Keseimbangan lini TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 51

B. Keseimbangan lini

Line Balancing 1. Pengertian dan tujuan keseimbangan lini Didalam pelaksanaan-pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan masalah keseimbangan lini dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam pabrik sangat perlu untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan. Konsep keseimbangan lini merupakan usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan. Masalah-masalah semacam ini akan sangat terasa pada perusahaan- perusahaan yang menggunakan proses produksi secara terus menerus. Hal ini disebabkan oleh urutan proses produksi yang dipergunakan perusahaan-perusahaan selalu sama, sehingga terdapat kepastian hubungn input-input yang ada dalam perusahaan tersebut Ahyari 1994 : 87 Masalah keseimbangan lini berawal dari adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau group operator yang melengkapi tempat kerja tertentu, sebab penugasan elemen kerja yang berbeda akan menimbulkan perbedaan dalam jumlah waktu yang tidak produktif dan variasi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output produksi tertentu dalam lintasan tersebut. Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen kerja ke dalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang jumlah pekerja yang ditugaskan ke stsiun-stasiun tersebut, sehingga dapat diperoleh commit to user 52 jumlah waktu yang menganggurnya sedikit sehingga efisiensi proses produksi tinggi. Sedangkan secara umum penerapan keseimbangan lini bertujuan untuk meminimalkan jumlah waktu yang menganggur. Merencanakan suatu keseimbangan lintas kerja meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal, dan tidak terjadi penghamburan kapasitas. Tujuan tersebut akan tercapai apabila lintasan produksi bersifat seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah waktu yang menganggur disetiap stasiun kerja sepanjang lintasan produksi minimum. 2.Penerapan keseimbangan lini Apabila proses produksi pada suatu perusahaan mengalami hambatan-hambatan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah adanya ketidak sesuaian antara model layout yang diterapkan dengan kebutuhan proses produksi. Kemungkinan besar bahwa dalam layout yang diterapkan perusahaan tersebut terdapat ketidak seimbangan antara sasiun kerja yang ada, sehingga mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang. Apabila hal ini menimpa perusahaan, maka harus segera dilakukan peninjauan ulang terhadap layout yang diterapkan di perusahaan tersebut. Relayout hendaknya dilakukan agar tercapai keseimbangan antara stasiun kerja yang ada. Kriteria umum yang digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi adalah : commit to user 53 a. Meminisasi waktu menganggur Idle time b. Meminisasi keseimbangan waktu senggang Balance delay c. Maksimisasi efisiensi Line efficiency Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan keseimbangan kapasitas yang baik antara lain mengenai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan keseluruhan proses produksi, urutan tekhnis dari pekerjaan dan kapasitas output yang diinginkan. Penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1 menentukan cycle time yang dikehendaki Cycle time adalah selang waktu yang terjadi pada saat produksi yang sudah selesai dikerjakan meninggalkan garis produksi atau waktu terpanjang yang dilakukan antara bagian-bagian proses produksi yang harus dilalui suatu produk. Cycle time : Rumus : D xt C 60 = Dimana : C : adalah cycle time atau waktu daur t : adalah waktu kerja perhari D : adalah permintaan perhari commit to user 54 Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara : unit c hari tersedia waktu hari output maksimum = 2 Perhitungan untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil Perhitungan untuk mendapatkan jumlah stasiun kerja terkecil yang dibutuhkan untuk mendapatkan tugas atau pekerjaan yang ada akan dilaksanakan untuk menghasilkan prduk. Menghitung stasiun kerja : Rumus : xt DxT N 60 = Dimana : N :adalah stasiun kerja yang dibutuhkan T :adalah waktu proses total 3 Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke stasiun- stasiun kerja dengan aturan LOT. Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke stasiun-stasiun kerja dengan aturan LOT Longest Operation Time yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas berikutnya. Penundaan Balancing delay dipakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja, commit to user 55 yang merupakan suatu indikatior efisien. Hal ini menunjukkan jumlah waktu menganggur yang disebabkan tidak sempurnanya penugasan elemen kerja diantara stasiun kerja yang ada. 100 ker x ja waktu total menganggur yang waktu total penundaan = Dimana : Total waktu menganggur = jumlah stasiun kerja x cycle time total waktu elemen pekerjaan Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja cycle time Tingkat efisiensi = 100- Balancing delay

C. Efisiensi