commit to user
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan di Indonesia terdiri atas Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah. Dalam proses pelaksanaan pembangunan itu
diperlukan sumber dana tertentu untuk mencukupi kebutuhan negara. Sumber dana yang diperlukan bisa diperoleh dari sumber daya alam yang dimiliki
suatu negara maupun iuran masyarakat yang bersifat wajib yang disebut pajak. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang, yang dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat jasa timbal balik secara langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum Prof.
Dr. H. Rochmat Soemitro SH. setelah adanya kebijaksanaan untuk melaksanakan otonomi daerah pada tahun 2001, maka pemerintah daerah
harus mampu menyelenggarakan pemerintahan dan pembanguna daerahnya sendiri. Menurut Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan daerah otonom dapat diartikan sebagai kesatuan masyarakt hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat penting untuk membiayai daerah dalam memantapkan otonomi daerah yang
commit to user nyata, serasi, dinamis, dan bertanggungjawab. Otonomi daerah mencakup
semua aspek, yaitu aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan. Sebagai ukuran yang lazim mengenai masalah otonomi daerah
yaitu dalam bidang keuangan serta kemandirian suatu pemerintah daerah dalam rangka membiayai kegiatan pembangunan di wilayahnya. Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset DPPKA Kota Surakarta merupakan kantor instansi pelayanan yang berfungsi sebagai pengelola
sumber pendapatan daerah yang bertugas memantau penerimaan pendapatan daerah berupaka pajak dan retribusi. Pendapatan tersebut merupakan salah
satu jenis pajak negara yang hasil pemungutannya diserahkan kepada pemerintah daerah kota Surakarta dan dijadikan Pendapatan Asli Daerah.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah, DPPKA Kota Surakarta harus lebih optimal dalam mengelola sumber-sumber pendapatan yang berada
di Kota Surakarta. Pemungutan pajak daerah dan retribusi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang sekaligus berguna mengatur dan
menertibkan Wajib Pajak selaku Objek Pajak di wilayah kota Surakarta . DPPKA Kota Surakarta mengharapkan pendapatan pajak daerah dan retribusi
ditiap tahunnya mengalami peningkatan. Salah satu jenis yang dikelola oleh DPPKA kota Surakarta adalah pajak restoran. Pajak restoran diatur dalam
Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2002 sebagaimana merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang cukup berpotensial dalam rangka
membiayai kegiatan pembangunan di wilayah kota Surakarta. Dari pendapatan pajak restoran tersebut diharapkan pajak restoran mampu
commit to user memberikan kontribusi yang positif dan signifikan bagi peningkatan
Pendapatan Asli Daerah kota Surakarta. Oleh karena itu, DPPKA kota Surakarta selaku perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan
Pajak Restoran perlu mengupayakan optimalisasi agar petumbuhan pajak restoran pun juga semakin besar sehingga dapat digunakan untuk
pembangunan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul
“ANALISIS EFEKTIFITAS PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2007-2010”.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditentukan