Model Teoritis Definisi Operasional

dinasti yang berkuasa di Cina. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang maupun manusia dari Cina ke Nusantara dan sebaliknya. Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia yang berbunyi : “Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara”. Pasal ini mengatur secara jelas mengenai Kewarganegaraan di Indonesia. Undang – undang kewarganegaraan ini lahir untuk menghindari konflik di kemudian hari.

2.2 Model Teoritis

Pada penelitian ini peneliti menggunakan model teoritis sebagai berikut: Gambar 2.3 Model Teoritis Etnis Pribumi Etnis Tionghoa - Fungsi Komunikasi antarbudaya. - Hambatan Komunikasi antarbudaya Universitas Sumatera Utara

2.3 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 2011:46. Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Operasional Definisi Operasional Karakteristik Responden - Etnis Pribumi - Penduduk bukan keturunan yang berdomisili di perumahan Katelia Indah Kecamatan Medan Johor. - Etnis Tionghoa - Penduduk keturunan tiongkok yang telah hidup berabad-abad lamanya di bumi nusantara khususnya di perumahan Katelia Indah Kecamatan Medan Johor. Fungsi Komunikasi AntarBudaya Fungsi Pribadi : - Menyatakan Identitas Sosial. - Menyatakan integrasi sosial. - Menambah pengetahuan. - Diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan. - Menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi , antar kelompok namun tetap mengakui perbedaan- perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. - Menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing. Fungsi Sosial : - Pengawasan - Menjembatani - Mengawasi budaya satu sama lain. - Jembatan antara dua budaya yang berbeda Universitas Sumatera Utara - Sosialisasi Nilai - Menghibur - Mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain. - Hiburan budaya Hambatan Komunikasi Antar Budaya 10. Fisik 11. Hambatan Budaya 12. Persepsi 13. Motivasi 14. Pengalaman 15. Emosi 16. Bahasa 17. Nonverbal 18. Kompetisi 19. Hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media fisik. 20. Etnis yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya. 21. Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal. 22. Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar. 23. Jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama. 24. Emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. 25. Pengirim pesan sender dan penerima pesan receiver menggunakan bahasa yang berbeda. 26. Hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata. 27. Penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN