commit to user 41
e Fungsi penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada fungsi piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu
piutang. f Fungsi kasir mengirimkan kwitansi sebagai tanda penerimaan
kas kepada debitur. g Fungsi kasir menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek
tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang. h Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank
debitur.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Standar Operasional dan Prosedur SOP Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta dalam menjalankan sistem akuntansi penerimaan kas bank memiliki suatu pedoman yang
dikeluarkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 110 KU.210 1995 tentang pedoman akuntansi PT. Angkasa Pura I Persero. Penerimaan
kas bank perusahaan berasal dari penerimaan hasil penjualan kredit penagihan piutang usaha, penerimaan hasil dari penjualan tunai, dan
penerimaan lain-lain bunga deposito, jasa giro, pembuatan dokumen lelang, dan lain-lain.
commit to user 42
Unsur-unsur yang terkait dalam sistem penerimaan kas berdasarkan Standar Operasional dan Prosedur SOP PT. Angkasa Pura I Persero
yaitu sebagai berikut ini. 1. Bagian yang terkait
a. Bagian kasir Bagian kasir bertugas menerima uang kontan, cek, atau bilyet
giro dan menyiapkan bukti penerimaan kas bank selanjutnya diserahkan ke bendahara untuk dilakukan otorisasi.
b. Bagian akuntansi dan anggaran Bagian akuntansi bertugas melakukan verifikasi, coding kode
akun dan kode unit sesuai jenis transaksi atas bukti penerimaan kas bank tersebut beserta dokumen asli. Selain itu, bagian ini
bertugas mengentry data ke dalam jurnal penerimaan kas bank berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Bagian ini juga
melakukan penyimpanan atas bukti penerimaan kas bank berdasarkan nomor urut dan melakukan rekonsiliasi atas
dokumen bukti penerimaan kas bank tersebut. c. Ordonatur
Ordonatur bertugas untuk melakukan pengesahan atau otorisasi atas bukti penerimaan kas. Pihak-pihak yang berwenang
melakukan otorisasi yaitu terdiri dari assistant manager perbendaharaan dan PKBL, assistant manager akuntansi dan
commit to user 43
anggaran, serta manager keuangan, komersial, personalia dan umum MKKU.
2. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
berdasarkan Standar Operasional dan Prosedur SOP yang ada yaitu bukti penerimaan kas bank. Bukti penerimaan kas bank merupakan
dokumen formal yang dibuat oleh bagian kasir, digunakan sebagai dasar untuk menjurnal atau mencatat transaksi keuangan ke dalam
sistem informasi akuntansi. Bukti penerimaan kas bank dibuat rangkap 3 dengan distribusi lembar 1 untuk file bagian akuntansi,
lembar 2 diserahkan bagian anggaran, dan lembar 3 diserahkan untuk pelanggan debitur. Contoh formulir bukti penerimaan kas
bank yang digunakan PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta dapat dilihat pada lampiran.
3. Catatan akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan berdasarkan Standar operasional
dan Prosedur SOP yaitu sebagai berikut ini. a. Buku harian Daftar jurnal
Buku harian merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi urut tanggal terjadinya kronologis dalam
masing-masing buku harian atau jurnal seperti buku harian penerimaan kas bank.
b. Buku besar General ledger
commit to user 44
Buku besar adalah himpunan dari akun-akun yang merupakan akun pengendali atau kontrol dari akun-akun dalam buku besar
pembantu. c. Buku besar pembantu subsidiary ledger
Buku besar pembantu merupakan rincian dan uraian dari buku besar yang berfungsi sebagai kontrol terhadap buku besar, data
pencatatan buku besar pembantu diambil langsung dari bukti penerimaan kas bank.
d. Buku tambahan Buku tambahan merupakan rincian dan uraian dari buku besar
pembantu yang berfungsi sebagai kontrol buku besar pembantu yang mencatat per item misalnya buku tambahan kartu piutang,
kartu persekot, kartu kontrak. e. Neraca lajur
Neraca lajur merupakan kertas kerja yang dipergunakan sebagai alat untuk menyusun laporan keuangan.
4. Prosedur akuntansi Prosedur akuntansi penerimaan kas bank yang terdapat dalam
Standar Operasional dan Prosedur PT. Angkasa Pura I Persero dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Bendahara pembantu kasir menerima uang kontan, cek dan bilyet giro, serta menyiapkan bukti penerimaan kas bank
selanjutnya diserahkan ke Bendahara untuk diotorisasi.
commit to user 45
b. Bagian dinas akuntansi melakukan verifikasi, coding, sesuai jenis transaksi atas bukti penerimaan kas bank tersebut
berdasarkan dokumen asli. c. Bukti penerimaan kas bank yang telah dilakukan verifikasi dan
coding dari bagian akuntansi kemudian diajukan kepada
Ordonatur untuk pengesahan dan diteruskan ke bagian administrasi keuangan dinas keuangan untuk dientry dalam
jurnal penerimaan kas bank pada tanggal terjadinya transaksi. d. Bukti penerimaan kas bank yang telah mendapatkan otorisasi
kemudian diteruskan ke bagian anggaran sebagai bahan penyusunan realisasi anggaran.
e. Bukti penerimaan kas bank tersebut disimpan sesuai dengan nomor urut oleh bagian akuntansi dan direkonsiliasi antara
bagian akuntansi dengan bagian administrasi keuangan yang dilaksanakan setiap hari.
commit to user 46
Bagan alir atau flowchart dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Gambar II.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas berdasarkan Keputusan Direksi Nomor
110 KU.210 1995 tentang Standar Operasional Prosedur PT. Angkasa Pura I Persero
Menyiapkan bukti penerimaan
Bukti penerimaan
Verifikasi dan
coding Otorisasi
Pencatatan penerimaan
Jurnal penerimaan Pencatatan
Buku Besar Buku Besar
N
Keterangan: Bukti penerimaan rangkap 3:
1. Asli untuk file akuntansi
2. Rangkap 2 untuk Anggaran
3. Rangkap 3 untuk ybs
commit to user 47
2. Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Angkasa