commit to user
vi
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yesus .
Manis , pahit , susah , senang , tawa , tangis … hidupku keren . Thanks Lord
2. Orang tua , adik , kakak , keluarga besar saya .
Terimakasih . Kalian …. LUAR BIASA
3. Teman , sahabat , saudara .
Terimakasih . Kalian …. Sumber informasi dan inspirasi terbaik .
Muach .
4. Almamater .
Terimakasih , Sebelas Maret. Terimakasih , FISIP.
Terimakasih , DIII Komunikasi Terapan . Terimakasih Broadcast 2009
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan kemurahan yang telah diberikan kepada Penulis sehingga dapat melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Media 2012 di Global TV. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang Penulis dapatkan dalam kesempatan magang tersebut , sehingga Penulis dapat
memperoleh banyak inspirasi dan informasi untuk menulis , menyusun , dan
kemudian dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Media dengan judul Proses Produksi Program Acara Hot Spot di Global TV .
Laporan Kuliah Kerja Media ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada program Diploma III D3 Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dan pelaksanaan Kuliah kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu,
untuk memperoleh tambahan ilmu dalam bidang broadcasting dan mendapatkan pengalaman, sehingga dapat membandingkan teori di bangku perkuliahan dengan
kenyataan yang terjadi di perusahaan. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis untuk menghaturkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara moril, spiritual maupun materiil, juga saran dan motivasi yang turut mendukung
kelancaran penyusunan Laporan Kuliah Kerja Media ini, maka dengan penuh rasa hormat kami menyampaikan terima kasih kepada:
commit to user
viii 1. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si , selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyusun laporan KKM sebagai penulisan Tugas Akhir.
2. Segenap Tim Kerja Hot Spot dan 100 Ampuh Global TV , Mas Amin EN, Kak Alfiansyah, Mbak Rahmania Tenrimelle, Kak Budy Asyanto,
Kak Fakhri, Kak Aldyna Damping dan Mbak Mida Sinaga . 3. Crew dan Karyawan di lantai 8 Gedung Ario Bimo , Global TV.
4. Dosen dan Staff Pengajar Broadcast 2009 dari semester awal hingga akhir yang sudah berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis selama masa
perkuliahan. 5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya
Laporan Kuliah Kerja Media ini. Dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Media ini, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran serta kritik
yang membangun demi perbaikan diri penulis dikemudian hari.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………….
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..
vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………......…... ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang ……………………………… 1
B. Tujuan Pelaksanaan Magang ………………………………………. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Televisi Indonesia ...………………………………………… 8
B. Format Acara Televisi ...……………………………………………. 10
C. Produksi Acara Televisi ...………………………………………….. 20
D. Proses Produksi Program Acara Televisi ...………………………… 26
BAB III DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Global TV ...………………………………………. 29
B. Visi dan Misi Global TV ...…………………………………………. 30
C. Alamat Global TV ...………………………………………………... 31
D. Logo Perusahaan ...…………………………………………………. 34
E. Struktur Organisasi Perusahaan ...………………………………….. 36
F. Jangkauan Siaran ...…………………………………………………. 38
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ...……………………………………. 39
B. Focus Of Interest ...…………………………………………………. 49
C. Catatan Selama Pelaksanaan KKM ...……………………………… 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...………………………………………………………. 58
commit to user
x B. Saran ...………………………………………………………………
59
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... xii
LAMPIRAN
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Tugas 2. Surat Keterangan Diterima Praktek Kerja Lapangan
3. Surat Keterangan Menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan 4. Laporan Evaluasi Praktek Kerja Lapangan
5. Laporan Periodik 6. Absensi Magang
7. Portofolio : -
Rundown Hot Spot
Eps. Hello India Eps. Hii Serem
Eps. Spektakuler -
Skrip Hot Spot
Eps. Hello India Eps. Hii Serem
Eps. Spektakuler -
Skrip 100 Ampuh “ 100 Cinta “ Episode 22 23 , Lokasi : La Piaza , Kelapa Gading
- Rundown 100 Ampuh
Episode 23 , Lokasi : La Piaza , Kelapa Gading 8. Dokumentasi Pelaksanaan Magang
9. CD Video Copy Tayang Hot Spot Karya Penulis Eps. Hello India , Eps.Hii Serem , Eps. Ups
commit to user
xii
DAFTAR PUSTAKA
Karsito Eddie. 2008 . Menjadi Bintang “ Kiat Sukses Jadi Artis Panggung Film dan Televisi . Jakarta : Ufuk Press
Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia LIPI . 2008 . KOMUNIKA “ Warta Ilmiah Populer Komunikasi Dalam Pembangunan . Jakarta :
LIPI . Naratama . 2004 . “ MENJADI SUTRADARA TELEVISI “ Dengan
Single dan Multi Camera . Jakarta : PT. Grasindo Surbakti , EB . 2008 . Awas Tayangan Televisi : Tayangan Misteri
dan Kekerasan Mengancam Anak Anda , Jakarta : PT Elex Media Computindo .
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang
Berkembangnya teknologi pertelevisian saat ini mulai diikuti dengan kemunculan perusahaan televisi yang semakin menjamur dan berkembang
dengan pesat di indonesia. Orang- orang yang bermodal besar ramai-ramai mendirikan Stasiun Televisi karena bisnis ini dianggap sangat menjanjikan
karena semakin perlunya masyarakat dengan informasi dan hiburan. Selain membutuhkan informasi, masyarakat juga membutuhkan hiburan untuk
sekedar bersantai dan melepaskan penat setelah seharian bekerja. Di Indonesia sendiri semua industri program televisi juga telah
berkembang pesat layaknya negara-negara yang menemukan program- program televisi lebih awal. Mau tidak mau, masing-masing stasiun
berupaya menarik perhatian pemirsa dengan berbagai acara unggulan yang diminati masyarakat. Untuk saat ini , tayangan yang menggunakan video
dari You Tube sedang menjadi tren. You Tube itu sendiri adalah layanan berbagi video gratis melalui internet yang didirikan pada bulan februari
tahun 2005. You Tube beroperasi dengan menggunakan teknologi Adobe Flash Player. Adobe Flash Player adalah teknologi yang paling banyak
digunakan untuk video internet dan permainan internet. Layanan internet
commit to user
2
ini bermula dari kerja iseng tiga mantan pegawai Pay Pal. Perusahaan ini berdiri di San Bruno, California.
Bermacam – macam video bisa diunggah ke dalam youtube. Mulai dari rekaman acara TV, cupilikan film, video musik dan segala hal yang
ingin diungggah oleh pemilik account itu sendiri. Hal inilah yang juga akhirnya menimbulkan kontroversi. Selain digunakan sebagai ajang
promosi gratis, saat ini video – video dari youtube juga banyak ditampilkan di stasiun – stasiun televisi di indonesia, mereka mengambil
beberapa video dari youtube untuk program acara mereka. Di setiap episodenya mereka membuat satu tema yang dimana isinya video dan
gambar yang sudah ada di internet. Seperti halnya program acara Hot Spot di Global TV yang telah
dalam beberapa bulan ini hadir kehadapan pemirsa televisi. Hot Spot adalah sebuah program features yang menyajikan informasi dan inspirasi
unik dengan target sasarannya adalah kalangan ibu rumah tangga dan wanita – wanita muda , yang bersumber dari video – video yang di unggah
di You Tube . Dalam setiap episode , Hot Spot yang selalu dipandu oleh 2 orang host ini , mempunyai satu tema besar yang dikembangkan menjadi 4
Sub tema yang dikupas. Oleh karena itu, ini bukanlah sebuah perkara mudah bagi tim kreatif untuk terus menggali ide yang akan diangkat di
episode-episode selanjutnya karena terpatok pada batasan – batasan tema besar tersebut. Juga keterbatasan resolusi video You Tube yang
ditampilkan yang harus berkualitas HD high definition
commit to user
3
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media kemarin, penulis berkesempatan untuk mengikuti pelaksanaan magang di sebuah stasiun
televisi swasta nasional , yaitu Global TV. Setelah melalui pembagian team dan jobdesk oleh user , Penulis kemudian bergabung bersama salah
satu tim produksi yang ada di Global TV. Kami bertugas untuk secara reguler memproduksi program acara striping Hot Spot dan 100 Ampuh.
100 Ampuh diampu oleh 3 tim produksi , sedangkan Hot Spot 2 tim produksi.
Ada beberapa divisi awak kerja yang ada pada Tim Kerja Produksi Hot Spot mulai dari Eksekutif Produser , Produser , Assisten Produser ,
Tim Kreatif , Production Assistant PA , Talent Research , dan divisi produksi teknis yang meliputi kameramen , lighting person , make up and
wardrobe, properti , dan runner . Mereka semua mempunyai job desknya masing –
masing dan mengerjakannya dengan baik , tanpa mengesampingkan kualitas tim work yang solid dan bisa menghasilkan
tayangan yang mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia, terbukti dengan angka rating share yang cukup baik. Proses Produksi Hot Spot
dibagi menjadi 3 bagian , yaitu Pra Produksi , dimana Tim Kreatif mempunyai peran yang sangat penting disini. Tim Kreatif dalam satu tim
kerja Hot Spot terdiri dari dua orang yang bertugas untuk menggali tema , bahan , dan materi yang kemudian diolah dan dikemas untuk menjadi
sebuah episode tayang. Dari sebuah tema tersebut, disusun menjadi 4 segmen untuk 30 menit durasi. Dan dikemas dalam bentuk rundown ,
commit to user
4
kemudian dilanjutkan dengan proses penulisan skrip voice over. Eksekutif Produser dan Produser yang dibantu oleh Assisten Produser , kemudian
mengkaji tema , bahan , dan materi yang telah disusun oleh Tim Kreatif. Mereka kemudian mengkaji semuanya itu apakah layak tayang dan sesuai
dengan target dan sasaran segmen program Hot Spot yaitu ibu rumah tangga dan wanita muda. Kemudian Production Assistant bertugas untuk
mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan saat proses produksi shooting mulai dari melakukan crew call, riset lokasi , lobbying pihak
lokasi, dan berhubungan dengan host yang dibantu oleh divisi talent research.
Kemudian tahap berikutnya adalah proses produksi, yaitu proses shooting host dan tips kanjeng. Divisi Produksi Teknis yang menjadi
”pemeran utama” dalam proses ini. Kameramen , Lighting Person, dan Soundman bertugas untuk mendapatkan hasil gambar terbaik untuk dibawa
kemeja editing. Petugas properti , make up , dan wardrobe bertugas untuk mempersiapkan host dengan tampilan sesuai tema. Tim Kreatif bertugas
untuk mengarahkan host untuk menyampaikan materi sesuai dengan rundown dan skrip yang telah dibuat , dan Production Assistant bertugas
untuk memandu jalannya shooting agar berjalan lancar, tepat waktu dan efisien.
Proses terakhir adalah Pasca Produksi , dimana disini semua hasil gambar yang diperoleh saat shooting diedit dan disusun oleh editor agar
menjadi sebuah paket episode yang siap tayang. PA bertugas untuk
commit to user
5
memantau dan memandu editor juga mengawasi proses take voice over yang dilakukan oleh pengisi suara. Setelah mendapatkan satu paket
episode siap tayang Eksekutif Produser dan Produser bertugas untuk melakukan preview , sebelum paket – paket episode siap tayang itu dapat
segera dibawa ke pemancar pusat untuk ditayangkan. Pengalaman dan pengetahuan tentang proses produksi dari awal
hingga akhir ini Penulis dapatkan saat melaksanakan magang di Global TV selama 11 minggu . Penulis mendapatkan kesempatan untuk magang dan
mengikuti semua tahap produksi program Acara Hot Spot dan juga beberapa episode 100 Ampuh. Namun Hot Spot telah memberikan
pengalaman yang lebih banyak kepada Penulis, walaupun Penulis mendapatkan jobdesk sebagai salah satu Tim Kreatif, Penulis juga diberi
kesempatan untuk membantu pekerjaan di divisi-divisi lain , yang membantu Penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan
tentang semua yang terjadi dalam sebuah produksi program acara Hot Spot. Dari situlah muncul inspirasi bagi Penulis untuk mengangkat judul
Laporan Kuliah Kerja Media tentang Proses Produksi Program Acara HotSpot di Global TV. Selain itu, banyaknya program acara yang
berkonsep serupa dengan Hot Spot membuat persepsi bahwa program acara seperti ini relatif mudah produksinya, mendorong Penulis untuk
menjelaskan bagaimana proses produksinya dari pra , produksi , hingga pasca produksi dimana sebenarnya proses produksi Program Acara Hot
commit to user
6
Spot ini juga mempunyai banyak tantangan dan kesulitan juga berbagai permasalahan teknis lainnya.
B. Tujuan Pelaksanaan Magang
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan latihan kerja di tempat magang untuk
meningkatkan pengetahuan,
dan membentuk
sikap profesionalitas serta keterampilan kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pemenuhan salah satu syarat kelulusan guna memperoleh Gelar Ahli Madya A.Md dalam bidang Komunikasi Terapan.
b. Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang praktik kerja di bidang penyiaran televisi.
c. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, dan membentuk sikap serta keterampilan profesional dalam pekerjaan sebagai
seorang karyawan televisi dalam unit kerja yang diminati sebagai Tim Kreatif.
d. Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi yang relevan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan referensi untuk membuat
Laporan Kuliah Kerja Media.
commit to user
7
e. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin sedang dihadapi oleh istitusi tempat magangnya,
sesuai dengan teori dan keadaan di institusi tersebut.
commit to user
8
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Televisi Indonesia
Kebutuhan akan hiburan dan informasi masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan
teknologi di era globalisasi ini. Berita , informasi , dan hiburan dapat diperoleh dari mana saja . Baik itu dari media cetak , seperti koran atau surat
kabar, majalah, dan tabloid atau dari media elektronik , seperti radio , televisi , juga alat – alat elektronik yang terhubung dengan jaringan internet.
Semua media yang menyediakan informasi berkembang pesat, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan informasi yang harus
selalu baru , up to date , dan cepat saji. Dan televisi menjadi salah satu media informasi yang paling berkembang . Baik dari segi penggalian berita
dan dalam segi kecepatannya untuk menyajikan berita dan informasi yang paling baru dan fresh bagi pemirsanya.
Fungsi televisi pada dasarnya adalah sebagai alat atau media massa elektronik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi,
hiburan, pendidikan dan sebagainya, sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4 bahwa penyiaran bertujuan
untuk menumbuhkembangkan sikap dan mental masyarakat Indonesia yang
commit to user
beragama, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia , dan juga membangun kesejahteraan masyakarat.
1
Kemudian , media penyiaran televisi di Indonesia mulai berkembang . Mulai dari fungsi sebenarnya yaitu sebagai media informasi ,
sarana hiburan dan pendidikan , televisi di kemudian hari mempunyai fungsi tambahannya sebagai media komunikasi dua arah , dan sebagai sarana
tayangan komersial , karena mulai munculnya iklan – iklan komersil di televisi. Sebagian masyarakat mulai berbondong - bondong mengalihkan
perhatian dari kebiasaan mendengarkan radio ke menyaksikan tayangan televisi, karena Televisi terdiri dari dua unsur yakni suara dan gambar,
sehingga pemirsa yang menggunakan televisi tidak hanya mendengarkan tapi juga melihat apa yang dipertontonkan melalui televisi tersebut.
Televisi pun dipandang sebagai sebuah industri terbesar dalam kurun waktu belakangan ini , yang hadir sebagai alternatif yang menjanjikan. Hal
tersebut menyebabkan keberadaan sejumlah stasiun televisi swasta nasional dan televisi lokal bahkan beberapa tahun belakangan ini marak sekali
perusahaan – perusahaan yang menawarkan mengalami pertumbuhan yang signifikan .
2
1
Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4
2
Eddie Karsito , E-book : Menjadi Bintang “ Kiat Sukses Jadi Artis Panggung , Film dan Televisi Jakarta : Ufuk Press , 2008 Halaman 21
commit to user
Fungsi Televisi
Gambar 2.7
3
B. Format Acara Televisi
Media penyiaran televisi di Indonesia terbilang masih relatif sangat muda dibanding negara berkembang lainnya. Program televisi masuk dan
tumbuh subur sejak tahun 1989 saat terjadinya diregulasi dalam kebijakan penyiaran , yang kemudian mendorong munculnya stasiun televisi swasta
nasional pertama di Indonesia. Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI , setelah itu disusul oleh lahirnya televisi – televisi swasta nasional
selanjutnya yaitu SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, TV7 sekarang TRANS7 , Lativi, dan GlobalTV.
4
3
Drs. EB Surbakti, MA , E-book : AWAS TAYANGAN TELEVISI Tayangan Misteri dan Kekerasan Mengancam Anak Anda Jakarta : PT Elex Media Computindo , 2008 Halaman 77
4
Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia LIPI , Ebook: KOMUNIKA “ Warta Ilmiah Populer Komunikasi Dalam Pembangunan Jakarta: LIPI , 2008 Hal. 28
FUNGSI TELEVISI
SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN
SEBAGAI SARANA HIBURAN DAN
INFORMASI SEBAGAI SARANA
TAYANGAN KOMERSIAL ANDAL
CEPAT
MURAH
MENGGODA
commit to user
Pada awal kemunculannya stasiun – stasiun televisi nasional Indonesia , program acara dan tayangannya masih banyak didominasi oleh film dan
drama seri yang diimpor dari luar negeri, terutama Amerika. Hal ini tidak lepas dari adanya jaringan kerjasama mereka dengan stasiun televisi lain di
negara – negara maju . Sebagai contoh , ANTV yang memiliki segmentasi penonton remaja
dan anak muda memilih menjalin kerjasama dalam pengadaan program acara dengan MTV Asia Music Televisi yang merupakan jaringan MTV
dunia dengan sajian acara beraliran budaya popular modern . Dalam perkembangannya, MTV kemudian beralih kerjasama dari ANTV ke
GLOBAL TV dengan memproduksi ulang sendiri acara yang mengadopsi konsep acara MTV Asia . SCTV saat awal kemunculannya , lebih banyak
menyajikan acara – acara olahraga melalui kerjasama dengan Entertaiment and Sport Program Network ESPN , Indosiar dikenal dengan sajian acara
sinema layar lebar yang merupakan hasil kerjasamanya dengan Home Box Office HBO . Selain itu , seperti yang dilakukan oleh negara berkembang
yang lain , stasiun – stasiun televisi tesebut juga melakukan kerjasama dengan jaringan televisi internasional lainnya , seperti CNN, ABC, CBS,
NBS, Star-TV dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan sumber daya manusia yang
dipekerjakan juga teknologi yang ada , secara perlahan produk acara lokal mulai banyak mengisi program acara televisi swasta nasional yang ada di
Indonesia dan tayangan film asing hanya mengisi sepertiga dari total jam
commit to user
tayang setiap harinya. Penurunan jumlah produk acara film asing yang ditayangkan ini tidak lepas dari mahalnya harga impor film dan program
acara itu bertepatan dengan adanya krisi moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Maka dari itu mulai digalakkan gerakan cinta produk asli
Indonesia termasuk produk acara televisi yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.
Penayangan sebuah program acara televisi pada dasarnya bukan hanya tergantung pada konsep penyutradaraan dan kreatifitas penulisan naskah
acaranya saja. Namun juga sangat bergantung pada kemampuan kerja professional semua awak kerja produksinya dan seluruh mata rantai divisi
yang terkait. Suksesnya sebuah tayangan program acara terletak pada , antara lain :
1. Konsep acara yang bagus , berbeda , mempunyai nilai lebih. 2. Jam tayang yang tepat
3. Promosi on air dan off air 4. Kualitas teknis Kualitas gambar dan suara
Acara yang bagus akan menjadi buruk jika jam tayangnya tidak tepat, acara yang bagus akan tidak sukses karena kurangnya promosi, acara yang
sudah dikemas sesempurna mungkin juga bisa menjadi tidak enak disaksikan jika kualitas gambar atau suara yang muncul di televisi
mengalami gangguan.
5
5
Naratama , “ MENJADI SUTRADARA TELEVISI “ Dengan Single dan Multi Camera Jakarta : PT. Grasindo, 2004 hal. 62
commit to user
Semua hal diatas akan dapat diantisipasi jika sebelum memproduksi acara , tim produksi acara , dalam hal ini terutama produser dan tim kreatif
membuat dan menentukan terlebih dahulu suatu format acara televisi yang terancang dan terencana, juga disertai dengan pelaksanaan standar operasi
produksi yang tepat pula , oleh semua divisi yang ada dalam satu tim produksi.
Format Acara televisi adalah “ sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut “ Naratama, 2004: 63
Menentukan format acara televisi merupakan hal terpenting dan harus menjadi terdahulu sebelum menentukan yang lain . Pengenalan terhadap
konsep acara dan pemahaman bagaimana kecocokan antara konsep acara dengan target penonton menjadi inti dari proses penentuan format acara
televisi ini. Format acara Televisi dibagi menjadi tiga jenis yang mewakili
mayoritas dari jenisnya , yaitu : a. Fiksi Drama
Fiksi atau program acara drama merupakan format acara televisi yang dibuat dan kemudian diproduksi melalui proses
imajinasi kreatif dari kisah drama atau fiksi yang mengandung unsur rekayasa , bukan sebenarnya . Biasanya memuat kisah dan
cerita tentang kehidupan sehari – hari yang kemudian diwujudkan
commit to user
dalam suatu cerita utuh untuk diadegankan. Adegan – adegan yang tercipta itulah yang akan menjadi wujud penggabungan antara
realitas peristiwa kehidupan dengan fiksi atau imajinasi penulis atau penciptanya.
6
Fiksi atau drama dapat bermacam – macam jenisnya. Contoh format fiksi drama , antara lain :
1. Sandiwara 2. Tragedi
3. Aksi 4. Komedi
5. Asmara 6. Horror atau misteri
b. Non Fiksi non drama Non fiksi atau non drama adalah format acara televisi yang
merupakan kebalikan dari fiksi atau drama. Format acara ini diproduksi dengan inspirasi dari kehidupan sehari – hari ,
peristiwa yang terjadi di sekitar kita, atau bahkan pengalaman kita sendiri . Bedanya dari fiksi adalah inspirasi atau cerita itu tidak
direkayasa lagi . tidak direprentasikan ulang, dan tidak dibumbui dengan cerita khayal . Format acara non drama ini bisa dibilang
adalah sebuah runtutan pertunjukan yang dibuat secara kreatif
6
Naratama , Ibid . hal 65
commit to user
dengan mengutamakan unsur hiburan , dengan menambahkan unsur action , gaya , dan musik.
Contohnya adalah sebagai berikut : 1.
Pertunjukan musik music show Program acara televisi yang memiliki unsure utama yaitu
pertunjukan musik dari group band, penyanyi , pemusik , girlband , boyband, yang atau tidak dipandu oleh host pada
setiap tayangannya. Dulu hanya beberapa program acara musik yang ada dan diproduksi oleh beberapa stasiun televisi , seperti
Clear Top Ten RCTI , PESTA Indosiar , MTV Ampuh MTV Global TV dan beberapa lainnya yang menggabungkan
antara konsep tangga lagu atau chart mingguan dengan selipan video klip. Program acara musik di Indonesia sendiri sedang
mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini . Hampir setiap stasiun televisi memiliki
program acara musik yang hadir setiap hari dengan durasi panjang . Contohnya , Dahsyat RCTI , Inbox SCTV , 100
Ampuh Global TV , Derings Trans TV , dll. 2.
Magazine Show Magazine Show atau magazine televisi atau majalah televisi
merupakan sebuah program acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah media cetak yang memiliki
beberapa macam rubrik atau segmen dan umumnya
commit to user
mempunyai satu tema besar yang diangkat tiap episodenya , bersifat timeless sesuai dengan minat dan tendensi penontonnya.
7
Ciri – ciri Magazine Show antara lain : a. Terdapat rubrikasi yang selalu sama setiap episode dengan
tema yang bergantian . b. Timeless , tidak menitikberatkan pada kekinian.
c. Magazine Show bukan features, setiap scene yang ada didalamnya bersifat entertaining.
d. Durasi liputan yang ada didalamnya pendek. 3. Talk Show
Talk Show atau program wicara televisi merupakan program acara dengan menghadirkan narasumber – narasumber yang relevan dengan tema yang
diangkat dalam setiap episodenya , dan dipandu oleh host yang merangkap tugas sebagai moderator perbincangan .
Talk Show dalam sejarah program acara televisi , mulai berkembang sejak hadirnya acara “Oprah Winfrey Show” yang diproduksi di Amerika ,
antara tahun1986 – sekarang . Acara ini menjadi contoh terbaik acara talkshow yang kemudian banyak diproduksi dan dikembangkan di negara
lain termasuk Indonesia. 4. Variety Show
Variety Show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format acara lainnya seperti talkshow, magazine show, kuis,
7
Naratama , Ibid . hal 171
commit to user
game show, drama , atau sitkom. Variasi acara itulah yang kemudian dipadukan dalam sebuah packaging acara baik dalam bentuk tayangan
langsung atau tapping. 5. Game Show
Game show adalah program acara atau tayangan televisi dengan format challenge , yang sifatnya mengadu kecerdasan , ketangkasan , ketrampilan,
dan kemampuan pesertanya. 6. Dll
c. Berita dan Olahraga
Berita dan olahraga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta yang merupakan kejadian atau
peristiwa yang terjadi , yang mempunyai nilai penting , dan yang harus diketahui oleh masyarakat. Format berita harus mengandung nilai faktual,
aktual, dan berimbang yang dihadirkan ke hadapan pemirsanya dengan kecepatan dan ketepatan waktu dimana dibutuhkan.
8
Contoh format acara berita antara lain : 1.
Feature Feature adalah salah satu program televisi yang bersifat non fiksi, soft
news, dengan karakter human interest yang kuat, lebih bersifat menghibur karena mengandung sesuatu yang unik dan menarik.
8
Naratama , Ibid . hal 66.
commit to user
Fungsi feature mencakup lima hal: a. Melengkapi sajian berita langsung straight news.
b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi. Dengan gaya bahasa yang lebih santai.
c. Sebagai program penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa. e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
Karena mengandung unsur – unsur yang menarik dan inspiratif. Beberapa contoh jenis program feature antara lain :
- Feature human interest human interest feature
Program feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. Contohnya :
Program Pengabdian TRANS TV yang mengangkat kisah dokter yang ditempatkan didaerah – daerah terpencil untuk membantu
warga yang terpinggirkan.
- Feature biografi biografical feature
Merupakan program feature yang mengangkat cerita tentang riwayat hidup seorang tokoh yang terkenal, penting dan
menginspirasi , tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Contoh :
Program Riwayat Trans7 yang menampilkan dan mengulik tentang kisah tokoh – tokoh penting dalam sejarah Indonesia .
commit to user
- Feature perjalanan travelogue feature
Program feature yang menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur
subjektivitas menonjol, karena biasanya host atau pembawa acaranya
adalah orang
yang terlibat
langsung dalam
peristiwaperjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” sudut pandang-point of view-orang pertama. Contoh :
Program Backpacker Panji Petualang Gadis Petualang di Global TV.
- Feature tren trend features
Program feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu
tertentu. Contoh : Program Hot Spot Global TV , program Jelajah Malam Trans Tv
-
Feature petunjuk praktis tips
Feature how-to-do feature adalah program feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas
dilakukan. Misalnya, tentang bagaimana memasak suatu yang berkhasiat, merangkai bunga, membuat alat-alat yang praktis, dll .
Contoh: Tips Kanjeng pada Program Hot Spot Global TV -
Feature ilmiah scientific feature
Program feature yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sudut pandang yang berbeda dan bahasa yang
commit to user
naratif, menggunakan data dan informasi yang memadai. Contoh : Program Hot Spot Global TV
9
2. Dokumenter
Dokumenter televisi memiliki struktur atau kerangka cerita yang memuat suatu dokumentasi dari ilmu pengetahuan , sejarah, juga dapat
memuat unsur – unsur human interest , pariwisata , atau sesuatu lain yang perlu untuk diangkat yang bersumber pada kenyataan atau realita
yang benar- benar terjadi.
3. Sport
4. News
C. Produksi Acara Televisi
Dalam suatu program acara televisi, ada banyak sekali unsur yang ada didalamnya. Unsur – unsur tersebut kemudian dipadupadankan , dan
akhirnya menjadi suatu kesatuan kuat yang akan mendukung keberhasilan suatu program acara televisi. Dari sekian banyak unsur yang ada, terdapat
lima hal dasar yang menjadi pokok sebelum melakukan produksi acara televisi yaitu sebagai berikut :
9
Catatan Kuliah Formatologi Acara Semester II
commit to user
1. Ide Sebelum ada konsep acara, pasti ada sebuah ide yang menjadi
inspirasi dalam membuatnya. Ide atau gagasan merupakan awal dari semua produksi acara televisi. Acara yang paling sederhanapun, seperti
sebuah acara siaran berita berasal dari sebuah ide yang tercetus yang kemudian dimatangkan . Dari sebuah ide , tim kerja produksi ,
terutama tim kreatif akan dapat membuat kerangka – kerangka pemikiran lain untuk kemudian dikerjakan oleh semua divisi – divisi
lain dalam suatu tim agar terciptalah sebuah acara yang menarik dan tentunya sesuai dengan tujuan awal dibuatnya.
2. Pengisi Acara
Pengisi acara adalah indivudi manusia atau kelompok individu yang tugasnya menjadi media untuk menyampaikan konsep acara yang
telah dibuat kepada penonton dengan sedemikian rupa sesuai dengan skrip atau panduan yang ada. Pengisi acara biasanya merupakan orang-
orang yang mempunyai talenta dalam bidangnya , seperti aktris, actor, penyanyi, group band , dll.
Dalam menentukan pengisi acara , biasanya diadakan casting atau audisi untuk melihat kecocokan antara karakter acara atau konsep
acara dengan karakter si pengisi acara tersebut.
commit to user
3. Peralatan Produksi Peralatan produksi merupakan hal teknis yang sangat
berpengaruh terhadap jalannya suatu produksi. Semua produksi program acara pasti akan memerlukan kesediaan alat – alat ini. Dari
yang paling sederhana seperti kamera, clip-on, lighting, tripod, genset, hingga mixer sound, studio , monitor , boomer, microfon , dll.
4. Tim Produksi Peralatan produksi yang lengkap dan mumpuni tidak aka nada
artinya jika tidak ditunjang dengan tim produksi yang kompeten. Tim produksi adalah orang – orang yang menjalankan proses produksi
sesuai dengan tanggung jawab dan jobdesk dan kemampuan dibidangnya masing- masing.
Tim produksi sebuah acara biasanya meliputi sebagai berikut : a. Divisi Non Teknis :
- Executif Producer EP Producer Eksekutif
Produser Eksekutif adalah orang yang bertanggungjawab atas semua sebuah produksi program acara sejak program tersebut
masih berupa ide atau gagasan. Produser Eksekutif juga bertanggungjawab mencari dana dari pemodal untuk
membiayai atau mensponsori produksi program tersebut secara
commit to user
keseluruhan dan bertanggung jawab atas tayangan program acara atau hak siar.
- Produser
Produser adalah suatu jawaban yang berada satu level dibawah Produser Eksekutif . Produser merupakan kaki tangan Produser Eksekutif yang
terjun langsung ke lapangan untuk mengontrol jalannya proses produksi acara dan bertanggung jawab atas departemen produksi yang dipimpinnya.
- Assitant Producer Ass. Prod Assisten Produser
Assistant Produser adalah salah satu elemen penting yang membuat proses produksi berjalan dengan lancar, di sini asisten produser berperan
untuk mengawasi kinerja tim produksi, juga sebagai wakil sang produser yang bertugas membantu memecahkan masalah produksi atau setiap
kesulitan yang datang dalam area produksi serta menjadi komunikator yang baik antara produser dan seluruh crew.
- Tim Kreatif
Tim Kreatif adalah divisi produksi yang bertugas mengembangkan konsep atau ide dasar program yang akan dibuat. Tim kreatif juga merupakan
bagian yang harus menyusun urutan acara dalam bentuk rundown serta script untuk host, bintang tamu, serta menentukan materi tambahan seperti
liputan termasuk kontent liputannya, juga pendukung acara yang dibutuhkan untuk mempermanis program tersebut. Tim kreatif bisa juga
disebut sebagai otak jalannya produksi acara, karena semua ide pokok,
commit to user
bahan produksi setiap harinya, briefing pengisi acara sewaktu syutimg , dikerjakan oleh tim kreatif.
- Production Assistant PA
Production Assistant atau PA adalah sebuah elemen penting dalam dunia broadcast. PA adalah orang yang bertanggung jawab memproduksi
langsung di lapangan atau lokasi shooting atas hasil produksi, yang tentunya dibantu serta didukung oleh crew Cameraman, Audioman,
Lightingman, Wardrobe, Property, dll tak lupa tanggung jawab seorang PA juga mencakup hingga proses pasca produksi, yakni bertanggung
jawab memantau proses editing hingga program itu ditayangkan. Dalam hal ini seorang PA diatasai oleh produser, yang merumuskan konsep dari
hasil evaluasi para team creatif yang telah dibuat, disepakati atau diputuskan oleh Executive Produser Produser.
- Talent Research TAR Talent Research merupakan divisi produksi yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk mengurus dan menyediakan talent atau pengisi acara atau penyaji acara yang telah disepakati oleh tim kreatif dan
produser, baik dengan proses casting atau langsung. Talent Research juga bertugas untuk mengurus semua urusan kontrak kerja yang berkaitan
dengan pengisi acara, biasanya hal ini merupakan hubungan kerja dari divisi talent research dengan management artis atau label musik. Selama
proses produksi berlangsung syuting terutama dalam acara live , talent
commit to user
research bertugas menjadi LO liason officer para pengisi acara, talent research bertanggung jawab atas kedatangan para pengisi acara.
b. Divisi Teknis : -
Pengarah Acara Program Director , -
Asistan Program Director -
Pengarah teknik -
Pemadu gambar Switcher -
Pengarah studio Floor Director -
Juru Audio Soundman -
Juru Kamera Camera Person -
Juru Cahaya Lightingman -
Art Departement -
Set builder -
Make up -
Wardrobe -
Property -
Designer -
Record operator
5. Penonton televisi Penonton televisi menjadi tolak ukur keberhasilan suatu
produksi program acara. Acara yang telah dibuat sedemikian rupa,
commit to user
akan dikatakan berhasil jika mampu menyampaikan pesan dan tujuan dibuatnya. Dan itu semua terjadi jika acara tersebut banyak ditonton
dan diapresiasi oleh banyak penonton pula.
D. Proses Produksi Program Acara Televisi
Suatu proses produksi acara televisi terdiri dari tiga tahap bagian sesuai Standart Operating Productioan SOP yaitu :
1. Pra Produksi
Proses pra produksi, merupakan awal dari program acara dibuat. Berawal dari sebuah ide, dikembangkan menjadi konsep acara ,
perencanaan produksi, riset , persiapan teknis dan non teknis . Proses ini biasanya dilakukan oleh produser , assisten produser dan production
assisten dengan melakukan riset, perencanaan dana atau biaya, pemilihan lokasi , pengecekan lokasi , loading alat-alat produksi.
Sedangkan tim kreatif bertugas untuk mematangkan konsep bersama produser , penyusunan rundown , pembuatan skrip untuk pengisi acara,
Selanjutnya adalah tahap persiapan meliputi pemberesan kontrak, perijinan dan surat – menyurat oleh divisi talent research . Proses ini
juga meliputi latihan para artis gladi resik dan pembuatan setting.
2. Produksi
Dalam proses inilah semua buah pikir dan persiapan – persiapan yang telah dilakukan kemudian dieksekusi. Dalam proses produksi ,
commit to user
divisi teknis mulai bekerja. Para penyaji acara host , artis pengisi acara, band , penyanyi , dll mendapatkan arahan dari tim kreatif , yang
kemudian di arahkan lagi di panggung oleh floor director. Jika program acara yang diproduksi bukan merupakan acara live, makan yang
bertugas mengarahkan acara baik dari penuturan content acara hingga blocking para penyaji acara adalah tim kreatif .
Switcher , audioman , lightingman studio, OAP , PA , dan Ass.Prod akan ngatur jalannya produksi acara live dari panel room yaitu
ruangan khusus yang berisi alat-alat kerja produksi seperti mixer sound, VTR, monitor , perangkat computer , dll . Kameramen, floor director ,
program director dan assistennya berada di panggung atau stage. Sedangkan tim wardrobe dan make up berada di backstage atau ruang
rias untuk mempersiapkan penampilan para penyaji acara.
3. Pasca Produksi Post Production Setelah proses syuting telah selesai dikerjakan, tahap selanjutnya
adalah proses pasca produksi. Sebagian besar proses ini merupakan proses editing yang nantinya akan ditayangkan. Untuk program acara
live, biasanya proses pasca produksi ini tidak begitu penting, hanya akan dilakukan proses packaging dokumentasi acara dengan membuat
copy tayang untuk file arsip acara.
commit to user
Proses editing dilakukan oleh editor yang akan dipandu oleh PA. PA mengatur kesesuaian antara hasil editing dengan konsep yang telah
dibuat sebelumnya. Setelah itu akan supervise proses editing juga akan ditinjau oleh produser. Setelah proses ini selesai dan sudah menjadi
sebuah package acara untuk satu episode, hasil editing yang sudah final akan kemudian ditayangkan.
commit to user
29
BAB III DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Global TV
PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 di Jakarta, dengan Akta Pendirian No. 14 dan mendapatkan Ijin Prinsip
Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801MPPM199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999.
Setelah selama beberapa waktu melakukan siaran percobaan, akhirnya pada tanggal 8 Oktober 2002 Global TV resmi siaran sebagai stasiun TV swasta
dengan pangsa pasar anak muda. Pada awalnya, Global TV merupakan broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam.
Pada tahun yang sama Global TV memiliki 6 enam stasiun relay yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
Global TV juga mendapatkan lokasi frekuensi untuk 7 tujuh kota yaitu Denpasar, Samarinda, Pontianak, Palembang, Manado dan Banjarmasin.
Kemudian seiring perkembangannya, yaitu pada tahun 2003, Global TV mendapatkan tambahan alokasi frekuensi untuk 5 lima kota yaitu
Pakanbaru, Padang, Jambi, Lampung dan Jayapura. Mulai pada tanggal 15 januari 2005 Global TV melakukan
perubahan format siaran menjadi 12 jam Program MTV dan 12 Jam Program Global TV serta melebarkan target pasar menjadi anak muda dan
keluarga muda ABC, 13-34, MF.
commit to user
Pada tahun 2006, Global TV kembali melebarkan pangsa pasar dengan menambah pangsa pasar anak-anak melalui penayangan program
Nickelodeon. Target market melebar menjadi anak-anak, anak muda dan keluarga muda ABCD, 05-34, MF. Pada tahun yang sama, Global TV
telah memiliki stasiun relay sebanyak 18 yang menjangkau 143 kota dan 110 juta pemirsa. Saat ini, Global TV dimiliki oleh Bimantara secara tidak
langsung melalui PT. Media Nusantara Citra atau bisa disebut juga MNC. Dengan rincian Pemegang saham sebagai berikut :
1. Media Nusantara Citra : 99.99
2. Infokom Elektrindo : 0.01
B. Visi dan Misi Global TV
1. Visi
Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi dan hiburan bagi anak-anak, anak muda dan
keluarga muda serta pemirsa berjiwa muda young at heart yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang
sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan.
2. Misi
Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan
tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika
commit to user
dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai
dengan target segmen utama pemirsa.
C. Alamat Global TV
Global TV memang belum memiliki gedung pribadi, maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada 4 empat tempat yang
berbeda, yaitu:
1. Kantor Utama Global TV
Gedung Ario Bimo Sentral Head Office Jalan HR Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950 Indonesia.
Telp: 021 5292-1115. Fax: 5292-1771
Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa
lantai dari gedung ini, diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Lantai 6 :
Pada lantai ini sering disebut dengan MarComm Marketing Communication.
b. Lantai 8 :
Lantai ini digunakan untuk Departemen Produksi, dimana terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, yang berisikan
commit to user
Produser, Assistant Produser, Tim Kreatif, Assistant Produksi PA, Talent Artis, Wardrobe, Manager Produksi, dan Eksekutif
Produksi. Ruang IT Broadcast serta ruang untuk departement Post Produksi, Editing, Audio Post, dan Graphics.
c. Lantai 12
: Pada lantai ini terdapat ruang HRD Human Resource
Departement, General Service, dan Research and Development. d.
Lantai P1 : P1 Penthouse 1, adalah lantai yang digunakan
untuk divisi Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programing, dan ruang untuk para Direktur.
2. Technical Department
Komplek RCTI Jl. Raya Perjuangan Kebun Jeruk, Jakarta, Indonesia
Telp: +6221 536 0601 Fax: +6221 536 0602
Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk semua program acara yang dibuat oleh Global TV, serta tempat para
karyawan khusus on air dan karyawan technical berada.
commit to user
3. Departemen News Post – Pro
Gedung MNC Plaza Lantai 2 JL. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat, Indonesia
Telp : 021-3918108 – 021-23567600 Gedung ini digunakan untuk produksi News Global TV, dimana
seluruh program news yang ada di Global TV diproduksi digedung ini, mulai studio hingga proses editing dilakukan disini, serta tempat para
karyawan News mulai dari Library, Reporter, Kameramen, editor hingga News Director.
4. Studio AD