commit to user 2
Tarif Progresif – Progresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin
meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase tersebut juga
semakin meningkat. 3
Tarif Progresif – Degresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin
meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, tetapi kenaikan persentase tersebut semakin
menurun. d.
Tarif Degresif Tarif berupa persentase tertentu yang semakin menurun
dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak Siti Resmi, 2008:17.
7. Jenis Pajak
Menurut Mardiasmo
2008:5-6 pajak
dibedakan berdasarkan golongan, sifat, dan lembaga pemungutnya.
a. Menurut golongannya dibedakan menjadi:
1 Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri
oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
commit to user 2
Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada
orang lain. b.
Menurut sifatnya dibedakan menjadi: 1
Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya,
dalam arti
memperhatikan keadaan diri wajib pajak. 2
Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib
pajak. c.
Menurut lembaga pemungutannya dibedakan menjadi: 1
Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara. 2
Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah.
8. Pengertian Pajak Daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai pembangunan
daerah Mardiasmo, 2008
commit to user Pengertian lain pajak daerah adalah pajak yang wewenang
pemungutannya berada pada pemerintah daerah baik tingkat propinsi, kabupaten dan kota praja yang hasil pemungutannya
digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerahnya. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri pajak daerah adalah sebagai berikut: 1.
pajak daerah berasal dari pajak Negara yang diserahkan kepada daerah sebagai pajak daerah yang penyerahannya
berdasrkan undang-undang. 2.
hasil pungutan
pajak daerah
dipergunakan unuk
membiayai penyelenggaraan urusan rumah tanga daerah untuk membiayai pengeluaran daerah sebagai badan
hukum publik, dan 3.
pemungutan pajak daerah didasarkan pada kekuatan Undang-undang atau peraturan hukum lainnya.
Pajak daerah dapat dikelompokkan menjadi 2 dua macam, yaitu:
a. Pajak Daerah Tingkat I Propinsi Jenis-jenis pajak daerah menurut Undang Undang Nomor
28 Tahun 2009, dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1.
pajak Kendaraan Bermotor, 2.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor , 3.
pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
commit to user 4.
pajak Air Permukaan, 5.
pajak Rokok. b. Pajak Daerah Tingkat II Kabupaten
Beberapa pajak yang termasuk dalam pajak daerah tingkat II Kabupaten adalah sebagai berikut:
1. pajak Hotel, 2. pajak Hiburan,
3. pajak Reklame, 4. pajak Penerangan Jalan,
5. pajak Mineral bukan Logam dan Batuan, 6. pajak Air Tanah,
7. pajak Parkir, 8. pajak Restoran,
9. pajak Sarang Burung Walet, 10. pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan,
dan 11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
9. Pajak Restoran