commit to user 32
3.2 Analisis dan Rancangan Sistem
Keadaan jaringan internet di fakultas pertanian uns sebelumnya, penulis menyimpulkan terdapat beberapa masalah utama, antara lain :
1. Belum adanya pembagian bandwidth untuk tiap router. 2. Penambahan bandwidth untuk salah satu router ketika dibutuhkan.
3. Belum adanya pemblokiran situs dan iklan yang di rasa menyia-nyiakan bandwidth yang tersedia.
4. Belum adanya pembagian bandwidth khusus untuk mengakses ke situs- situs lokal uns.
5. Belum adanya perangkat untuk manajemen user hotspot Dari beberapa masalah utama di atas, penulis mempunyai rencana untuk
membuat bandwidth limiter dan router hotspot dengan captive portal agar permasalahan- permasalahan tersebut dapat diatasi.
Di bawah ini adalah topologi jaringan inti fakultas pertanian UNS yang ada sebelumnya.
3.2.1 Topologi Jaringan Inti Fakultas Pertanian UNS Sebelumnya
Switch Catalyst
Main Switch
Fakultas
Router Aplikasi access lokal UNS
Main Router access internet
Router Ged. A+B Router Siakad
Router Ged. C+D PUSKOM
Main Switch
Internet 10.116.13.230
10.116.13.130
172.16.42.128 10.16.13.130
10.16.13.230
172.16.42.228 172.16.42.328
172.16.42.528
Gambar 3.1 Topologi Jaringan Inti Fakultas Pertanian UNS sebelumnya
commit to user 33
Pada Gambar 3.1, topologi diatas menggunakan koneksi internet dari Puskom ke fakultas pertanian terhubung dengan menggunakan kabel Fiber Optic
, dimana setelah Fiber Optik tersebut sampai di switch catalyst yang berada di fakultas pertanian Cisco Switch catalyst langsung disalurkan menuju ke sebuah
Main Router FreeBSD 6.3. Main Router disini difungsikan sebagai router NAT. Kemudian dari main router langsung menuju switch dan ke router-router yang
ada. Di bawah ini adalah topologi jaringan inti fakultas pertanian uns setelah
ada perangkat device bandwidth limiter dan router hotspot dengan captive portal
3.2.2 Topologi Jaringan Inti Fakultas Pertanian UNS Setelah ada perangkat
device Bandwidth Limiter dan Router Hotspot dengan captive portal
Switch Catalyst
Main Switch
Fakultas
Main Router access internet
Router Siakad Router Ged. C+D
PUSKOM
Main Switch Internet
10.116.13.230 10.116.13.130
203.6.149.9728 10.23.227.4130
10.23.227.4230
203.6.149.10128 203.6.149.10028
RouterBoard Bridge Limiter
203.6.149.10328
203.6.149.10228
Router Hotspot FP Router Aplikasi
access lokal UNS
Router Ged. A+B 203.6.149.9928
Gambar 3.2 Topologi Jaringan Inti Fakultas Pertanian UNS setelah ada perangkat device Bandwidth Limiter dan Router Hotspot dengan captive portal
commit to user 34
Pada gambar 3.2, menggunakan topologi hirarki. Koneksi internet dari Puskom ke fakultas pertanian terhubung dengan menggunakan kabel Fiber Optic
, dimana setelah Fiber Optic tersebut sampai di switch catalyst yang berada di fakultas pertanian Cisco Switch catalyst langsung disalurkan menuju ke sebuah
Main Router FreeBSD 6.3. Main Router disini hanya difungsikan sebagai gateway. Kemudian dari main router menuju Limiter lalu diteruskan ke router-
router yang ada. Bandwidth Limiter disini berfungsi sebagai pembagi Bandwidth yang ada
di fakultas pertanian UNS. Dalam pembagian bandwidth ini, alokasi bandwidth yang diberikan oleh Puskom dibagi kepada empat router dibawahnya yaitu Router
G.A+B; Router G.C+D; Router Siakad dan Router Hotspot FP. Berhubung belum adanya sebuah perangkat router hotspot dengan captive
portal untuk memanajemen user hotspot yang ada di Fakultas Pertanian UNS, maka penulis mempunyai rencana juga untuk membangun router hotspot dengan
captive portal sehingga hotspot yang ada digunakan oleh user yang memang berhak.
3.2.3 Topologi Jaringan Hotspot Fakultas Pertanian UNS Sebelumnya