PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BATANGHARI NUBAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2

BATANGHARI NUBAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

PEMI ZURRIYATINA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun

Pelajaran 2013/2014 terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 40 siswa dan seluruhnya dijadikan sampel. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Uji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana. Uji hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014. (2) Ada pengaruh Lingkungan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014. (3) Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014. (4) Ada pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar di sekolah, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: lingkungan belajar, pemanfaatan sarana belajar di sekolah, perhatian orang tua


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Penulis di lahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 9 Juni 1992 dengan nama lengkap Pemi Zurriyatina. Penulis merupakan putri dari pasangan Bapak H. Abdul Muluk, Lc. dan Ibu Dra. Junaidah. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. Taman Kanak-Kanak Aisyiah Metro diselesaikan tahun 1998 2. SD Negeri 4 Metro Timur diselesaikan pada tahun 2004 3. SMP Negeri 3 Metro diselesaikan pada tahun 2007 4. SMA Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2010

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Dusun Bumbon, Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat.


(7)

(8)

Moto

“Tidak ada yang mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin”

(Napoleon)

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.

( William J. Siegel )

Jika kamu menyerah hanya karena kata-kata orang lain yang ingin menjatuhkanmu, berarti kamu gagal dan orang

itu berhasil (Mario teguh)

Masa depan itu dibeli oleh masa sekarang (Samuel Johnson)


(9)

Persembahan

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah atas berkat dan hidayah-Nya skripsi ini telah diselesaikan.

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Kedua orang tuaku yang senantiasa menyayangiku, mendoakan keberhasilanku, dan memberikan segalanya yang

terbaik untukku.

Kakak dan kedua adikku yang selalu mendoakanku, memberikan semangat dan keceriaan, serta menantikan

keberhasilanku.


(10)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah menjelaskan kepada manusia tentang isi kandungan Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada.

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M. Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(11)

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M. H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan selaku Pembimbing I I yang telah membantu membimbing serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Penguji dan Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Ibu Rochaila, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Batanghari Nuban 11. Ibu/Bapak Guru dan Staff SMP Negeri 2 Batanghari Nuban yang telah

membantu proses penelitian penulis.

12. Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban, terima kasih atas kerjasama dan dukungannya.


(12)

dan mengusahakan segalanya yang terbaik demi keberhasilanku.

14. Kakakku Amelda Jamilasari, A.Md serta kedua adikku Havid Dasuki dan Fariz Al-Abqariy, terimakasih atas dukungan dan keceriaan yang selalu diberikan.

15. Sahabat-sahabatku tersayang D’jambrong Nuy, Yuni, Ulan, Kiki. Ica, Eep, Rama, Mbok, Bli Made, Rizki. Semuanya terimakasih atas kebersamaan, dukungan, dan suka citanya selama ini. Sukses untuk kita semua yah ayang-ayangkuu..

16. Kance-kance satu PA Pejuang rektorat (tadinya), Mami Ajeng, Nuning, Nuy, Kiki, Rizki, Nuhay, Tendi, Mak Leni, Lianti, Novia, Teteh Nira, kita semua mahasiswa tangguh teman-teman. .

17. Keluarga KKN Bumbon dan PPL SMP Negeri Satu Atap 1 Batu Brak Lampung Barat, Mita, Eka, Desi, Heri, Satria, Tipeh, Bu Is, Tika, Mey, Rika, Erna, Vero. Terima kasih kebersamaan dan kekeluargaannya, perjuangan kita luar biasa kawan..

18. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2010 seperjuangan, Anggi, Tetty, Dila, Jani, Lepi, Amel, Odet, Ting, Riza, Mbah Sri, Listi, Tipeh, Reni, Hendra, Ncus, Jeni, Nces, Asti, Jajat, Lek Pit, Eka, semua mua yang nggak bisa disebutin satu per satu terima kasih atas bantuan dan suka duka terutama di ruangan kak dani 

19. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Ekonomi. Kakak-kakak tingkat angkatan 2009,2008 dan adik-adik tingkat angkatan 2011,2012,2013 .


(13)

20. Untuk Oom Herdi dan Kak Dani terima kasih telah memberikan solusi atas semua kesulitan maupun pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh penulis. Serta terima kasih atas dukungan yang selalu diberikan.

21. Murid-muridku di SMP Negeri Satu Atap 1 Batu Brak Lampung Barat. 22. Keluarga besar KOPMA UNILA yang turut memberikan motivasi kepada

penulis dan mengajarkan banyak hal kepada penulis. Semoga selalu berjaya. Semangat Pagi!!! 

23. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, motivasi, dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandar Lampung, 6 Juni 2014 Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1.Perhatian Orang Tua ... 11

2.Lingkungan Belajar ... 14

3.Pemanfaatan Sarana Belajar ... 16

4.Hasil Belajar IPS Terpadu ... 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Pikir ... 27


(15)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian ... 32

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 33

1. Definisi Konseptual ... 33

2. Definisi Operasional ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Angket ... 40

2. Uji Reliabilitas Angket ... 44

G. Uji Asumsi Klasik ... 46

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 46

2. Uji Multikolinearitas ... 49

3. Uji Autokorelasi ... 51

4. Uji Heteroskedastisitas ... 52

H. Teknik Pengujian Hipotesis ... 54

1. Regresi Linier Sederhana... 54

2. Regresi Linier Multiple ... 55

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Daerah Penelitian ... 56

2. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Batanghari Nuban ... 56

3. Visi dan Misi ... 57

4. Keadaan Gedung ... 58

5. Keadaan Guru ... 59

6. Keadaan Siswa ... 61

B. Deskripsi Data 1. Data Perhatian Orang Tua (X1) ... 62

2. Data Lingkungan Belajar (X2) ... 64

3. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 66

4. Data Hasil Belajar (Y) ... 69

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 71

2. Uji Multikolinearitas ... 74

3. Uji Autokorelasi ... 76

4. Uji Heteroskedasitas... 77

D. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 79


(16)

4. Pengujian Hipotesis Keempat (X1, X2, X3) ... 88

E. Pembahasan

1. Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar

IPS Terpadu ... 92 2. Pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar

IPS Terpadu ... 94 3. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap

hasil belajar IPS Terpadu ... 96 4. Pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar

IPS Terpadu ... 98 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 102

B. Saran ... 103 DAFTAR PUSTAKA


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Ujian Mid Semester Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban

Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 2

2. Penelitian Yang Relevan ... 25

3. Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan Skala Pengukuran ... 37

4. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Perhatian Orng Tua (X1) ... 41

5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Lingkungan Belajar (X2) ... 42

6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 43

7. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1... 45

8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2... 45

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3... 46

10. Daftar Analisis Varian (ANAVA) ... 48

11. Jumlah Ruangan Yang Dimiliki SMP Negeri 2 BatanghariNuban ... 59

12. Data Kualifikasi Guru Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 59

13. Nama-nama Guru SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 60

14. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2014/2013 ... 61

15. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua (X1) ... 63

16. Kategori Variabel Perhatian Orang Tua (X1) ... 64

17. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) ... 65

18. Kategori Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) ... 66


(18)

21. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun

Pelajaran 2013/2014 ... 69

22. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014 (Y)... 70

23. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Perhatian Orang Tua (X1) ... 72

24. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) ... 73

25. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah (X3) ... 74

26. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 74

27. Hasil Uji Multikolinearitas ... 75

28. Hasil Uji Autokorelasi ... 77

29. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 78

30. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79

31. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 79

32. Koefisien Regresi Perhatian Orang Tua (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y) ... 80

33. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 82

34. Koefisien Regresi Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)... 83

35. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... 85

36. Koefisien Regresi Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar (Y)... 86

37. Hasil Uji Hipotesis Keempat ... 88

38. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Perhatian Orang Tua, Lingkungan Belajar di Sekolah, dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 89

39. Koefisien Regresi Perhatian Orang Tua, Lingkungan Belajar di Sekolah, dan Pemanfaatan Sarana belajar di sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 90


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Pengaruh Perhatian Orang Tua, Lingkungan Belajar, dan Pemanfaatan Sarana di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran


(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dimana terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan positif menuju kedewasaan. Sekolah harus mampu

mengarahkan teknologi yang memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang, di satu sisi berbahaya terhadap mental malas dan di sisi lain sangat bermanfaat untuk kemajuan pengetahuan karena setiap orang berusaha menguasai jaringan

informasi dan perangkat komunikasi yang semakin kompetitif. Sekolah sebagai lembaga pendidik juga membantu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa melalui proses belajar mengajar, fasilitas, sarana, media, sumber dan tenaga pendidik yang merupakan fasilitator yang membantu, mendorong dan

membimbing siswa dalam pembelajaran guna memperoleh keberhasilan dalam belajar.

SMP Negeri 2 Batanghari Nuban merupakan sekolah menengah pertama yang bertempat di Desa Negara Ratu, Kec. Batanghari Nuban Kab. Lampung Timur. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat bergantung pada kegiatan proses


(21)

2

belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban dapat dilihat dari penguasaan materi dan hasil belajar peserta didiknya. Ada beberapa pelajaran yang memiliki hasil belajar yang masih rendah di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban, salah satunya adalah mata pelajaran IPS Terpadu.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban dan keterangan dari guru bidang studi, hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 kurang optimal dan masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Ujian Mid Semester Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014

No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan

< 65 ≥ 65 Nilai kelulusan

ditentukan bila, nilai yang diperoleh ≥ 65

1 VIII 1 11 8 19

2 VIII 2 14 7 21

Jumlah Siswa 25 15 40

% 62.50% 37.50% 100%

Sumber: Daftar nilai semester ganjil guru bidang studi IPS Terpadu kelas VIII 1 dan 2 semester ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII masih tergolong rendah karena siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya sebanyak 15 siswa dari 40 siswa, atau sebanyak 37,50% sedangkan 62,50% atau sebanyak 25 siswa belum mencapai KKM. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran dapat dikuasai anak didik diatas 65%. Hal ini dperkuat dengan pendapat Djamarah dan Zain


(22)

(2006:121),keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu.

a. Istimewa/maksimal

apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. b. Baik sekali/optimal

apabila hanya 76% sampai dengan 99% bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/minimal

apabila hanya 66% sampai dengan 75% bahan pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa,

d. Kurang

apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa hanya 60%. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa.

Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

a. faktor-faktor internal

1. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

2. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

3. kelelahan

b. faktor-faktor Eksternal

1. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

2. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) 3. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman


(23)

4

Penelitian ini akan mengkaji tiga faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi kehidupan anak, karena keluargalah yang pertama menerima anak saat kelahirannya, memeliharanya, dan memberikan perlindungan hingga anak tumbuh berkembang menjadi dewasa. Perhatian orang tua yang optimal dapat menumbuhkan prestasi belajar siswa. Adanya perhatian dari orang tua diharapkan dapat berdampak positif bagi prestasi belajarnya.

Bentuk perhatian orang tua yang diharapkan oleh anak sebagai siswa adalah usaha orang tua agar dapat mengambil bagian dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Adapun bentuk konkritnya adalah dukungan baik yang bersifat material maupun inmaterial seperti memberikan perhatian, motivasi dan membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi secara cepat dan tepat. Pendidikan yang diperoleh anak di sekolah merupakan pendidikan lanjutan yang telah diterima di lingkungan keluarga. Prestasi belajar yang baik dipengaruhi oleh perhatian orang tua.

Kerjasama yang baik antara keluarga dan pihak sekolah sangat diperlukan dalam usaha untuk mengembangkan anak dalam mencapai prestasinya.

Selain perhatian orang tua, lingkungan belajar juga diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan belajar yang kondusif, aman, nyaman, dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, yang bersih dan


(24)

sehat, serta kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah, dan semangat belajar.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di sekolah menunjukkan

lingkungan belajar di sekolah kurang kondusif dan nyaman sehingga siswa tidak semangat dan merasa kurang nyaman dalam belajar.

Faktor yang juga diduga mempengaruhi hasil belajar selanjutnya adalah

pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Dalam proses pembelajaran, sarana belajar yang memadai saja tidak cukup untuk peningkatan hasil belajar siswa.

Pemanfaatan sarana belajar itu sendiri juga memegang peranan penting dalam peningkatan hasil belajar. Apabila sarana belajar di sekolah memadai namun tidak dimanfaatkan dengan baik, maka keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Sarana belajar di sekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan

pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi, dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta sarana dan prasarana yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, dan lain-lain.

Di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban pemanfaatan sarana belajar yang tersedia di sekolah masih kurang baik, seperti alat peraga yang sangat jarang digunakan, ruang perpustakaan yang jarang dikunjungi sehingga siswa menjadi tidak


(25)

6

semangat karena guru hanya mengandalkan metode ceramah dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Lingkungan

Belajar, dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Masih banyak siswa yang tidak memiliki buku pelajaran IPS Terpadu. 3. Rendahnya motivasi belajar siswa terlihat dari banyaknya siswa yang

belum mencapai KKM.

4. Kurangnya keaktifan siswa di kelas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

5. Kurangnya perhatian guru kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

6. Kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas pada saat mata pelajaran IPS Terpadu.

7. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.


(26)

8. Lingkungan belajar di sekolah yang kurang kondusif.

9. Sebagian besar orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan anaknya dalam belajar.

10.Pemanfaatan sarana belajar di sekolah masih kurang optimal sehingga tidak dapat menunjang hasil belajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan sesuai dengan judulnya, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua (X1), lingkungan belajar

(X2), pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X3), dan hasil belajar IPS Terpadu

(Y). Tujuan dari pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini menjadi lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar IPS

Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014?


(27)

8

3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2

Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneletian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.


(28)

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan bagi penulis mengenai masalah yang diteliti b. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut dan lebih

mendalam tentang permasalahan yang terkait. 2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya IPS Terpadu.

b. Sebagai informasi bagi orang tua agar dapat lebih memperhatikan perkembangan anaknya dalam belajar.

c. Sebagai informasi bagi pihak sekolah agar dapat memaksimalkan pemanfaatan sarana belajar di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah perhatian orang tua, lingkungan belajar, pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan hasil belajar IPS Terpadu siswa.

2. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.


(29)

10

3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Batanghari Nuban.

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah ilmu kependidikan yang difokuskan pada mata pelajaran IPS Terpadu.


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar akan selalu ingin mendapatkan dan mengetahui hasil dari hasil belajarnya selama ini. Untuk dapat mengetahui hasil dari proses belajar tersebut, dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan evaluasi kepada siswa sehingga guru dapat memberikan penilaian terhadap hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah belajar individu akan mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap, dan memperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui dan memahami konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari proses kognitif yang dilakukan siswa.

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri.

Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari


(31)

12

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Winkel dalam Darsono (2001: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Mengenai hasil belajar Dimiyati dan Mudjiono (2006: 3) mengemukakan “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dilihat dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Sedangkan dilihat dari sisi siswa, hasil belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

Menurut Sudjana (2004: 47) hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut.

a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.

b. Menambah keyakinan atau kemampuan dirinya.

c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreatifitasnya.

d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, ranah afektif atau sikap, serta ranah psikomotor atau ketermapilan.

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.


(32)

Bloom (dalam Mulyono, 2001: 38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu: 1. Ranah Kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Ranah Afektif, terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan tes hasil belajar yang dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk tes yaitu:

1. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian

Tes uraian (essay test) dikenal juga dengan istilah tes subyektif (subjective test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik soal. 2. Tes Hasil Belajar bentuk Obyektif

Tes obyektif (objective test) dikenal juga dengan istilah tes jawaban pendek, tes “ya-tidak” dan tes model baru adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan

memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang dipasangkan pada masing-masing item.

(Djamarah, 2006: 105).

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3). Sedangkankesuksesan hasil belajar seorang siswa dapat diukur melalui ujian akhir. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2004:30).

Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran dapat dikuasai anak didik diatas 65%, hal ini dperkuat dengan pendapat Djamarah (2002:97), mengemukakan bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan


(33)

14

prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu.

a. Istimewa/maksimal

apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. b. Baik sekali/optimal

apabila hanya 76% sampai dengan 99% bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

c. Baik/minimal

apabila hanya 66% sampai dengan 75% bahan pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa,

d. Kurang

apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa hanya 60%.

Siswa dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian proses pembelajaran apabila penguasaan bahan pelajaran siswa diatas 65%.

Menurut Slameto, (2003:54-71) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. faktor intern adalah faktor dari dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, motivasi, bakat, motif, kematangan, kesiapan), serta faktor kelelahan.

2. faktor ekstern adalah faktor dari luar diri individu, yaitu faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang

kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa-siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat.

Hamalik (2004:32), mengatakan belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor itu sebagai berikut.

1. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, maksudnya materi yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara bersambung.


(34)

2. Belajar memerlukan latihan dengan proses, membaca, pengulangan materi agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3. Belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya.

4. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.

5. Faktor asosiasi dalam belajar karena semua pengalaman belajar antara yang lama dan yang baru secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa untuk menjadi dasar dalam menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru. 7. Faktor kesiapan belajar. Faktor ini erat kaitannya dengan masalah

kematangan, motivasi, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan. 8. Faktor motivasi dan usaha. Belajar dengan motivasi akan mendorong

siswa belajar daripada belajar tanpa motivasi.

9. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar.

10.Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia akan lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingatnya.

Slameto (2010:2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2). 1. Perubahan terjadi secara sadar.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Berdasarkan teori-teori di atas, hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dalam dirinya kearah yang lebih baik. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan proses


(35)

16

pembelajaran karena dari hasil belajar dapat dilihat apakah suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tidak.

2. IPS Terpadu

IPS menurut Sumantri (2001:89).merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam

nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa SMP dan MTs sebagaimana yang diungkapkan oleh Sapriya (2009: 12) bahwa IPS pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib

sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat ilmu pengetahuan sosial.

Sapriya (2006:8) mengemukakan, karakterisitik pembelajaran IPS yaitu. a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya

(menelaah fakta dari segi ilmu).

b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat kooperhensif (meluas/ dari berbagai ilmu sosial lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintregrasi terpadu) digunakan untuk menelaah satu masalah /tema/topik. Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integrated, juga menggunakan pendekatan broadfield , dan multiple resources (banyak sumber).

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masayarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan, dan memproyeksikan kepada kehidupan dimasa depan baik dari


(36)

e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil, sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadi proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masayarakat.

f. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya.

h. Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya. i. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa melaksanakan

prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan IPS itu sendiri.

Berdasarkan teori-teori diatas, dapat dikatakan IPS Terpadu adalah paduan dari beberapa ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sejarah, geografi, antropologi, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar IPS Terpadu merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam mata pelajaran IPS Terpadu.

3. Perhatian Orang Tua

Proses belajar seorang anak membutuhkan perhatian orang tua. Orang tua memilki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter atau

kepribadian seorang anak. Anak akan memiliki individu yang baik seperti sikap, tingkah laku, tata krama, sopan santun, dan budi pekerti tergantung pada sifat-sifat yang tumbuh pada kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. Sehingga orang tualah yang memiki peranan besar dalam membentuk watak dan kepribadian anak. Seperti dijelaskan oleh Hasbullah (2006: 88), sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:

a. Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sunguh-sungguh


(37)

18

membekas pada diri anak, karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.

b. Sikap orang tua mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi emosional anak.

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan (Suryabrata, 2004:12). Ahmadi (1998:145) mengatakan bahwa,

“Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik di dalam maupun diluar dirinya. "Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.". Sedangkan orang tua dalam pengertiannya adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua.

Menurut Ahmadi (1998: 148) macam-macam perhatian, sebagai berikut: a. Perhatian Spontan dan sengaja

Perhatian spontan atau langsung adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Perhatian yang disengaja adalah perhatian yang timbul karena adanya tujuan tertentu.

b. Perhatian statis dan dinamis

Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap sesuatu.

Perhatian dinamis perhatian yang mudah berubah-ubah,mudah bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain.

c. Perhatian konsentratif dan distributif

Perhatian konsentratif (perhatian memusat) adalah perhatian yang hanya ditujukan kepada sesuatu objek (masalah) tertentu.

Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) adalah perhatian yang tidak satu arah atau perhatian terbagi-bagi.

d. Perhatian sempit dan luas

Perhatian sempit adalah perhatian yang mudah memusatkan perhatianya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dilingkungan yang ramai.


(38)

Perhatian luas adalah perhatian yang mudah sekali tertarik dengan kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatian tidak dapat mengarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru.

e. Perhatain fiktif dan fluktuatif

Perhatian fiktif (perhatian melekat) adalah perhatian yang mudah

dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa penelitiannya dapat melekat lama pada objeknya.

Perhatian fluktuatif adalah perhatian yang dapat memperhatikan bermaca-macam hal sekaligus.

Berdasarkan teori-teori di atas, perhatian orang tua dapat dikatakan sebagai bentuk pemusatan atau pengawasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya untuk dapat membimbing anaknya agar dapat berkembang ke arah yang positif guna pencapaian tujuan yang diharapkan. Dengan adanya perhatian dari orang tua, seorang anak akan lebih termotivasi untuk belajar sehingga hasil yang dicapai dalam proses belajarnya akan lebih baik.

4. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal yang utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa nyaman di sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan atau keterpaksaan.

Dalyono (2005: 132) mendefinisikan lingkungan sebagai keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak-anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar. Lingkungan adalah


(39)

20

faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor yang penting (Hamalik, 2004:195). Sedangkan menurut Rohani (2004:19), lingkungan yang merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran yang tidak menghiraukan prinsip lingkungan akan mengakibatkan siswa tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan tempat ia hidup.

Menurut Slameto (2003:72), lingkungan yang baik perlu diusahakan agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya menurut Hamalik, (2004 : 195) yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan belajar terdiri dari:

1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil

2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi yang berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya

3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.

4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi uang dapat dijadikan dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor

pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk nilai, norma, dan adat kebiasaan.

Lingkungan sekolah meliputi seluruh elemen dalam sekolah tersebut, yang diciptakan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Lingkungan sekolah yang nyaman, secara tidak langsung memberikan pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Fungsi dari lingkungan belajar yang dikemukakan oleh Hamalik (2004: 196) adalah sebagai berikut:


(40)

1. Fungsi psikologis

Stimulus bersumber atau berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehigga terjadi respon yang menunjukkan tingkah laku tertentu.

2. Fungsi pedagogis

Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat

mendidik,khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, lingkungan keluarga, sekolah, lembaga pelatihan dan lembaga-lembaga sosial.

3. Fungsi Intruksional

Program intruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran atau pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk mengembangkan tingkah laku siswa.

Berdasakan teori-teori yang dikemukakan di atas, lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada di luar individu yang berkaitan langsung dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar memiliki peranan yang besar dalam

mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Lingkungan sekolah yang nyaman sangat dibutuhkan untuk konsentrasi belajar siswa. Selain itu, lingkungan sosial yang baik juga dibutuhkan agar terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan warga sekolah lainnya.

5. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan alat media. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Roestiyah (2004: 166) bahwa “belajar memerlukan fasilitas belajar yang cukup, agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar”.


(41)

22

Menurut Suryobroto (2007:292), yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Lebih luas lagi fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda-benda maupun uang. Sedangkan Bafadal (2003: 13) mengatakan “fasilitas belajar sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk meransang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa”.

Arsyad (2006: 25) berpendapat bahwa pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

a. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar b. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya

c. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

Bafadal (2003: 2) “sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”. Lebih luas lagi fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat benda-benda maupun materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono (2000: 249)


(42)

pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku catatan, alat dan fasilitas laboratorium di sekolah.

Sementara itu Slameto (2003:76), mengatakan “untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur”.Adapun beberapa macam yang meliputi sarana belajar di sekolah misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran, ruangan yang cukup terang, tidak gelap yang adapt mengganggu mata dan cukup sarana yang diperlukan untuk belajar. Misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya.

Pasal 42 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa, (1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehinggan anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya,


(43)

24

dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibtakan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasibelajar anak. Seperti pendapat Slameto (2003:28), menyatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah “bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup”. Sarana atau fasilitas belajar yang menunjang kegiatan belajar siswa dapat bermacam- macam bentuknya.

Jadi, berdasarkan teori-teori tersebut dapat diketahui bahwa sarana belajar adalah semua perangkat, fasilitas, perlengkapan dasar yang secara langsung dan tidak langsung dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan.

Hamalik (2004:48) berpendapat bahwa tersedianya sarana dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan sebagai pembantu dalam proses pembelajaran siswa tersebut. Kekurangan dalam hal-hal tersebut setidaknya akan turut menghambat kelancaran belajar anak. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, pemanfaatan sarana belajar adalah memanfaatkan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, dan efektif. Adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat


(44)

dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang berkaitan dengan perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah.

Tabel 2. Penelitian yang Relevan

No. Nama Judul Hasil

1 Gika Nugraha Pratama (2012)

Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, dan

Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung

Ada Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII

Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2011/2012, hal ini ditunjukkan dengan

f = 57,369 >f = 2,669 2 Fajaria Rahayu

(2012) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas 1K Madrasah Aliyah Diniyyah Putri Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Ada Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas 1K Madrasah Aliyah Diniyyah Putri Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012, hal ini ditunjukkan dengan

koefesien korelasi (r) sebesar 0,618 dan koefisien determinasi (r ) sebesar 0,382.

3 Mutiara Iwana (2013)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Budaya

Ada Pengaruh Minat Belajar, Disiplin Belajar dan

Pemanfaatan Sarana Belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII semester genap SMP Budaya Bandar Lampung


(45)

26

Tabel 2. (lanjutan)

No. Nama Judul Hasil

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Tahun Pelajaran 2011/2012 hal ini ditunjukkan dengan

f = 31,893 >f = 2,79 dengan koefesien korelasi (r) sebesar 0,808 dan koefisien determinasi (r ) sebesar 0,652. 4 Deni Supriyadi

(2013)

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan

Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 17 Serdang

Tahun Pelajaran 2012/2013

Ada Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 2012/2013 dibuktikan dengan f = 31,180 >f = 3,16 dengan koefesien korelasi (r) sebesar 0,723 dan koefisien determinasi (r ) sebesar 0,522. 5 Melphi

Puspitasari (2010)

Pengaruh Minat Belajar Ekonomi dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Prestasi belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMU YP Unila Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009.

Ada Pengaruh Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi kelas X SMU YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009. Hal ini ditunjukan dengan thitung =7,049> ttabel = 1.973dengan

koefisien korelasi (r) 0,462 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,214 yang berarti prestasi belajar

ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan belajar di sekolah sebesar 21,4%.

6 Evi Yulianti (2009)

Hubungan Antara Konsep Diri Siswa dan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN YP

Hubungan Antara Konsep Diri Siswa dan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN YP Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009”, menyatakan bahwa ada hubungan persepsi siswa


(46)

Tabel 2. (lanjutan)

No. Nama Judul Hasil

Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009

tentang perhatian orang tua dengan r = 0,549 dimana t hitung> t tabel yaitu 7,407 > 1,960.

Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar di sekolah, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu, apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

C. Kerangka Pikir

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Adapun tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya hasil belajar yang optimal. Hasil belajar merupakan pencerminan dari hasil proses belajar mengajar disekolah. Hasil tersebut dapat diketahui selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Prestasi belajar yang dicapai siswa beraneka ragam ada yang berprestasi tinggi, sedang,


(47)

28

dan rendah. Setiap siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif mempunyai kesempatan untuk memperoleh hasil yang baik.

Keberhasilan belajar seorang siswa dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya perhatian orang tua. Perhatian orang tua diharapkan dapat menimbulkan semangat dalam diri anak sehingga anak akan bergairah dalam melakukan

aktivitas belajar. Perhatian yang cukup akan lebih memotivasi anak dalam belajar. Sehingga anak akan lebih giat lagi belajar yang pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya akan menjadi lebih baik.

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah lingkungan belajar. Dengan adanya lingkungan belajar yang nyaman di sekolah, siswa akan lebih dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya baik. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah tidak nyaman untuk siswa, maka konsentrasi belajar siswa akan terganggu sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal.

Begitu pula dengan pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Ketersediaan sarana belajar di sekolah saja tidak cukup untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ketersediaan sarana belajar di sekolah yang didukung oleh pemanfaatan sarana yang maksimal akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar yang

dilakukan. Kurangnya pemanfaatan sarana belajar ini akan menjadikan

penghambat di aktivitas belajar siswa, sehingga prestasi atau hasil belajar siswa akan menjadi kurang maksimal. Apabila sarana belajar terpenuhi, dan


(48)

dimanfaatkan dengan optimal, maka akan memicu semangat anak untuk belajar lebih giat sehingga hasil belajar yang dicapai juga akan maksimal, dan juga secara tidak langsung dapat memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran diatas, kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Paradigma Perhatian Orang Tua, Lingkungan Belajar, dan

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Perhatian Orang Tua (X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

Lingkungan Belajar di Sekolah (X2)

Hasil Belajar IPS Terpadu

(Y) Perhatian Orang Tua

(X1)

Perhatian Orang Tua (X1)

Perhatian Orang Tua (X1)

Perhatian Orang Tua (X1)

Perhatian Orang Tua (X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

Perhatian Orang Tua (X1)

Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) Perhatian Orang Tua

(X1)

Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) Perhatian Orang Tua

(X1)

Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) Perhatian Orang Tua

(X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

Lingkungan Belajar di Sekolah (X2) Perhatian Orang Tua

(X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

Hasil Belajar IPS Terpadu

(Y) Lingkungan Belajar

(X2)

Perhatian Orang Tua (X1)

Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)


(49)

30

1. Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Ada pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.


(50)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Sukardi (2003: 14) menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area

penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Menurut Sugiyono (2010: 12) pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya.

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil


(51)

32

belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 40 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu untuk mewakili populasi. Menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2008: 130) apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Dengan demikian, penelitian ini adalah penelitian populasi karena jumlah populasinya 40 orang dan semuanya dijadikan sampel.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal


(52)

tersebut, memudahkan ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010: 60). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas (variabel independen) dilambangkan dengan X adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua (X1), lingkungan belajar (X2), dan pemanfaatan sarana belajar

di sekolah (X3).

Variabel terikat (variabel dependen) dilambangkan dengan Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) yaitu hasil nilai ujian semester siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun ajaran 2013/2014.

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual

a. Perhatian Orang Tua

"Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek."(Walgito, 1986:53) Sedangkan orang tua dalam pengertiannya adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua. Berdasarkan pendapat tersebut, perhatian orang Tua adalah bentuk pemusatan atau pengawasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya untuk dapat membimbing anaknya agar dapat berkembang ke arah yang positif guna pencapaian tujuan yang diharapkan.


(53)

34

b. Lingkungan Belajar

Lingkungan yang merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran yang tidak menghiraukan prinsip lingkungan akan mengakibatkan siswa tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan tempat ia hidup (Rohani, 2004: 19). Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada diluar individu, yang berkaitan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.

c. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien (Roestiyah, 2004: 166). Hamalik (2004:48) berpendapat bahwa tersedianya sarana dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan sebagai pembantu dalam proses pembelajaran siswa tersebut. Kekurangan dalam hal-hal tersebut setidaknya akan turut menghambat kelancaran belajar anak.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. (Arikunto, 2008: 63)


(54)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Perhatian Orang Tua (X1)

Perhatian orang tua merupakan segala bentuk pemusatan atau pengawasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya untuk dapat membimbing anaknya agar dapat berkembang kea rah yang positif guna pencapaian tujuan yang diharapkan. Indikator dari perhatian orang tua adalah sebagai berikut.

a. Dukungan Moril

1. Menanamkan kebiasaan belajar anak. 2. Memantau hasil belajar anak.

3. Menegur anaknya jika melakukan kesalahan.

4. Menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada anak.

5. Membantu dan membimbing anaknya jika menemui kesulitan. b. Dukungan Materil

1. Menyediakan fasilitas belajar. 2. Memberikan uang SPP.

3. Membelikan buku-buku yang dibutuhkan anak.

2. Lingkungan Belajar (X2)

Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada di luar individu yang berkaitan langsung dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar di sekolah meliputi sebagai berikut.


(55)

36

1. Relasi guru dengan siswa. 2. Relasi siswa dengan siswa. 3. Relasi siswa dengan karyawan. b. Lingkungan Fisik

1. Sarana dan prasarana belajar. 2. Tata ruang.

3. Peraturan sekolah. 4. Sanksi dari sekolah. 5. Suasana di sekolah.

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

Pemanfaatan sarana belajar adalah memanfaatkan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, dan efektif. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah meliputi sebagai berikut.

a. Sumber belajar, meliputi adanya literatur dan buku penunjang,yaitu buku pelajaran, buku cetak, dan sebagainya.

b. Perlengkapan belajar

1. Adanya alat pelajaran seperti papan tulis, termasuk juga spidol dan penghapus papan tulis.

2. Adanya media pendidikan seperti alat perekam materi, komputer, LCD dan sebagainya.


(56)

c. Keadaan ruang kelas meliputi ruangan belajar yang bersih dan tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

d. Sarana belajar lainnya

1. Tersedianya fasilitas internet. 2. Lapangan olahraga.

4. Hasil Belajar (Y)

hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dalam dirinya. Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran karena dari hasil belajar dapat dilihat apakah suatu proses pembelajaran berhasil atau tidak.

Hasil belajar meliputi hasil ujian semester mata pelajaran IPS Terpadu

Tabel 3. Variabel, Indikator, Sub Indikator, dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Perhatian Orang Tua (X1) a. Dukungan Moril b. Dukungan Materil

1. Menanamkan kebiasaan belajar anak.

2. Memantau hasil belajar anak

3. Menegur anaknya jika melakukan kesalahan 4. Menumbuhkan

kedisiplinan dalam belajar pada anak 5. Membantu dan

membimbing anaknya jika menemui kesulitan 6. Bekerjasama dengan

pihak sekolah

7. Menyediakan fasilitas belajar

8. Memberikan uang SPP 9. Membelikan buku-buku

yang dibutuhkan anak


(57)

38

Tabel 3. (lanjutan)

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Lingkungan Belajar (X2) a. Lingkungan sosial b. Lingkungan fisik

1. Relasi guru dengan siswa 2. Relasi siswa dengan

siswa

3. Relasi siswa dengan karyawan

4. Sarana dan prasarana belajar.

5. Tata ruang. 6. Peraturan sekolah 7. Sanksi dari sekolah 8. Suasana di sekolah

Interval Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

a.Sumber Belajar

b.Perlengkapan belajar

c.Keadaan ruang kelas

d.Sarana belajar lainnya

1. Adanya buku literatur dan buku penunjang, antara lain buku pelajaran, buku cetak, dan sebagainya

2. Adanya alat pelajaran seperti papan tulis, termasuk juga spidol dan penghapus papan tulis 3. Adanya media pendidikan

seperti alat perekam materi, komputer, LCD dan sebagainya

4. Tingkat pemanfaatan sarana belajar di sekolah

5. Adanya penerangan dan sirkulasi yang baik 6. Ruangan belajar yang

bersih , tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar 7. Tersedianya fasilitas

internet, lapangan olahraga (futsal,basket,volly dan lain-lain) Interval Hasil Belajar (Y) Hasil ujian semester IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban

Besarnya hasil ujian semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Batanghari Nuban


(58)

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Menurut Sugiyono (2010:203) teknik ini digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batanghari Nuban.

2. Kuisioner/Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data. Angket juga merupakan daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum dengan nama kuesioner.

Menurut Sugiyono (2010: 199) angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data tentang perhatian orang tua, lingkungan belajar, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Peneliti menggunakan pendekatan rating scale untuk menaikkan skala peneliti yang semulanya ordinal menjadi interval sebagai salah satu syarat dalam penggunaan statistik parametrik.


(59)

40

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat. Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu subyek. Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan (Kasinu, 2007: 166). Dalam penelitian ini teknik dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan nilai hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu dan jumlah siswa serta teori-teori yang diperlukan di dalam penelitian ini.

F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas dapat diartikan sebagai suatu tes pengukuran yang menunjukkan validitas atau kesahihan suatu instrumen. Seperti pendapat Arikunto (2008: 58), yang menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel untuk mengukur tingkat validitas angket yang yang diteliti secara tepat.

Untuk mengukur validitas angket dalam penelitian ini digunakan rumus Korelasi Product Moment, sebagai berikut:


(60)

  

 

2 2

2

 

2

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

r

xy Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variable X dan Y

n = jumlah sampel

ΣX = jumlah skor item X

ΣY = jumlah skor item Y

Kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf kesukaran ( ) = 0,05 dan dk =

n, maka alat ukur tersebut valid. Sebaliknya jika rhitung > rtabel maka alat ukur

tersebut tidak valid.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2,

dan X3 kepada 20 responden, kemudian dihitung mengunakan perangkat lunak

SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan Tabel r Product Moment dengan 0,05adalah 0.444, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Perhatian Orang Tua (X1)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1 .473 .444 rhitung > rtabel Valid

2 .520 .444 rhitung > rtabel Valid

3 .485 .444 rhitung > rtabel Valid

4 .548 .444 rhitung > rtabel Valid

5 .737 .444 rhitung > rtabel Valid

6 .711 .444 rhitung > rtabel Valid

7 .524 .444 rhitung > rtabel Valid


(61)

42

Tabel 4. (lanjutan)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

9 .445 .444 rhitung > rtabel Valid

10 .547 .444 rhitung > rtabel Valid

11 .448 .444 rhitung > rtabel Valid

12 .721 .444 rhitung > rtabel Valid

13 .226 .444 rhitung > rtabel Tidak Valid

14 .750 .444 rhitung > rtabel Valid

15 .220 .444 rhitung > rtabel Tidak Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014.

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 13 soal.

Tabel 5. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Lingkungan Belajar (X2)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1 .546 .444 rhitung > rtabel Valid

2 .763 .444 rhitung > rtabel Valid

3 .506 .444 rhitung > rtabel Valid

4 .485 .444 rhitung > rtabel Valid

5 .456 .444 rhitung > rtabel Valid

6 .448 .444 rhitung > rtabel Valid

7 .555 .444 rhitung > rtabel Valid

8 .452 .444 rhitung > rtabel Valid

9 .455 .444 rhitung > rtabel Valid

10 .485 .444 rhitung > rtabel Valid

11 .507 .444 rhitung > rtabel Valid

12 .319 .444 rhitung < rtabel Tidak Valid


(62)

Tabel 5. (lanjutan)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

14 .649 .444 rhitung > rtabel Valid

15 .524 .444 rhitung > rtabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014.

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut di drop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 14 soal.

Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1 .458 .444 rhitung > rtabel Valid

2 .471 .444 rhitung > rtabel Valid

3 .233 .444 rhitung < rtabel Tidak Valid

4 .448 .444 rhitung > rtabel Valid

5 .464 .444 rhitung > rtabel Valid

6 .466 .444 rhitung > rtabel Valid

7 .508 .444 rhitung > rtabel Valid

8 .469 .444 rhitung > rtabel Valid

9 .589 .444 rhitung > rtabel Valid

10 .666 .444 rhitung > rtabel Valid

11 .619 .444 rhitung > rtabel Valid

12 .630 .444 rhitung > rtabel Valid

13 .481 .444 rhitung > rtabel Valid

14 .561 .444 rhitung > rtabel Valid


(63)

44

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan

sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 13 soal.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercayam apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha. Alfa Cronbach merupakan suatu koefisien reliabilitas yang mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan secara positif satu dengan lainnya. (Koestoro, 2006: 243).

Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut:

r =

Keterangan

r11 = reliabilitas yang dicari

k = banyaknya butir soal

Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

Σi2 = varians total

(Arikunto, 2008: 109).

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah jika r11 > rtabel dengan dk=N-1

maka alat ukur tersebut reliabel dan sebaliknya, jika r11 < rtabel maka alat ukur


(64)

Jika instrument itu reliabel, maka kriteria penafsiran indeks korelasinya sebagai berikut.

a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. b. Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi. c. Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup. d. Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : kurang. e. Antara 0,000 sampai dengan 0,100 : sangat rendah.

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 13 item pertanyaan.

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.831 13

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014.

Berdasarkan perhitungan SPSS 17, diperoleh hasil rhitung > rtabel, yaitu 0.831 >

0.444. Hal ini berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.831, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi.

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pertanyaan.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(1)

55

2. Regresi Linear Multiple

Untuk hipotesis keempat menggunakan model statistik regresi linear multiple. Regresi linier multiple adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linier multipel yaitu:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan

Ŷ = subyek dalam variabel yang diprediksi a = bilangan konstanta

b1 b2 b3 = koefisien arah regresi X1 X2 X3 = variable bebas


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahu Pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua, lingkungan belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014.


(3)

103

A. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Lingkungan Belajar di Sekolah dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Tahun Pelajaran 2013/2014, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut.

1. Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah perhatian orang tua. Untuk itu, hendaknya orang tua dapat memberikan perhatian yang cukup kepada anak agar timbul semangat dalam diri anak untuk dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Perhatian yang diberikan misalnya dengan menemani anak pada saat belajar,

mengetahui hasil belajar yang di peroleh anak, atau dapat juga dengan membelikan buku yang dibutuhkan anak dalam belajar dan sebagainya.

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya ikut menciptakan kebersihan dan kenyamanan lingkungan belajar di sekolah. Misalnya dengan cara menjaga kebesihan lingkungan sekolah, dan memelihara hubungan antar warga

sekolah. Hal itu dikarenakan, dengan adanya lingkungan belajar yang nyaman, siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar yang dicapai akan lebih maksimal. Sebaliknya, jika lingkungan belajar tidak nyaman, maka siswa akan sulit berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal.


(4)

104

3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal. Misalnya dengan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan untuk menambah pengetahuan, dan menggunakan alat-alat belajar yang disediakan sekolah dengan baik. Hal itu dikarenakan, dengan memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal, maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1998. SosiologiPendidikan. Jakarta: RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2008. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan.Jakarta: BumiAksara.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Bafadal, Ibrahim. 2003. ManajemenPerlengkapanSekolah..Jakarta:BumiAksara. Dalyono. 2005. PsikologiPendidikan. Jakarta: RinekaCipta.

Darsono, Max. 2001. BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Bahasa

Indonesia.Balai Pustaka.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, SyaifulBahri,dan Aswan Zain. 2006. StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah. 2006. Dasar-dasarIlmuPendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Iwana, Mutiara. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Kelas VIII Semester Genap SMP Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.Unila.

Kasinu, Akhmad. 2007. Metodologi Penelitian Sosial konsep, prosedur dan Aplikasi. Kediri: CV Jenggala Pustaka Utama.

Nugraha, Gika. 2012. Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang tua terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas


(6)

VIII Semester Ganjil SMP 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Unila.

Rahayu, Fajaria. 2012. Pengaruh Motivasi Berpestasi dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas 1K Madrasah Aliyah Diniyyah Putri Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Unila.

Rusman, Teddy. 2011. AplikasiStatistikPenelitiandengan SPSS.PendidikanEkonomi: Universitas Lampung

Sapriya. 2009.Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : PT Rosdakarya.

_______. 2006. PembelajarandanEvaluasiHasilBelajar IPS. Jakarta : UPI PRESS.

Slameto. 2003. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:RinekaCipta

________. 2010. BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Linear Gandadengan SPSS. Bandar Lampung: GrahaIlmu.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sumantri, Mulyani. 2001. StrategiBelajarMengajar. Bandung: CV Maulana Suryabrata, Sumadi. 2004. PsikologiPendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Universitas Lampung. 2010.FormatPenulisanKaryaIlmiahUniversitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Universitas Lampung. 2010.

PeraturanAkademikdanKodeEtikUniversitasLampung.Bandar Lampung: Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 97

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 9 85

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 87

PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 66

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 52 99

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78

PENGARUH KEADAAN EKONOMI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 PAGELARAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 83

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BATANGHARI NUBAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 79

PENGARUH PEMAMFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH, MINAT BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KETAPANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 84

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PADANGCERMIN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 86