40 kontraktor, tamu, dan mereka yang dating karena tugas seperti tukang pos,
supir pengantar, dan lain sebagainya. 7. Mengangkat seorang penilai untuk melakukan penilaian yang memiliki
pengetahuan tentang proses kerja, perundang-udangan dan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
8. Memberikan waktu kepada penilai untuk melakukan penilaian selama jam kerja. Penilaian bisa merupakan penyelia atau penangung jawab yang sudah
mendapatkan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 9. Jika ada lima pekerja atau lebih, catatlah hasil penilaian resiko tersebut.
Sehingga dapat dengan mudah untuk mengamati grafik kualitas kerja masing- masing individu dan dapat dengan tepat memilih langkah tindakan pencegahan.
d. Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk
merancang dan membangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara khusus, ergonomi merupakan ilmu yang
mempelajari sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik,
yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melealui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman.
Ergonomi memiliki fungsi dimana dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan begitu kendala keterbatasan yang
dimiliki oleh manusia dapat diatasi. Fungsi lainnya, ergonomi mampu mengurangi
41 penggunaan energi lebih pada saat seseorang melakukan pekerjaan. Selain itu,
ergonomi dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan juga produktivitas menjadi lebih baik.Sebagai contoh, posisi antara meja
dan kursi ketika kita bekerja atau belajar. Posisi dibuat sedemikian rupa sehingga kita dapat dengan mudah melakukan suatu pekerjaan.
Dampaknya terhadap psikologis seseorang mampu membuat produktivitas meningkat karena posisinya yang ergonomis, mampu mengurangi tingkat kelelahan
pada saat bekerja. Aplikasipenerapan Ergonomik meliputi: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki
tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat
badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses kerja yang baik, praktikan harus dapat menjangkau peralatan kerja
sesuai dengan posisi waktu bekerja. 3. Tata letak tempat harus sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Peletakan
petunjukprosedur kerja praktik harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih
banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban harus dengan posisi sempurna. Bermacam-macam cara
dalam mengangkat
beban yakni,
dengan kepala,
bahu, tangan,
punggung,dansebagainya. Beban yang terlalu berat atau posisi anggota badan yang kurang tepat dapat menyebabkan urat terkilir bahkan dapat menbuat
cidera pada anggota badan.
42
5. Manajemen Kerja 5 R