Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user 31 yang bersangkutan akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam kesulitan di dalam penyusunan layout yang bersangkutan tersebut. Di dalam kenyataan berbagai kemungkinan layout yang ada di pabrik ini mengalami beberapa perubahan, sehingga kadang-kadang sudah tidak sesuai lagi dengan rencana layout yang disusun sebelum bangunan pabrik tersebut didirikan. Dengan demikian maka sebaiknya bangunan pabrik ini perlu direncanakan dengan teliti dengan memasukkan pertimbangan-pertimbangan layout pabrik yang digunakan. Apabila nantinya terjadi perubahan layout pabrik yang akan digunakan. Apabila nantinya terjadi perubahan layout maka diharapkan perubahan-perubahan tersebut merupakan perubahan- perubahan kecil saja yang tidak memerlukan perubahan bangunan pabrik yang telah didirikan tersebut. Dalam melakukan penelitian yang juga merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk mencapai gelar AMD dan didasari oleh permasalahan-permasalahan layout diatas maka peneliti mengambil judul “ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI T-SHIRT PUMA PADA PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana urutan proses produksi pada produk T-Shirt Puma di PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA? commit to user 32 2. Bagaimana pengelompokan elemen pekerjaan pada bagian produksi T-Shirt Puma di PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA? 3. Seberapa besarnya efisiensi tata letak fasilitas produksi pada PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui urutan proses produksi pada produk T-Shirt Puma di PT.TUPAI ADYAMAS INONESIA. 2. Mengetahui pengelompokan elemen pekerjaan pada bagian produksi T-Shirt Puma pada PT.TUPAI ADYAMAS INONESIA. 3. Mengetahui tingkat efisiensi tata letak fasilitas produksi pada PT.TUPAI ADYAMAS INONESIA.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan a. Diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi layout fasilitas produksi sehingga dapat meningkatkan jalannya proses produksi. b. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai layout fasilitas produksi yang diterapkan pada perusahaan selama ini. 2. Bagi penulis a. Dapat membandingkan antara kajian teori tentang layout fasilitas dengan praktek yang dilakukan pada perusahaan khususnya pada commit to user 33 PT. Tupai Adyamas Indonesia yang bergerak dibidang industri pembuatan pakaian olah raga. b. Sebagai sarana menerapkan teori yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi untuk menyusun tugas akhir ini.

E. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian Tempat yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan T-Shirt Puma pada PT. Tupai Adyamas Indonesia yang terletak di Jl. Merbabu Km. 1 Boyolali. Dalam hal ini penulis mengambil kasus analisis efisiensi layout fasilitas produksi T-shirt Puma di tempat tersebut. 2. Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun yang diperoleh secara langsung dalam pengamatan, yang berupa : layout dan aktivitas-aktivitas dalam proses produksi. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah telah dikeluarkan oleh perusahaan atau data-data lain yang berhubungan dengan proses produksi T-Shirt Puma di PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA. 3. Metode Pengumpulan Data · Observasi Pengamatan Langsung commit to user 34 Yaitu metode pengumpulan data secara langsung dengan melakukan pengamatan pada obyek penelitian kemudian mencatat data yang terjadi dimana terdapat kaitan langsung dengan proses produksi yang digunakan sebagai bahan penulisan tugas akhir. · Wawancara Interview Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan atau kepada orang yang telah ditunjuk oleh perusahaan guna memberikan data dan keterangan yang digunakan untuk penulisan laporan ini. · Studi Pustaka Yaitu dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang terkait dengan penelitian terhadap perusahaan tersebut. · Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara meminta salinan data atau dokumen dari perusahaan. 4. Teknik Analisis Data a. Inventaris Kegiatan Yang Ada Melakukan pencatatan terhadap semua jenis kegiatan yang ada pada proses produksi dengan membuat tabel yang jenis kegiatan-kegiatan yang mendahului serta waktu penyelesaian kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelitian dalam melakukan analisis data. commit to user 35 Tabel I.1 Format Tabel Inventaris Pekerjaan Stevenson,2005 : 242 No Pekerjaan Simbol Pekerjaan yang Mendahului Waktu Proses b. Menggambar Jaringan Kerja Dari hasil inventarisasi kegiatan, maka dibuat suatu jaringan kerja untuk memberi kemudahan dalam menentukan jumlah stasiun yang ada. Gambar I.1 Jaringan Kerja dan Pengelompokan Stasiun Kerja Stevenson,2005 : 224 c. melakukan Analisis Keseimbangan Lini Langkah yang terakhir melakukan analisis dengan metode keseimbangan lini lini balancing . Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV A B E F C D G commit to user 36 Cara penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1. Menentukan cycle time waktu daur Cycle time merupakan waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian-bagian proses produksi yang harus dilalui suatu produk. Rumus : Keterangan : C = cycle time t = waktu kerja per hari D = permintaan per hari Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara : Heizer dan Render, 2001 : 357 2. Mencari Stasiun Kerja Terkecil Perhitungan untuk mendapatkan jumlah stasiun kerja terkecil yang dibutuhkan untuk menempatkan tugas atau pekerjaan yang ada. Akan dilaksanakan untuk menghasilkan produk. commit to user 37 Rumus : Keterangan : N = Stasiun kerja yang dibuat T = waktu proses total Heizer dan Render, 2001 : 357 3. Melakukan Penugasan ke Stasiun Kerja Dengan Aturan LOT Longest Operation Time Yaitu melakukan penugasan pada elemen-elemen tugas berikutnya. Penundaan balancing delay di pakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja, yang merupakan suatu indikator efisiensi, menunjukkan bahwa jumlah waktu menganggur yang disebabkan tidak sempurnanya penugasan elemen pekerjaan antara stasiun kerja yang ada. Menghitung tingkat penundaan dengan rumus : Tingkat efisiensi = 100 - balancing delay commit to user 38

F. Kerangka Pemikiran