Sistem Pemungutan Pajak Tarif Pajak

commit to user mengukur gaya pikul dapat dilihat dari dua unsur, yaitu unsur objektik yang terdiri dari penghasilan, kekayaan, dan besarnya pengeluaran belanja seseorang serta unsur subjektif yaitu segala kebutuhan terutama material dengan memperhatikan besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga. d. Teori Bakti Teori ini disebut juga dengan teori kewajiban mutlak. Maksud dari teori ini bahwa negara sebagai organisasi dari golongan, dengan memperhatikan syarat-syarat keadilan bertugas untuk menyelenggarakan kepentingn umum dan karenanya dapat mengambil tindakan-tindakan dalam bidang pajak. Menurut teori ini, dasar hukum atau dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam hubungan rakyat dengan negaranya, dan justru sifat suatu negara maka timbulah hak mutlak untuk memungut pajak.

5. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo 2008:7-8 dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Official Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya: commit to user 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus. 2 Wajib pajak bersifat pasif. 3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. b. Self Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiribesarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya: 1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri. 2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. c. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Cirinya yaitu wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak. commit to user

6. Tarif Pajak

Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan tarif pajak. Tarif pajak dapat berupa angka atau presentase tertentu. Jenis tarif pajak dibedakan menjadi: a. Tarif Tetap Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa pun besarnya dasar pengenaan pajak. b. Tarif Proporsional Tarif proporsional adalah tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapa pun dasar pengenaan pajaknya. Semakin besar pengenaan pajak maka semakin besar pula jumlah pajak yang terutang dengan kenaikan secara proporsional atau sebanding. c. Tarif Progresif Tarif progresif adalah tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak. Tarif progresif dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1 Tarif Progresif – Proporsional Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase tersebut adalah tetap. commit to user 2 Tarif Progresif – Progresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase tersebut juga semakin meningkat. 3 Tarif Progresif – Degresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, tetapi kenaikan persentase tersebut semakin menurun. d. Tarif Degresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin menurun dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak Siti Resmi, 2008:17.

7. Jenis Pajak