commit to user 3
2. Membangun router hotspot dengan captive portal menggunakan OS mikrotik sebagai media untuk memanajemen user hotspot di Fakultas Pertainan UNS
1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mendapatkan data untuk penulisan laporan Tugas Akhir ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data seperti dibawah ini:
1. Interview atau wawancara. Hal pertama yang penulis lakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan
adalah dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kondisi jaringan di fakultas pertanian yang sudah ada. saat ini.
2. Pengamatan atau Observasi. Untuk mendapatkan hasil yang valid dengan hasil wawancara, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengamatan terhadap kondisi jaringan di fakulas pertanian yang sudah ada, dan melakukan pendataan terhadap daftar
kebutuhan untuk membangun jaringan internet yang baru. 3. Pendataan.
Hasil akhir dari dua langkah diatas adalah dengan melakukan pendataan dan perancangan topologi jaringan yang baru terhadap internet yang akan dibuat
nanti pada fakultas pertanian. 4. Studi Pustaka.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka data-data yang sduah didapatkan perlu dibandingkan dengan referensi-referensi yang lain, sehingga
Tugas Akhir tersebut juga mendapatkan acuan dari berbagai sumber.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan dari Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir dengan judul Manajemen Bandwidth
Jaringan Internet Dan Pengembangan Hotspot Di Fakulatas Pertanian UNS ini, terdiri dari lima bab. Penjelasan mengenai sistematika penulisan dalam penulisan
Tugas Akhir, seperti dijelaskan dibawah ini.
commit to user 4
BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat PENDAHULUAN yang menguraikan tentang: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat penelitian,
Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini memuat landasan teori yeng berisi teori-teori yang disajikan sebagai referensi guna mendukung dalam Tugas Akhir.
BAB III Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini memuat analisis dan perancangan sistem yang menguraikan tentang analisis kebutuhan dari sistem yang akan dibuat, beserta rancangan sistem.
BAB IV Implementasi dan Analisa Bab ini memuat hasil dan pembahasan yang menguraikan implementasi dan hasil
hasil analisa dari Manajemen Bandwidth Jaringan Internet Dan Pengembangan Hotspot Di Fakulatas Pertanian UNS yang berupa gambar yang merupakan
penjelasan dari masing-masing bagian.
BAB V Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
commit to user
5
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan terperinci mengenai dasar-dasar teori yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini. Teori-teori yang
disajikan dalam landasan teori adalah teori-teori yang mendukung dalam penyusunan tugas akhir.
2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer netwotk yang saling terhubung dan dapat saling berkomunikasi dengan media tertentu sebagai
penghubungnya, yaitu dapat menggunakan kabel atau wireless
2.1.1 Topologi Jaringan
Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Dimana topologi
merupakan metode atau cara yang digunakan untuk membentuk sebuah jaringan, sesuai dengan bentuk jaringannya. jika dilihat dari aliran data pada jaringan,
maka ada dua jenis topologi yaitu: 1. Topologi Logika Logical Topologi
Merupakan gambaran bagaimana aliran data suatu jaringan terjadi. 2. Topologi Fisik Physical Topology
Adalah bentuk layout pengkabelan yang diimplementasikan pada jaringan, yang meliputi semua komputer baik workstation maupun server, peralatan
serta kabel dalam jaringan Wagito, 2005 Apabila dilihat dari jenis hubungannya, topologi jaringan dapat dibagi menjadi
tiga bagian yaitu topologi Ring Cincin, Bus dan Star Bintang. 1. Topologi Ring Cincin
Pada topologi komputer-komputer yang bertindak sebagai host dalam suatu network membentuk sebuah lingkaran, dimana pada ujung-ujung terminal
saling dihubungkan menjadi satu Wagito, 2005.
commit to user 6
Gambar 2.1 Topologi Ring 2. Topologi Bus
Dalam topologi ini masing-masing terminal terpasang sebuah host maupun, mirip dengan Ring, akan tetapi pada ujung-ujung terminal tidak dihubungkan
menjadi satu, akan tetapi dapat diisi dengan server atau printer Wagito, 2005.
Gambar 2.2 Topologi Bus
3. Topologi Star Bintang Topologi ini sering dipakai karena kemudahannya dalam proses ceking error
pada suatu local area network. Topologi ini menggunakan cara sentralisasi terhadap terminalnya, sehingga terdapat satu buah server yang berfungsi
sebagai sentral bagi seluruh host yang ada disitu Wagito, 2005.
commit to user 7
Gambar 2.3 Topologi Star
4. Topologi HirarkiPohon Hierarchical Topology
Dibuat mirip dengan topologi Extended star. Sistem dihubungkan ke komputer yang mengendalikan trafik pada topologi Wagito, 2005.
Gambar 2.4 Topologi HirarkiPohon
5. Topologi Extended star
Topologi Extended star bisa didefinisikan adalah gabungan dari beberapa Topologi Star. Topologi Extended star merupakan perkembangan lanjutan
dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node
ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi. 2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang
banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung http: kecoamiskin.wordpress.com20110123topologi-extended-star , 2011.
commit to user 8
Gambar 2.5 Topologi Extended star
2.1.2 Perangkat Keras Jaringan
Dalam pembuatan sebuah jaringan, tentunya diperlukan dukungan alat-alat yang menghubungkan antara komputer yang berada pada jaringan tersebut. Alat-
alat pendukung yang diperlukan diantaranya adalah: 1. NIC Network Internet Card
Atau sering dikenal dengan nama Lan-card berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port
koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang digunakan adalah konektor BNC Barrel Nut Connector atau
Bayonet Net Connector. Sementara untuk desain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45 Wagito, 2005.
Gambar 2.6 Network Internet Card NIC
commit to user 9
2. Switch Fungsi umum dari Switch adalah sebagai konsentrator, yaitu sebagai
pemersatu kabel-kabel jaringan dari tiap workstation, server atau perangkat internet yang lain Wagito, 2005.
Gambar 2.7 Switch
3. RouterBoard Mikrotik
RouterBOARD merupakan hardware Router yang didesain oleh MikroTik. RouterBOARD memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan
kebutuhan. RouterBOARD menggunakan RouterOS sebagai software sistem operasinya.
Beberapa contoh Routerboard ini diantaranya adalah RB400, RB600, R52H, R52N, R2N yang merupakan Wireless board dan RB750, RB450G, RB1000 yang
merupakan merupakan Embeded sistem minimum Router http:www. catatanteknisi.com201105mengenal-mikrotik-routeros-routerboard.html, 2011.
RouterBOARD memiliki sistem pengkodean tertentu, misalnya untuk RouterBOARD RB433 seperti gambar diatas memiliki pengertian sebagai berikut:
Kode lainnya yang terdapat dibagian dibelakang tipe:
U - dilengkapi port USB A - Advanced, biasanya level 4 atau diatasnya
H - High Performance, Processor lebih tinggi R - dilengkapi Wireless Card embedded
commit to user 10
G - dilengkapi port Ethernet Gigabit
Gambar 2.8 RouterBoard Mikrotik
4. Wireless Access Point.
Pengertian Access Point sendiri merupakan tempat dimana komputer klien didalam suatu LAN dapat saling terhubung dapat juga sebagai media
penghubung antara klien dengan koneksi internet, untuk Wireless Access Point sendiri digunakan pada topologi jaringan yang bersifat wireless tanpa
menggunakan kabel Wagito, 2005.
Gambar 2.9 Wireless Acces Point.
2.2 Pengertian
QoS
Quality of Service disingkat menjadi QoS merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan.
commit to user 11
Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalu-lintas jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda.
Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter dan Latency yang terkontrol dan
meningkatkan loss karakteristik. Jadi, QoS adalah kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai
kriteria performansi yang menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan.
Quality of Service QoS digunakan untuk mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCPIP internet atau intranet. Ada beberapa metode untuk
mengukur kualitas koneksi seperti konsumsi bandwidth oleh user, ketersediaan koneksi, Latency, losses dll.
1. Bandwidth Bandwidth adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat
dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit per
second [bps]. Bandwidth internet di sediakan oleh provider internet atau yang kita kenal ISP dengan jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan. Dengan QoS kita
dapat mengatur agar user tidak menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider.
2. Latency Waktu maksimum yang dibutuhkan dari transmisi ke penerimaan yang
diukur dengan satuan milidetik. Jika kita mengirimkan data sebesar 3 Mbyte pada saat jaringan sepi waktunya 5 menit tetapi pada saat ramai 15 menit, hal ini di
sebut Latency. Latency pada saat jaringan sibuk berkisar 50 – 70 msec.
3. Losses Losses adalah jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data ke
tujuan, kualitas terbaik dari jaringan LAN WAN memiliki jumlah losses paling kecil. Packet hilang bit loss yang biasanya dikarenakan buffer yang terbatas,
urutan packet
yang salah
termasuk dalam
error rate
ini. Packet Loss = Frame dari Transmitter
– Frame dari Receiver
commit to user 12
4. Availability Availability berarti ketersediaan suatu layanan web, smtp, pop3 dan
aplikasi pada saat jaringan LAN WAN sibuk maupun tidak. 5.
Data Rate ukuran kecepatan transmisi data, satuannya kbps or Mbps
6. Jitter ukuran delay penerimaan paket yang melambangkan smoothness dari audiovideo
playback Santoso, Budi, 2007.
2.3 Pengertian Manajemen