METODE PENELITIAN FUNGSI SOSIAL BUDAYA BAHASA LIO, FLORES.

17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penjaringan Data Penelitian sosiolinguistik yang menyasari pemakaian atau penggunaan bahasa Lio, Flores ini, sebagaimana juga pendekatan yang digunakan yakni kualitatif dan fungsional, maka dalam penjaringan data kuantitatif khususnya digunakan metode survey dan kuesioner daftar tanyaan. Daftar tanyaan disusun berdasarkan kerangka teori, pendekatan, dan metode dalam hal ini ranah pakai dan faktor penentu pemilihan dan penggunaan bahasa dalam konteks kedwibahasaan atau juga ragam fungsional dalam bahasa tertentu. Daftar tanyaan disebarkan kepada seratus responden yang sekitar 20 orang di antara responden itu sekaligus juga menjadi informan pemberi informasi tentang fungsi bahasa Lio khususnya. Keseratus responden itu berasal dari sejumlah lokasi dan wilayah kecamatan, khususnya kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Ende bagian Timur karena di bagian barat hidup bahasa Ende dan bahasa Nage. Wawancara mendalam depth interview juga dilakukan terhadap ke-20 informan. Ke-20 informan itu terdiri atas generasi muda generasi tua dalam jumlah yang proporsional, termasuk juga keseimabngan gender dan tersebar di beberapa kecamatan yang diteliti. Wawancara mendalam berpedomankan pada kerangka masalah dan ranah- ranah pemakain bahasa Lio. Situasi lokasi yang dinamis dan relatif statis juga menjadi dasar pertimbangan. Demikian juga situasi isolasi, dalam kaitan dengan dinamika dan 18 perkembangan masyarakat bahasa Lio dengan dialek geografinya menjadi dasar penentuan lokasi dan informan serta responden. 3.2 Metode Analisi Data Data keangkaan yang didsasarkan pada hasil isian atas daftar tanyaan diklasifikasikan sesuai dengan ranah dan variabel penelitian sosiolingusitik ini. Perhitungan sederhana atas kekerapan atau frekuensi pemilihan dan penggunaan bahasa Lio, di sisi bahasa Indonesia, dan bahasa lain, memberikan gambaran kuantitatif tentang gejala fungsi bahasa Lio dan bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat. Selainjutnya data-data keangkaan yang merepresntasikan fungsi sosial bahasa Lio dan bahasa Indonesia serta bahasa lainnya dihitung pula persentasenya dengan rentangan atau sebaran yang variatif. Sebaran kekerapan dengan persentasenya itu menggambarkan funsi sosial bahasa Lio dan bahasa Indonesia, bahkan juga bahasa- bahasa lain yang hidup dalam masyarakat Lio di Kabupaten Ende. 3.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Hasil kajian ini bersifat kuantitatif dengan tampilan data keangkaan dan persentase. Sajian dalam bentuk tabel memang mendominasi penyajian hasil kajian ini. Kendatipun demikian, narasi verbal kebahasaan menjadi teknik penyajian hasil yang memberikan pemaknaan atas angka-angka pula. 19

BAB IV GUYUB TUTUR, PENGGUAAN, DAN DINAMIKA SOSIAL- BUDAYA