, pelanggaran disiplin terjadi karena sikap dan perbuatan guru kurang bijak dan kurang baik dalam persiapan mengajar. Guru tidak mampu meguasai kelas dan menarik perhatian siswa pada pembelajarannya. Lalu, sikap dari perbuatan siswa yang kurang terpuji karena problem dalam diri serta lingkungan sekolah yang kurang kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini disiplin belajar yang dimaksud dibagi menjadi dua disiplin yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah. Disiplin belajar di sekolah adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar, dengan menaati dan

melaksanakan sebagai siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sesuai dengan peraturan yang ada, yang didukung dengan kemampuan guru, kreatifitas guru, fasilitas, sarana dan prasarana sekolah.

Menurut Slameto (1997: 27) mengemukakan bahwa ada beberapa macam disiplin belajar yang hendaknya dilakukan siswa dalam kegiatan belajaranya di sekolah, yaitu :


(43)

1. Disiplin siswa dalam masuk sekolah

2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas

3. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah

4. Disiplin siswa dalam menaati tata tertib di sekolah

Selanjutnya, disiplin belajar di rumah adalah suatu tingkat konsistensi dan

konsekuensi siswa serta keteraturan dalam belajar untuk memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar dengan menaati dan

melaksanakan tugasnya sebagai siswa di rumah dengan dukungan orang tua, mengarahkan serta mengawasi dan berupaya untuk membuat anaknya menyadari kesadaran dalam disiplin belajar. Adapun indikator dalam disiplin belajar di rumah antara lain disiplin dalam ketepatan waktu dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah dan belajar secara teratur.

2. Aktivitas Belajar

Setiap siswa yang belajar tentunya mengharapkan keberhasilan dalam belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas memegang peranan penting karena aktivitas sangat menunjang prestasi belajar. Proses dalam belajar dituntut adanya suatu aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa sebagai usaha untuk

meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hamalik (2004:171) yang menyatakan “Pengajaran yang efektif adalah

pengajaran yang menyediakan kesempatan siswa belajar sendiri atau melakukan aktifitas.


(44)

Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar. Tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar, kegiatan belajar tidak mungkin akan berhasil, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar tanpa adanya aktivitas didalamnya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar.

Sadirman (2004:95) mengatakan bahwa tidak ada belajar jika tidak ada suatu aktivitas. Dalam hal kegiatan belajar ini, Rausseau dalam Sadirman (2004:96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak akan mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa. Sedangkan Djamarah (2000) mengatakan belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama di dalam benak anak didik.

Menurut Paul D. Dieriech dalam Hamalik (2001 : 172), aktivitas belajar dapat digolongkan menjadi delapan jenis :

1. Visual Activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. Oral Activities, masalnya: mengemukakan suatu fakta, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, mamberi saran, mengemukan pendapat.


(45)

3. Listening Activities, misalnya: mendengarkan penyajian bahan, percakapan, diskusi, musik dan pidato.

4. Writing Activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan dan angket. 5. Drawing Activities, antara lain: menggambar, membuat grafik, chart, peta,

diagram.

6. Motor Activities, seperti: melakukan percoban, membuat kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7. Mental Activities, seperti: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Klasifikasi aktivitas seperti diatas, menunjukan bahwa aktivitas belajar itu cukup komplek dan bervariasi, semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh siswa, maka diharapkan siswa akan semakin memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Menurut Ahmad Rohani (2004: 6) aktivitas belajar dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Aktivitas fisik : peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat

sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat/hanya pasif.

b. Aktivitas psikis (kejiwaan) : jika daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya/banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.

Dua aktivitas tersebut memang harus dipandang sebagai hubungan yang erat. J. Piaget, pakar psikologis keturunan Swiss dalam Ahmad Rohani (2004:8)

berpendapat: “Seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tak berpikir. Agar ia berpikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri”. Dalam hal ini seorang guru hanya dapat menyajikan dan menyediakan


(46)

bahan pelajaran, peserta didiklah yang mengolah dan mencernanya sendiri sesuai kemauan, kemampuan, bakat, dan latar belakangnya.

Menurut Hamalik (2004:25) penggunaan aktivitas besar nilainya bagi pengajaran pada siswa, sebab :

1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara

integral.

3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.

4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.

5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi

demokratis.

6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru.

7. Pengajaran diselenggarakan secara realities dan konkrit sehingga

mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas.

8. Pengajaran di sekolah menjadi lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam

kehidupan masyarakat.

Setelah mengikuti proses belajar mengajar, perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang sejauh mana materi ekonomi yang telah disajikan. Bagi guru, penilaian dapat dignakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya. Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat penting dalam proses belajar mengajar dan jenisnya cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa


(47)

dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif, seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2005:31), belajar aktif adalah suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan atara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Aktivitas lebih banyak dilakukan oleh siswa, walaupun demikian tidak berarti guru tinggal diam. Guru memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa, mengarahkan, menguasai dan mengadakan evaluasi. Aktivitas belajar siswa yang baik dapat terjadi apabila guru mengupayakan situasi dan kondisi pembelajaran yang mendukung. Ada beberapa prinsip belajar yang harus dilaksanakan siswa terkait dengan aktivitas belajarnya, diantaranya: persiapan belajar, memotivasi diri agar aktivitas belajar siswa meningkat, berpartisipasi aktif, dan pengetahuan tentang hasil belajar.

3. Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua turut serta dalam mempengaruhi proses pembelajaran yang terjadi dalam diri siswa yang akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Di dalam keluarga, perhatian orang tua sangat dibutuhkan, dimana dalam proses ini anak ditanamkan kebiasaan belajar yang baik, menumbuhkan kedisiplinan diri dan membantu anak dalam kesulitan belajar. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan (Suryabrata dalam Supranoto, 2008:12). Ahmadi (1998: 145) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik di dalam maupun diluar dirinya.


(48)

"Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek." (Bimo

Walgito,1986: 53). Sedangkan orang tua dalam pengertiannya adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua. (Depdiknas, 2001: 802) Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan perhatian orang tua adalah pengamatan atau pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan anaknya secara terus menerus agar apa yang diinginkannya dapat tercapai.

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter atau kepribadian sorang anak. Anak akan memiliki individu yang baik seperti sikap, tingkah laku, tata krama, sopan santun dan budi pekerti tergantung pada sifat-sifat yang tumbuh pada kehidupan keluarga di mana anak dibesarkan.

Sehingga orang tua lah yang memiliki peranan besar dalam membentuk watak dan kepribadian anak. Seperti dijelaskan oleh Hasbullah (2006: 88), sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut.

a) Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri,

seperti : cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas pada diri anak, karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.

b) Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap

menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.

Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam usaha perkembangan pribadi seorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat


(49)

motivator, fasilitator, dan inisiator. Artinya segenap perilaku dan pikiran anak merujuk pada keinginan orang tua. Seperti pendapat Tirtahardja dalam Ramadhan (www.wordpress.com), “Keluarga mempunyai pengaruh besar dalam proses pendidikan. Fungsi dan peranan orang tua tidak sebatas menyediakan dana

pendidikan saja, tetapi ikut serta di dalam merencanakan program pendidikan, dan mengolah program pendidikan demi tercapainya mutu pendidikan.

Perhatian orang tua diharapkan dapat menimbulkan semangat diri dalam anak sehingga anak akan bergairah dalam melakukan aktivitas belajar. Seperti pendapat Semiawan dalam Ramadhan (www.wordpress.com), orang tua memberikan

dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara :

1. Menanamkan kebiasaan belajar siswa

2. Menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada siswa

3. Menyediakan fasilitas belajar

4. Membantu dan mebimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar

Menurut Ahmadi (1998: 148) macam-macam perhatian, sebagai berikut :

a) Perhatian spontan dan sengaja

Perhatian spontan atau langsung adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh

kemauan. Perhatian disengaja adalah perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu.

b) Perhatian statis dan dinamis

Perhatian statis adalah perhatian tetap terhadap sesuatu.

Perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari objek satu ke objek yang lain.

c) Perhatian konsentratif dan distributif

Perhatian konsentratif (perhatian memusat) adalah perhatian yang hanya ditujukan kepada sesuatu objek (masalah) tertentu.

Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) adalah perhatian yang tidak satu arah atu perhatiannya terbagi-bagi.


(50)

Perhatian sempit adalah perhatian yang mudah memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan yang ramai.

Perhatian luas adalah perhatian yang mudah sekali tertarik dengan kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat megarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru.

e) Perhatian fiktif dan fluktuatif

Perhatian fiktif (perhatian melekat) adalah perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa penelitiannya dapat melekat lama pada objeknya.

Perhatian fluktuatif adalah perhatian yang dapat memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus.

Dwi (2008), orang tua berperan dalam mengembangkan kreativitas anak dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak

2. Menikmati keberadaan bersama anak

3. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak

4. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja

5. Memberikan pujian yang sungguh-sungguh pada hasil karya anak

6. Memberi kesempatan pada anak untuk berfikir, merenung dan berkhayal

7. Merangsang daya pikir anak dengan cara mengajak berdikusi tentang hal

yang mampu dipikirkan anak

8. Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat menentukan atau

mengambil keputusan

9. Membantu anak yang menemukan kesulitan dengan memberikan

penjelasan yang diterima akal anak

10.Memberikan fasilitas yang cukup bagi anak untuk bereksperimen dan

bereksplorasi

11.Memberi contoh membuat karya kreatif.

(http://aflah.wordpress.com/2008/02/18/keluarga-bermain-dan-belajar/)

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.


(51)

Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Winkel dalam Darsono (2000: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).

Menurut Sardiman (2004: 21) belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikapdan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta

perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu belajar. Whittaker dalam Djamarah (2002: 12) merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.


(52)

Percival dan Ellington dalam Daryanto (2010: 59), mengungkapkan “Belajar adalah perubahan yang terjadi karena hubungan yang stabil antara stimulus yang diterima oleh organisme secara individual dengan respon yang tersamar, dimana rendah, besar, kecil, dan intensitas respon tersebut tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental dan tendensi yang belajar”. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Belajar bukan hanya sekedar

pengalaman, belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Oleh karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan (Soemanto, 2006: 112).

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu memahami (Hamalik, 2001: 27). Suhaenah (2001: 2), ”Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”.

Menurut Hamalik (2004: 27), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah suatu usaha sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental, panca indra, otak atau anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.

Setiap individu pasti mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan disekolah belajar merupakan kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai


(53)

apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam prosses pembelajaran. Djamarah (2002: 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut.

1. Perubahan yang terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6. Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.

Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2).

1. Perubahan terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Di dalam belajar terdapat prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan, Dalyono (2005: 51-54) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.

1. Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajara dalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat


(54)

untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar.

3. Memahami tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat selesai dan berhasil

4. Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

5. Ulangan dan latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai

sepenuhnya dan sukar dilupakan.

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil ahir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil

sebelumnya (Djamarah, 2000: 25). Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Sukmadinata (2007: 102) mengatakan hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan hasil belajar menurut Arikunto (2001:63) sebagai hasil


(55)

yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester dan sebagainya.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang dapat diubah (seperti cara mengajar, mutu rancangan, model evaluasi, dan lain-lain), adapula faktor yang harus diterima apa adanya (seperti: latar belakang siswa, gaji, lingkungan sekolah, dan lain-lain) Suhardjono dalam Arikunto (2006: 55).

Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain.

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni:

a) Faktor jasmaniah

1) Faktor kesehatan

2) Faktor cacat tubuh

b) Faktor psikologis

1) Intelegensi

2) Bakat

3) Motif

4) Kematangan.

5) Kesiapan

c) Faktor kelelahan

1) Faktor kelelahan jasmani


(56)

2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa)

Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni:

a) Faktor keluarga

1) Cara orang tua mendidik.

2) Relasi antar anggota keluarga

3) Suasana rumah

4) Keadaan ekonomi keluarga

b) Faktor sekolah

1) Metode mengajar

2) Kurikulum

3) Relasi guru dengan siswa

4) Relasi siswa dengan siswa

5) Disiplin sekolah

6) Alat pelajaran

7) Waktu sekolah

8) Standar pelajaran diatas ukuran

9) Keadaan gedung

10)Metode belajar

11) Tugas rumah

c) Faktor masyarakat

1) Kesiapan siswa dalam masyarakat

2) Mass media

3) Teman bergaul

4) Bentuk kehidupan masyarakat

Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran.

Suparno dalam Sardiman (2004: 38) mengatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.


(57)

Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)

a) Kesehatan

b) Intelegensi

c) Minat dan motivasi

d) Cara belajar

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)

a) Keluarga

b) Sekolah

c) Masyarakat

d) Lingkungan

Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh

siswa.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai

76%-99%.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah,

2006: 107).

Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.

2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses

belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi

pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya (Sardiman, 2008: 49).

Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya


(58)

atas perilaku yang diinginkan dan mereka mendapatkan bahwa prilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan prilaku yang sekarang dengan yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas. Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Agus Mulyanto (2011) Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 menyatakan bahwa ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang menunjukkan t hitung > t tabel atau 7,080 > 1,989.

2. Agnes Siskaria Astuti (2010) yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Semester


(1)

71

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F), dengan rumus:

JKreg dicari dengan rumus:

= + + … . +

Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi JKres = Jumlah kuadrat residu k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung >Ftabel dan jika Ftabel > Fhitung dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n – k – 1 dengan α = 0,05. Sebaliknya diterima jika Fhitung < Ftabel.

Yi Yi 2 JKres ) 1 /( /    k n JK k JK F res reg


(2)

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Ahmadi, Abu. 1998. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Metodologi Penelitian Sosial konsep, prosedur dan Aplikasi. Kediri: CV Jenggala Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Rineka Cipta. Jakarta

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Dwi. 2008. Lingkungan belajar.

(http://aflah.wordpress.com/2008/02/18/keluarga-bermain-dan-belajar/) Farouk, Muhammad.2003. Metodologi Penelitian Sosial. Restu Agung: Jakarta Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta ______________ 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Purwanto, M.Ngalim, MP. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Perbuatan dan hasil belajar.


(3)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Slameto. 1997. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2011. Penentuan Besarnya Sampel Penelitian Menggunakan Rumus Cochran. (Online).

(http://blog.unila.ac.id/radengunawans. diakses tanggal 13 Desember 2011). Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran DisiplinPada Perilaku dan Prestasi Siswa. PT. Gramedia: Jakarta.

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya IlmiahUniversitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Universitas Lampung. 2010. Peraturan Akademik dan Kode Etik Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.


(5)

121

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya lebih meningkatkan disiplin diri baik di sekolah dan di rumah dan memandang bahwa disiplin belajar bukan merupakan suatu paksaan melainkan sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan sehingga dengan adanya kedisiplinan belajar yang baik akan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui aktivitas belajar yang baik dan efektif. Karena dengan aktivitas belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah.

3. Pihak keluarga hendaknya meningkatkan kualitas perhatiannya terhadap anak dengan membatu anak menemukan kesulitan belajar, memberikan fasilitas belajar, mendorong kemandirian anak dan menjalin hubungan kerjasama. Diharapkan dengan ini semua siswa lebih bersemangat dalam belajar dan merasa diperhatikan oleh orang tuanya sehingga akan

meningkatkan disiplin dan aktivitas belajarnya, yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajarnya.

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan dalam hal ini disiplin belajar siswa, aktivitas belajar siswa dan perhatian orang tua yang mendukung. Dan peneliti juga


(6)

122 mengharapkan kepada peneliti yang lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 10 71

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 97

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DI RUMAH CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 75

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GENAP SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 79

PENGARUH PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG WAJIB BELAJAR KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DAN KEMAMPUANMENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 91

PENGARUH KEADAAN EKONOMI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 PAGELARAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 83

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BATANGHARI NUBAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 79

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 84

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PADANGCERMIN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 86