commit to user 47
2. Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Angkasa
Pura I Persero Surakarta
Hasil penelitian ini akan diuraikan mengenai sistem penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta. Sumber-sumber
penerimaan kas pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta berasal dari penerimaan hasil penjualan kredit penagihan piutang usaha, penerimaan
hasil penjualan tunai, dan penerimaan lain-lain seperti bunga deposito, jasa giro, pembuatan dokumen lelang dan lain sebagainya. Penulis hanya
membatasi penjelasan mengenai sistem penerimaan yang bersumber dari penerimaan hasil penjualan tunai melalui kasir dan penerimaan dari
penagihan piutang usaha. Dalam rangka penerimaan kas, dokumen sumber yang diterbitkan
perusahaan adalah bukti penerimaan kas dengan menggunakan contoh formulir yang terdapat pada lampiran.
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pembayaran Jasa Tunai
melalui Kasir 1 Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari
pembayaran jasa tunai melalui kasir pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
a Bagian Komersial Bagian komersial merupakan salah satu bagian yang ada
pada divisi komersial dan pengembangan usaha, sehingga pada divisi ini terdapat seorang assistant manager
commit to user 48
komersial dan pengembangan usaha yang berwewenang untuk melakukan otorisasi nota dinas yang dibuat oleh
bagian komersial. Bagian komersial bertanggung jawab membuat nota dinas
untuk pelanggan yang telah menggunakan fasilitas perusahaan misalnya PAS bandara, sewa counter, iklan
sebagai alat pembayaran ke bagian kasir. Bagian komersial juga melakukan pengarsipan atas bukti penerimaan kas
berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. b Bagian kasir
Bagian kasir merupakan salah satu bagian dari divisi perbendaharaan dan PKBL, sehingga pada divisi ini
terdapat seorang assistant manager perbendaharaan dan PKBL yang berwewenang untuk melakukan otorisasi atas
beberapa bukti penerimaan kas. Bagian kasir bertanggung jawab untuk menerima pembayaran dan menerima nota
dinas dari pelanggan, mencatat transaksi yang terjadi pada laporan mutasi harian kas, membuat bukti penerimaan kas
dan kwitansi, membubuhkan cap “lunas” pada bukti penerimaan kas, menyerahkan nota dinas dan kwitansi
kepada pelanggan, mengarsipkan bukti penerimaan kas dan kwitansi berdasarkan nomor urut, menghitung dan
menyetorkan uang ke bank, serta menyerahkan bukti
commit to user 49
penerimaan kas dan kwitansi ke bagian akuntansi dan anggaran.
Bagian kasir bertanggung jawab menyimpan uang pada brankas yang tersedia di ruangan kasir, apabila uang di
dalam brankas sudah melebihi Rp3.500.000,00, uang tersebut wajib disetorkan ke bank. Bagian kasir juga
mempunyai tanggung jawab untuk melakukan rekonsiliasi transaksi yang tercatat pada laporan mutasi harian kas setiap
harinya dengan catatan dari bagian akuntansi. c Bagian akuntansi dan anggaran
Bagian akuntansi dan anggaran merupakan bagian dari divisi akuntansi dan anggaran, sehingga bagian ini terpisah
dengan divisi komersial dan pengembangan usaha serta divisi perbendaharaan dan PKBL.
Bagian akuntansi dan anggaran bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi dan coding atas bukti penerimaan kas
berdasarkan nota dinas dan kwitansi dari bagian kasir, kemudian memintakan otorisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang yaitu assistant manager akuntansi dan anggaran dan manager keuangan, komersial, personalia dan umum
MKKU. Selain itu bagian ini juga bertanggung jawab untuk mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan
kas dan posting ke dalam buku besar yang langsung dientry
commit to user 50
ke komputer dalam aplikasi SIMKEU berdasarkan dokumen sumber bukti penerimaan kas, melakukan
rekonsiliasi dengan bagian kasir atas catatan transaksi yang
terjadi setiap harinya, melakukan rekonsiliasi dengan pihak bank setiap bulannya, serta melakukan pengarsipan nota
dinas, bukti penerimaan kas, kwitansi berdasarkan nomor urut dan bukti setor bank berdasarkan tanggal penyetoran.
2 Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai melalui kasir pada PT. Angkasa
Pura I Persero Surakarta a Nota Dinas ND
Nota dinas merupakan dokumen pengantar pembayaran tunai dari pelanggan kepada bagian kasir yang dibuat oleh
bagian komersial. Nota dinas juga digunakan sebagai dokumen pendukung dari bukti penerimaan kas yang
dijadikan dasar dalam melakukan otorisasi dan verifikasi bukti penerimaan kas oleh pejabat berwenang yaitu
assistant manager perbendaharaan dan PKBL, assistant
manager akuntansi dan anggaran, serta manager keuangan,
komersial, personalia dan umum MKKU. Jumlah pembayaran yang tertera pada nota dinas adalah sebesar
pendapatan yang diterima dari pelanggan sesuai laporan
commit to user 51
pelanggan ataupun bukti–bukti penggunaan jasa pelanggan yang dimiliki oleh bagian komersial.
b Bukti Penerimaan Kas BPK Bukti penerimaan kas adalah dokumen sumber yang
merupakan bukti transaksi intern perusahaan yang sah dan utama, dibuat oleh bagian kasir dan digunakan bagian
akuntansi sebagai dasar pencatatan untuk penerimaan kas perusahaan setelah disetujui atau diotorisasikan oleh pihak-
pihak yang
berwenang yaitu
assistant manager
perbendaharaan dan PKBL, assistant manager akuntansi dan anggaran, serta manager keuangan, komersial,
personalia dan umum MKKU. c Kwitansi
Kwitansi merupakan dokumen pendukung sebagai bukti penerimaan uang dari pelanggan yang dibuat bagian kasir,
dicetak dengan logo perusahaan, terdapat kode huruf dan bernomor seri yang tercetak. Pihak-pihak yang melakukan
otorisasi pada saat melakukan verifikasi dan otorisasi atas bukti penerimaan kas, dokumen kwitansi ini juga
dilampirkan sebagai dokumen pendukung. d Bukti setor bank
Bukti setor bank merupakan bukti pembayaran dari bank yang menunjukkan bahwa bagian kasir telah menyetorkan
commit to user 52
sejumlah uang milik perusahaan apabila jumlahnya telah melebihi Rp3.500.000,00. Bukti setor bank ini disimpan
oleh bagian akuntansi yang nantinya digunakan untuk dokumen pendukung pada saat dilakukan rekonsiliasi
dengan pihak bank. 3 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai melalui kasir pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
a Laporan mutasi harian kas Laporan mutasi harian kas adalah catatan akuntansi yang
dibuat oleh bagian kasir, digunakan untuk mencatat transaksi- transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas
dari jasa tunai pada hari itu. b Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan bagian akuntansi dan anggaran untuk mencatat penerimaan kas dari jasa tunai PT.
Angkasa Pura I Persero Surakarta. Pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas dilakukan dengan entry ke komputer
dengan menggunakan aplikasi SIMKEU. c Buku besar
Buku besar digunakan oleh bagian akuntansi dan anggaran untuk posting transaksi yang berkaitan dengan penerimaan
kas perusahaan. Posting juga dilakukan dengan entry ke
commit to user 53
komputer dengan menggunakan aplikasi SIMKEU. Dengan program ini, setelah posting kemudian dapat secara
otomatis memproses data untuk membuat laporan keuangan. d Laporan rekonsiliasi bank
Laporan rekonsiliasi bank berisi jumlah penyesuaian antara saldo kas perusahaan dengan saldo kas di bank. Penyusunan
laporan ini dilakukan oleh bagian akuntansi setiap 1 bulan sekali.
4 Jaringan prosedur
yang membentuk
sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai melalui kasir pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
Jaringan prosedur
yang membentuk
sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta melibatkan tiga bagian yang terkait,
yaitu sebagai berikut ini. a Bagian komersial
Bagian komersial akan membuat nota dinas sebanyak rangkap 3 dan dilakukan otorisasi oleh assistant manager
komersial. nota dinas tersebut kemudian diserahkan pelanggan untuk digunakan sebagai bukti pengantar
pembayaran kepada bagian kasir. Bagian komersial juga bertugas mengarsipkan bukti penerimaan kas lembar 3
commit to user 54
yang telah diotorisasi dari pejabat yang berwenang sesuai dengan nomor urut.
b Bagian kasir Bagian kasir akan menerima uang dari pelanggan yang
membawa nota dinas sebanyak rangkap 3, kemudian bagian kasir akan menyimpan uang ke dalam brankas. Setelah itu
bagian kasir menyiapkan bukti penerimaan kas rangkap 3 dan kwitansi rangkap 4 sebagai bukti bahwa telah terjadi
transaksi penerimaan kas dari pelanggan. Bukti penerimaan kas tersebut kemudian diserahkan kasir kepada assistant
manager perbendaharaan dan PKBL untuk dilakukan
otorisasi. Setelah mendapatkan otorisasi dari assistant manager
perbendaharaan dan PKBL, nota dinas rangkap 3, bukti penerimaan kas rangkap 3, dan kwitansi rangkap 4
tersebut diserahkan kasir kepada bagian akuntansi dan anggaran untuk dilakukan verifikasi dan coding serta
dilakukan otorisasi kepada pihak-pihak yang berwenang. Kwitansi dan bukti penerimaan kas yang telah diberi coding
dan diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang tersebut kemudian digunakan oleh bagian kasir sebagai sumber
informasi pencatatan transaksi penerimaan yang terjadi ke dalam laporan mutasi harian kas. Setelah dilakukan
pencatatan, bukti penerimaan kas sebanyak rangkap 3 diberi
commit to user 55
cap “lunas” oleh bagian kasir. Bukti penerimaan kas lembar 2 dan kwitansi lembar 4 diarsipkan permanen di bagian
kasir sesuai dengan nomor urut pada dokumen tersebut, sedangkan untuk kwitansi lembar 1 dan nota dinas lembar 3
diserahkan pelanggan, nota dinas lembar 2 dan bukti penerimaan kas lembar 3 diserahkan kasir untuk dinas
komersial, dan untuk nota dinas lembar 1, bukti penerimaan kas lembar 1, beserta kwitansi lembar 2 dan 3 diserahkan
kepada bagian akuntansi dan anggaran. Bagian kasir bertanggung jawab untuk menyetorkan uang ke bank
apabila jumlah uang dalam brangkas pada hari itu sudah melebihi Rp3.500.000,00. Bagian kasir juga mempunyai
tanggung jawab untuk melakukan rekonsiliasi transaksi yang tercatat pada laporan mutasi harian kas setiap harinya
dengan bagian akuntansi. c Bagian akuntansi dan anggaran
Bagian akuntansi dan anggaran menerima nota dinas rangkap 3, bukti penerimaan kas rangkap 3, dan kwitansi
rangkap 4 dari bagian kasir untuk dilakukan verifikasi dan coding
untuk bukti penerimaan kas. Setelah melakukan coding
dan verifikasi dokumen-dokumen tersebut dan sesuai dengan dokumen-dokumen pendukungnya, bagian
akuntansi dan anggaran menyerahkan dokumen-dokumen
commit to user 56
tersebut kepada assistant manager akuntansi dan anggaran serta manager keuangan, komersial, personalia dan umum
MKKU untuk dilakukan otorisasi. Selanjutnya bagian akuntansi akan mendapatkan nota dinas lembar 1, bukti
penerimaan kas lembar 1, dan kwitansi lembar 2 dan 3 dari bagian kasir. Bagian akuntansi dan anggaran akan mencatat
adanya penerimaan kas dari penyetor ke dalam jurnal penerimaan kas dan posting ke dalam buku besar yang
dientry ke dalam program pada aplikasi SIMKEU berdasarkan dokumen sumber bukti penerimaan kas lembar
1 dan dokumen pendukung nota dinas lembar 1 dan kwitansi lembar 2 dan 3. Setelah pencatatan ke dalam jurnal
penerimaan kas dan posting selesai, bagian akuntansi dan anggaran akan mengarsip dokumen-dokumen tersebut
secara permanen berdasarkan nomor urut. Apabila terdapat bukti setor bank, bagian akuntansi dan anggaran juga
mengarsipkannya yang nantinya akan digunakan untuk rekonsiliasi dengan pihak bank. Bagian akuntansi dan
anggaran juga melakukan rekonsiliasi dengan bagian kasir atas catatatan akuntansi yang terjadi setiap harinya.
5 Bagan alir dokumen flowchart sistem penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai melalui kasir pada PT. Angkasa Pura I
Persero Surakarta adalah sebagai berikut:
commit to user 57
N
Keterangan: ND = Nota Dinas
BPK = Bukti Penerimaan Kas
Gambar II.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pembayaran Jasa Tunai melalui
Kasir
commit to user 58
N
Keterangan: ND = Nota Dinas
BPK = Bukti Penerimaan Kas
Gambar II.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pembayaran Jasa Tunai melalui
Kasir Lanjutan
commit to user 59
N
Keterangan: ND = Nota Dinas
BPK = Bukti Penerimaan Kas JPK = Jurnal Penerimaan Kas
BB = Buku Besar
Gambar II.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pembayaran Jasa Tunai melalui
Kasir Lanjutan
commit to user 60
b. Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Piutang Usaha dari pembayaran jasa kredit pada PT. Angkasa Pura I Persero
Surakarta 1 Bagian yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
pembayaran piutang usaha dari pembayaran jasa kredit a Bagian komersial
Bagian komersial merupakan salah satu bagian dari divisi komersial dan pengembangan usaha. Bagian komersial
bertugas membuat faktur penjualan berdasarkan rekapitulasi penjualan kredit yang terjadi dan membuat surat pengantar
faktur berdasarkan rekapan pemakaian atau pembelian jasa atau fasilitas yang disediakan perusahaan dan rincian pada
faktur penjualan. Surat pengantar faktur ini nantinya akan dikirim oleh bagian penagihan piutang kepada debitur.
Bagian komersial juga bertanggung jawab mengarsip faktur penjualan dan bukti penerimaan kas berdasarkan nomor urut.
b Bagian penagihan piutang Bagian penagihan piutang merupakan salah satu bagian dari
divisi perbendaharaan dan PKBL. Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan penagihan piutang sesuai dengan
surat pengantar faktur, menyerahkan kwitansi kepada debitur dan mengarsip dokumen secara permanen sesuai
dengan nomor urut.
commit to user 61
c Bagian kasir Bagian kasir merupakan salah satu bagian dari divisi
perbendaharaan dan PKBL, sehingga pada divisi ini terdapat seorang assistant manager perbendaharaan dan
PKBL yang berwewenang untuk melakukan otorisasi atas beberapa bukti penerimaan kas. Tugas bagian kasir adalah
menerima faktur penjualan dan surat pengantar faktur dari debitur yang akan melakukan pembayaran, melakukan
pencatatan pada laporan mutasi harian kas. Bagian ini juga bertanggung jawab membuat bukti penerimaan kas dan
kwitansi, melakukan pengarsipan untuk faktur penjualan dan kwitansi sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi dan
menyetorkan uang ke bank apabila uang yang ada di dalam brankas pada hari itu telah melebihi Rp3.500.000,00.
d Bagian akuntansi dan anggaran Bagian akuntansi dan anggaran merupakan bagian dari
divisi akuntansi dan anggaran, sehingga bagian ini terpisah dengan divisi komersial dan pengembangan usaha serta
divisi perbendaharaan dan PKBL. Tugas bagian akuntansi dan anggaran adalah melakukan
verifikasi berdasarkan dokumen pendukung dan coding terhadap bukti penerimaan kas, menyerahkan bukti
penerimaan kas kepada pihak yang berwenang yaitu
commit to user 62
assistant manager akuntansi dan anggaran serta manager
keuangan, komersial, personalia dan umum MKKU, menerima bukti penerimaan kas dan dokumen pendukung
yaitu faktur penjualan dari bagian kasir untuk dilakukan pencatatan hasil penagihan berdasarkan besaran nilai yang
tercantum dalam bukti penerimaan kas tersebut ke dalam jurnal penerimaan kas dan buku besar yang dientry ke
dalam komputer pada program aplikasi SIMKEU, serta mengarsipkan faktur penjulalan, bukti penerimaan kas,
kwitansi secara permanen sesuai nomor urut dan bukti setor bank berdasarkan tanggal penyetoran. Pada tiap akhir bulan,
bagian akuntansi dan anggaran melakukan rekonsiliasi oleh pihak bank untuk mencocokkan saldo perusahaan dengan
saldo pada bank. 2 Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
pembayaran piutang usaha dari pembayaran jasa kredit pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
a Faktur Penjualan FP Faktur penjualan dibuat oleh dinas komersial sebagai media
penagihan piutang kepada debitur. Faktur penjualan juga merupakan dokumen pendukung yang digunakan dalam
pembuatan bukti penerimaan kas dan pada saat pencatatan jurnal penerimaan kas.
commit to user 63
b Surat Pengantar Faktur SPF Dokumen ini dibuat oleh bagian komersial berdasarkan
rekapan pemakaian atau pembelian jasa atau fasilitas yang disediakan perusahaan dan rincian pada faktur penjualan.
Dokumen ini digunakan oleh bagian penagihan piutang untuk menagih piutang kepada debitur.
c Bukti penerimaan kas BPK Bukti penerimaan kas dalam prosedur penerimaan kas dari
pembayaran piutang usaha pembayaran dari jasa kredit digunakan untuk mencatat piutang yang dibayar oleh
debitur. Bukti penerimaan kas juga merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan jurnal penerimaan kas
yang dilampiri dengan dokumen pendukung yaitu faktur penjualan dan kwitansi.
d Kwitansi Kwitansi dalam prosedur penerimaan kas dari pembayaran
piutang usaha pembayaran dari jasa kredit merupakan tanda terima pembayaran piutang dari debitur sesuai dengan
jumlah piutang yang dibayar pada saat itu. Kwitansi juga merupakan dokumen pendukung dari faktur penjualan dan
bukti penerimaan kas baik pada saat pencatatan jurnal penjualan maupun jurnal penerimaan kas.
commit to user 64
e Bukti setor bank Bukti setor bank merupakan bukti dari bank yang
menunjukkan bahwa bagian kasir telah menyetorkan sejumlah uang perusahaan apabila jumlahnya telah melebihi
Rp3.500.000,00. Bukti setor bank ini disimpan oleh bagian akuntansi yang nantinya digunakan untuk dokumen
pendukung pada saat dilakukan rekonsiliasi dengan pihak bank.
3 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pembayaran piutang usaha pembayaran
dari jasa kredit pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta a Laporan rekap penjualan kredit
Laporan rekap penjualan kredit ini dimiliki oleh bagian komersial yang digunakan pada saat mencatat terjadinya
penjualan kredit. Laporan rekap penjualan kredit digunakan sebagai dasar pembuatan faktur penjualan untuk pengantar
penagihan piutang kepada debitur. b Laporan mutasi harian kas
Sama halnya dengan prosedur penerimaan kas dari pembayaran jasa tunai melalui kasir, pada prosedur
penerimaan kas dari penagihan piutang usaha, laporan mutasi harian kas digunakan untuk mencatat transaksi yang
berkaitan dengan pelunasan piutang debitur.
commit to user 65
c Jurnal Penerimaan Kas Digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari pembayaran
piutang usaha pembayaran dari jasa kredit yang sudah diterima oleh PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta.
Berikut ini adalah contoh kasus dan ayat jurnalnya: Penerimaan kas dari pelunasan piutang sewa ruangan
Kas Bank–Rupiah US xxx
Piutang Sewa Ruangan Rupiah US xxx
d Kartu Piutang KP Catatan akuntansi ini digunakan oleh bagian akuntansi dan
anggaran untuk mencatat piutang debitur yang harus dibayar pada saat dilunasi, sesuai dengan faktur penjualan
yang dibuat oleh dinas komersial. e Jurnal Penjualan JPj
Catatan akuntansi ini digunakan oleh bagian akuntansi untuk mencatat berkurangnya piutang atas pembayaran
piutang usaha dari debitur. f Buku Besar
Posting dilakukan dengan entry ke komputer dengan
menggunakan program aplikasi SIMKEU. Dengan program ini, setelah posting kemudian secara otomatis memproses
data untuk membuat laporan keuangan.
commit to user 66
g Buku besar pembantu Buku besar pembatu merupakan rincian dan uraian dari
buku besar yang memiliki sub akun terpisah, berfungsi sebagai kontrol terhadap buku besar.
h Laporan rekonsiliasi bank Laporan rekonsiliasi berisi jumlah penyesuaian antara saldo
kas perusahaan dengan saldo kas di bank. Penyusunan laporan ini dilakukan oleh bagian akuntansi setiap 1 bulan
sekali. 4 Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
pembayaran piutang usaha dari pembayaran jasa kredit pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta
Jaringan prosedur
yang membentuk
sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran piutang dari pembayaran jasa kredit pada PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta melibatkan
empat bagian yang terkait, yaitu sebagai berikut ini. a Bagian komersial
Bagian komersial membuat faktur penjualan sebanyak rangkap 4 dan surat pengantar faktur rangkap 2 untuk
diserahkan kepada bagian penagihan piutang. Bagian komersial juga akan menerima faktur penjualan dan bukti
penerimaan kas dari kasir yang telah diotorisasi oleh pejabat
commit to user 67
yang berwenang dan mengarsipkannya secara permanen sesuai nomor urut.
b Bagian penagihan piutang Bagian penagihan piutang akan melakukan penagihan
kepada debitur sesuai dengan faktur penjualan rangkap 4 dan surat pengantar faktur lembar 2. Setelah bagian kasir
menerima uang dari debitur yang bersangkutan kemudian dilakukan otorisasi dokumen-dokumen oleh pihak yang
berwenang. Bagian penagihan piutang juga melakukan pengarsipan atas dokumen bukti penerimaan kas lembar 2,
kwitansi lembar 1, faktur penjualan lembar 3 secara permanen sesuai dengan nomor urut.
c Bagian kasir Bagian kasir menerima uang dari debitur bersama faktur
penjualan rangkap 4 dan surat pengantar faktur lembar 2. Setelah itu bagian kasir mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pelunasan piutang debitur ke dalam laporan mutasi harian kas, kemudian membuat bukti penerimaan kas
rangkap 3 dan kwitansi rangkap 4 sebagai bukti bahwa telah ada transaksi penerimaan uang pelunasan piutang dari
debitur. Setelah itu, bagian kasir memberikan dokumen- dokumen tersebut kepada assistant manager bagian
perbendaharaan dan PKBU untuk dilakukan otorisasi.
commit to user 68
Setelah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang tersebut, bukti penerimaan kas rangkap 3, kwitansi rangkap
4, faktur penjualan rangkap 4, beserta surat pengantar faktur lembar 2 diserahkan ke bagian akuntansi dan anggaran.
Debitur menerima surat pengantar faktur lembar 1 dan kwitansi lembar 3. Kwitansi lembar 4 dan faktur penjualan
lembar 4 diarsipkan secara permanen berdasarkan nomor urut. Bagian kasir juga bertanggung jawab untuk
menyetorkan uang ke bank apabila uang yang ada di dalam brankas pada hari itu telah melebihi Rp3.500.000,00.
d Bagian akuntansi dan anggaran Bagian akuntansi dan anggaran menerima faktur penjualan
rangkap 4, surat pengantar faktur lembar 2, bukti penerimaan kas rangkap 3, serta kwitansi rangkap 4 dari
kasir. Setelah itu bagian ini melakukan verifikasi dokumen- dokumen pendukung dan coding bukti penerimaan kas
rangkap 3. Kemudian setelah dilakukan verifikasi dan coding
, bagian akuntansi memintakan otorisasi atas bukti penerimaan kas rangkap 3 kepada pejabat yang berwenang
yaitu assistant manager akuntansi dan anggaran serta manager
keuangan, komersial, personalia dan umum MKKU.
Dokumen-dokumen tersebut
setelah mendapatkan otorisasi kemudian oleh bagian akuntansi dan
commit to user 69
anggaran diserahkan kepada bagian kasir untuk dilakukan entry
data. Setelah bagian kasir melakukan entry data, bukti penerimaan kas lembar 1 dan kwitansi lembar 2 diserahkan
kembali ke bagian akuntansi dan anggaran. Bagian akuntansi dan anggaran melakukan penjurnalan ke jurnal
penerimaan kas dan buku besar ke dalam program aplikasi SIMKEU. Setelah melakukan penjurnalan, bagian akuntansi
dan anggaran bertanggung jawab untuk mengarsip secara permanen bukti penerimaan kas lembar 1 yang telah
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang sesuai nomor urut, kwitansi lembar 2 sesuai dengan nomor urut dan bukti setor
bank berdasarkan tanggal penyetoran. Pada tiap akhir bulan, bagian akuntansi dan anggaran melakukan rekonsiliasi oleh
pihak bank untuk mencocokkan saldo perusahaan dengan saldo pada bank.
e Bagan alir flowchart penerimaan kas dari pembayaran piutang usaha dari pembayaran jasa kredit pada PT.
Angkasa Pura I Persero Surakarta adalah sebagai berikut:
commit to user 70
T N
T
Keterangan: FP = Faktur Penjualan
SPF = Surat Pengantar Faktur BPK = Bukti Penerimaan Kas
Gambar II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Piutang Usaha dari
Pembayaran Jasa Kredit
commit to user 71
N
Keterangan: FP = Faktur Penjualan
BPK = Bukti Penerimaan Kas
Gambar II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Piutang Usaha dari
Pembayaran Jasa Kredit Lanjutan
commit to user 72
T
Keterangan: FP = Faktur Penjualan
SPF = Surat Pengantar Faktur BPK = Bukti Penerimaan Kas
Gambar II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Piutang Usaha dari
Pembayaran Jasa Kredit Lanjutan
commit to user 73
FP 4 4
3 2
Kwitansi 1 3
2 BPK 1
FP 4 4
3 2
Kwitansi 1 3
2 BPK 1
N
Keterangan: FP = Faktur Penjualan
BPK = Bukti Penerimaan Kas JPK = Jurnal Penerimaan Kas
BB = Buku Besar
Gambar II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Piutang Usaha dari
Pembayaran Jasa Kredit Lanjutan
commit to user 74
3. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas pada PT. Angkasa Pura I Persero