42
5. Manajemen Kerja 5 R
Sekarang sudah banyak laboratorium yang telah mulai menerapkan konsep manajemen dengan pendekatan baru dalam upaya untuk meningkatkan kualitas.
Semua konsep tersebut dipilih untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di laboratorium praktek. Akan tetapi banyak implementasi dari konsep-konsep tersebut
mengalami kesulitan. Salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya daya serap dari anggota. Misalnya, tingkat disiplin rendah, tempat kerja berantakan, belum
terbiasa kerja sesuai aturan dan prosedur. Bahkan ada yang menyebutkan budaya kerja seperti itu dengan budaya pertanian bukan budaya industri.
Budaya industri merupakan kunci sukses untuk merubah tingkatan kualitas. Oleh karena itu perlu diterapkan budaya industri dasar yaitu 5R Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin didalam laboratorium kerja praktek. 5R pada prinsipnya merupakan proses dalam merubah sikap dengan menerapkan penataan dan
kebersihan tempat kerja. Konsep ini merupakan konsep dasar yang sederhana, akan tetapi sulit dalam penerapannya. Karena mendasarnya, sehingga mengangap
bahwa sikap kerja yang produktif dan tempat kerja yang tertata rapi akan muncul dengan sendirinya.
a. Resik
Resik adalah proses pembersihan tempat dan alat agar diperoleh keadaan yang lebih bersih. Menurut Hiroyuki hirano yang diterjemahkan oleh Paulus A. Setiawan
menyatakan bahwa prinsip Resik adalah membersihkan tempatlingkungan kerja, mesinperalatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari guru, toolmen
43 maupun siswa.
Yang sangat perlu diperhatikan pada pelaksanaan resik adalah:
1 Tersedianya alat pembersih secara memadai sesuai dengan obyeknya.
2 Standard ”bersih” yang harus dipahami secara seragam oleh semua siswa.
3 Pemberian sangsi yang tegas bagi yang tidak melaksanakannya.
Resik merupakan sarana untuk merawat peralatan agar lebih awet, serta lebih dini menemukan kerusakan pada alat tersebut. Resik bisa dilakukan
setelah kegiatan praktek. Setiap siswa wajib melakukan pembersihan pada peralatan, mesin, atau daerah kerjanya. Siswa melakukannya secara
bersama-sama.
Langkah untuk melakukan resik yaitu dengan cara: 1
Mensosialisasikan budaya bersih berkilau dan tanggung jawab masing-masing. 2
Setiap orang bertangung jawab menjaga dan melaksanakan kebersihan. 3
Membersihkan semua sudut ruangan, bahkan yang tidak diperhatikan orang sekalipun.
4 Melakukan pemeriksaan dan mengoreksi kebersihan.
5. Membuat pembersihan dan pemeriksaan lebih mudah.
b. Rapi
Kerapian dapat menghilangkan kejenuhan seseorang. Untuk itu perlu dilakukan penempatan tata letak yang rapi, sehingga dapat dengan mudah menemukan
barang yang dibutuhkan. Menurut Hiroyuki hirano yang diterjemahkan oleh Paulus A. Setiawan menyatakan, prinsip Rapi adalah menyimpan barang sesuai dengan
tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah.
44 Manajemen sekolah tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-
benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.
Untuk mencapai derajad kerapian harus mengandung beberapa kaidah-kaidah atau kreteria-kreteria sebagai berikut :
1. Mengelompokan barang dan meyimpan dalam tempat khusus atau rak. 2. Peletakan barang jangan terlalu jauh. Utamakan skala prioritas dan fungsional.
3. Diarsipkan dan pemberian tanda penempatan untuk memudahkan pencarian. 4. Membuat papan pengumuman diletakan yang rapi dan strategis
Dalam pelaksanaanya kerapian dapat diperoleh dengan berbagai macam- macam cara antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tentukan tempat menyimpan barang. Tempat penyimpanan barang mengacu pada hasil ringkas. Barang-barang yang
tidak digunakan derajat kebutuhan rendah bisa dikeluarkan. Setelah barang- barang yang ada dibengkel benar-benar merupakan barang yang dibutuhkan, maka
tata letaknya dapat diatur berdasarkan bentuk bengkel dan letak barang yang sulit dipindah misalnya mesin-mesin besar. Untuk memudahkan mengetahui tempat
penyimpanan atau letak suatu benda, maka diadakan identifikasi yang dimulai dengan memberi tanda berupa garis dilantai dengan warna kuning. Garis warna
kuning juga akan memberikan kesan rapi. Fungsi lain dari garis warna kuning adalah untuk keselamatan, terutama dilorong-lorong antara mesin-mesin yang bekerja. Jika
sesorang berjalan pada garis warna kuning jalur untuk berjalan kaki tidak akan mengganggu mesin yang sedang beroperasi.
45 2. Tentukan bagaimana cara menyimpan barang.
Cara menyimpan barang dibengkel atau laboratorium harus disertai
dengan pemberian identifikasi yang jelas pada tempatrak penyimpanannya. Identitas harus cukup jelas sehingga dari jarak 1 meter sudah dapat terbaca. Hal ini
berkaitan dengan upaya untuk mengurangi pemborosan waktu yang terbuang sia- sia akibat identitas yang tidak jelas sehingga menyusahkan dalam proses pencarian.
Barang-barang yang berada dalam satu rak harus merupakan barang yang memiliki kedekatan fungsi atau jenis. Misalnya kunci mesin bubut disimpan pada tempat yang
berbeda dengan mata bor. 3. Taati aturan penyimpanan.
Untuk menjaga kerapian dan susunan penyimpanan, maka siswa hendaknya membiasakan mengembalikan peralatan pada tempat yang telah disediakan serta
dikontrol dengan cermat oleh Toolman. Peralatan yang rusak atau hilang segera dicatat untuk diselesaikan penggantiannya.
c. Ringkas