Potensi Bahaya a. Suhu Gas dan asap

27 genderang akan menurun yang mengakibatkan gangguan pada pendengaran seperti: Penurunan kemampuan pendengaran, Tinnitus atau telinga berdenging. Menurut John Ridley seperti yang dikutip oleh Soni Astranto,S.Si, 2006:4, Untuk mengatasi hal tersebut dengan cara: 1. Menghilangkan sumber suara dengan metode alternative; 2. Mengisolir peralatan tersebut didalam ruangan yang kedap suara; 3. Dengan menjauhkan mesin dari jangkauan populasi manusia dan mengharuskan operator menggunakan alat pelindung seperti handsfree yang berfungsi untuk menyumbat getaran udara masuk kedalam genderang manusia; 4. Melakukan penyerapan dengan memasang panel-panel penyerap bunyi atau melapisi dinding dengan bahan penyerap bunyi; 5. Melakukan peredaman dengan memasang atau melapisi lembar panel logam untuk mencegah efek gendering; 6. Pembungkaman dengan menggunakan pembungkam bunyi silencer pada pembuangan udara dan pompa vakum.

3. Potensi Bahaya a.

Faktor Fisika 1 Proses kerja Proses kerja merupakan modal dasar sebagai pencegahan terhadap Kesehatan dan Kecelakaan Kerja K3 praktik. Proses kerja yang sesuai dengan aturan dapat meminimalkan resiko akibat kerja. Hal ini ditinjau dari proses perencanaan, penyusunan dan pengujian dalam pembuatan peraturan. Tahapan-tahapan ini menuntut adanya pertangungjawaban dan juga mempertimbangkan aspek yang 28 terbaik. Sehingga dengan mengikuti langkah kerjaproses kerja akan menjadi aman dan nyaman sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. 2 Daya penerangan ruangan. Daya penerangan didalam ruang merupakan salah satu aspek terpenting dalam suatu proses kegiatan manusia. Semakin rumit suatu pekerjaan akan semakin membutuhkan intensitas yang tinggi pula sampai pada titik tertentu yang merupakan titik jenuh maksimal manusia. Kondisi ruangan praktikum harus dalam kondisi terang dengan kadar kekuatan daya tertentu tanpa menimbulkan tegangan pada mata. Diusahakan kadar intensitas ruangan merata atau tidak boleh terpusat dikarenakan menyilaukan mata. Diusahakan menggunakan sumber penerangan yang alami. Bila menyilaukan menggunakan tirai sebagai penghambatnya.

3. Suhu

Tempat kerja harus memiliki kandungan udara yang segar atau udara yang dimurnikan dalam jumlah yang mencukupi. Suhu udara harus dibuat senyaman mungkin. Juga harus ada ventilasi agar sirkulasi udara lancar yang menjadikan udara didalam ruangan tetap segar dan tidak penggap. Tekanan udara didalam ruangan tidak boleh terlalu tinggi, juga tidak boleh terlalu rendah. 3 Kebersihan Laboratorium praktek harus dalam kondisi yang bersih, dengan cara membersihkan secara teratur, dan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Selain itu sisa-sisa bahan material praktik harus dikumpulkan dalam tempat khusus. 29

5. Kebisingan

Kebisingan harus dihindarkan karena dapat menganggu konsentrasi. Frekwensi yang dianjurkan untuk laboratorium tidak lebih dari 40 dB A. Kebisingan yang berlebihan dapat menjadikan siswa mudah mengalami stres atau penurunan konsentrasi. Hal ini sangat membahayakan, bahkan sering kita jumpai pada saat siswa melakukan praktik sambil mengobrol dengan temannya sambil bersenda gurau. Selain membahayakan untuk dirinya sendiri juga akan berdampak pada orang lain. Terutama konsentrasi seluruh orang yang berada dalam ruangan tersebut.

b. Faktor Kimia

1. Gas dan asap

Kondisi ruangan kerja praktik harus steril tanpa terkontaminasi dari gas-gas yang membahayakan. Jika pekerjaan praktik dapat menimbulkan gas yang berbahaya, maka diharuskan menjaga kesterilan tempat dengan memberikan sirkulasi udara dengan menggunakan blower yang dipasang sedemikian rupa. Jika masih ada peluang terkontiminasi, sangat dianjurkan menggunakan masker yang menggunakan masker khusus yang memiliki berbagai lapisan filter yang diciptakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Bahkan untuk proses menyolder kurang tepat dilaksanakan pada ruangan yang tertutup dan ber AC. Dikarenakan zat atau racun dari asap timbal bekas timah akan berputar-putar dalam ruangan tersebut. Sehingga akan terhirup oleh seluruh orang yang ada didalam ruangan tersebut. 30

2. Debu dan uap