commit to user
29
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi di bidang industri berjalan sangat cepat, terutama terjadi di bidang industri manufaktur. Sistem
produksi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perusahaan untuk dapat tetap bertahan dalam menghadapi persaingan.
Masalah sistem produksi selalu melibatkan permasalah yang menyangkut system fisik seperti manusia, mesin, peralatan, dan system penunjang
lainnya. Untuk memperlancar sistem produksi tersebut ada beberapa faktor
yang berpengaruh, salah satunya adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi yang digunakan dalam sistem produksi atau sering juga disebut
Layout
. Tataletak fasilitas produksi adalah merupakan tataletak pengaturan area kerja dan segala fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi.
Tataletak yang kurang baik akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan proses produksi dan akhirnya dapat merugikan perusahaan seperti turunnya
produktifitas, tingginya biaya perawatan, biaya
inventory
, biaya material
handling
, dan lain-lain. Perencanaan dan pengaturan tataletak fasilitas produksi yang baik
mengakibatkan alian material akan berjalan dengan lancar, jarak perpindahan menjadi lebih pendek dan pemanfaatan area produksi menjadi
commit to user
30 lebih efektif, dengan penataan mesin dan fasilitas pabrik yang optimal maka
produktifitas karyawan akan meningkat karena terciptanya rasa aman dan kepuasan kerja karyawan dan nantinya akan dapat meningkatkan
output
produksi yang dihasilkan, dengan melakukan pengaturan tataletak fasilitas produksi yang tepat dan optimal, maka tidak akan terjadi pemborosan
terhadap pemakaian ruang yang tidak perlu. Masalah yang sering dihadapi dalam perencanaan
layout
produksi adalah masalah keseimbangan aliran proses produksi
line balancing
, yaitu keseimbangan antara proses kapasitas suatu stasiun dengan stasiun
berikutnya didalam proses produksi. Apabila keseimbangan tersebut tidak tercapai maka akan berakibat adanya penumpukan barang dalam proses
barang setengah jadi pada suatu bagian tertentu, hal ini menimbulkan biaya penyimpanan barang menjadi lebih tinggi. Sebaliknya apabila terdapat
output
dari suatu departemen lebih kecil dari kapasitas suatu stasiun yang menganggur sehingga mengakibatkan adanya pengangguran tenaga kerja.
Dengan
layout
produksi yang direncanakan dengan baik akan menghasilkan sesuatu aliran produksi mulai dari bahan mentah sampai dengan barang jadi
dapat teratur dan lancar sehingga tercapai waktu kerja yang efisien. Adapun hubungan bangunan pabrik dengan
layout
pabrik selain faktor-faktor diatas adalah melindungi bahan-bahan setengah jadi, barang
jadi, serta fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Namun demikian bangunan pabrik yang memadai akan membantu dalam penyusunan
layout
pabrik. Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
commit to user
31 yang bersangkutan akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam
kesulitan di dalam penyusunan
layout
yang bersangkutan tersebut. Di dalam kenyataan berbagai kemungkinan
layout
yang ada di pabrik ini mengalami beberapa perubahan, sehingga kadang-kadang sudah tidak sesuai lagi
dengan rencana
layout
yang disusun sebelum bangunan pabrik tersebut didirikan. Dengan demikian maka sebaiknya bangunan pabrik ini perlu
direncanakan dengan teliti dengan memasukkan pertimbangan-pertimbangan
layout
pabrik yang digunakan. Apabila nantinya terjadi perubahan
layout
pabrik yang akan digunakan. Apabila nantinya terjadi perubahan layout maka diharapkan perubahan-perubahan tersebut merupakan perubahan-
perubahan kecil saja yang tidak memerlukan perubahan bangunan pabrik yang telah didirikan tersebut.
Dalam melakukan penelitian yang juga merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk mencapai gelar AMD dan didasari oleh
permasalahan-permasalahan
layout
diatas maka peneliti mengambil judul
“ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI
T-SHIRT
PUMA PADA PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA”.
B. Perumusan Masalah