commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Sragen atau yang dikenal dengan Bumi Sukowati adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, ibu kotanya terletak di
Sragen, sekitar 30 km sebelah timur kota Surakarta, Kabupaten Sragen mempunyai motto Asri yang merupakan akronim dari Aman, Sehat, Rapi, Indah.
Hari jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan perda nomor : 4 Tahun 1987 yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. Tanggal dan Hari tersebut adalah dari
hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke-I menancapkan
tonggak pertamanya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu pemerintahan lokal di Desa
Pandak. http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten_Sragen, diakses tanggal 10 Mei 2012.
Dalam bidang kepariwisataan, Kabupaten Sragen sangat mengembangkan pariwisatanya, hal itu terbukti dengan pengembangan-pengembangan yang
dilakukan di objek-objek wisata, sebagai contoh pengembangan Ndayu Park, Waduk Kedung Ombo, dan Museum Sangiran, yang sampai sekarang masih
dikembangkan dan objek-objek tersebut menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Sragen. Dengan adanya daya tarik wisata tersebut, membuat kabupaten Sragen
dikenal di berbagai daerah.
commit to user 2
Sudah banyak wisatawan yang mengunjungi kabupaten Sragen, baik wisatawan Domestik maupun wisatawan Manca Negara. Wisatawan tersebut
datang untuk menikmati berbagai macam atraksi wisata yang ada di Kabupaten Sragen. kabupaten Sragen juga memiliki berbagi jenis dan macam pariwisata
seperti : Jenis Wisata rekreasi, Wisata olahraga, Wisata
Outbond
, dan Wisata Religi.
Bagi masyarakat Indonesia berwisata bukan hanya mengunjungi tempat- tempat yang indah seperti halnya pantai, pegunungan, wisata belanja, maupun
wisata kuliner. Namun, banyak dari masyarakat Indonesia yang melakukan wisata ziarah. Indonesia mempunyai banyak tempat-tempat ziarah mulai dari makam
pahlawan, tempat ibadah, wali songo dan tempat yang di sakralkan. Tempat- tempat ziarah tersebut mempunyai daya tarik yang berbeda-beda yang mampu
menarik wisatawan untuk bekunjung. Dalam tuntunan Islam, wisata ziarah merupakan salah satu bagian rukun
iman. Dengan pengertian bahwa ziarah makam dapat memperkuat salah satu rukun iman yaitu percaya pada hari akhir. Percaya pada hari akhir tidak hanya
mencakup pada percaya kehidupan setelah mati. Namun juga percaya pada hal-hal yang terkait dengan hal-
hal yang ada “ketika” masa kehidupan setelah kematian tersebut. Bisa berupa percaya pada perkumpulan padang mahsyar, perhitungan
baik dan buruk, jembatan shirathal mustaqim, syafa’at Nabi, surga-neraka, dan melihat Tuhan dengan dzatnya. Lebih spesifik lagi, kehidupan setelah kematian
menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Manusia masih akan mengalami kehidupan sekali lagi setelah kematian yang pertama. Dan
perjalanan kehidupan setelah kematian ini akan ditempuh dalam waktu sangat
commit to user 3
panjang, bahkan selama-lamanya. Oleh karena itulah, manusia dituntut untuk memperbanyak bekal menghadapi perjalanan ini. http:id.shvoong.comsociety-
and-newsopinion2185788-wisata-religiixzzlvvzTZmvY, diakses tanggal 10 Mei 2012.
Di Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen terdapat sebuah obyek wisata, dan objek wisata tersebut dijadikan sebagai tempat ziarah.
Objek tersebut menjadi pembicaraan banyak orang, hal yang menjadikan objek tersebut menarik adalah pandangan pro dan kontra. Objek wisata tersebut adalah
Gunung Kemukus, ada dua paradigma yang berkembang di tengah masyarakat bahwa apabila ingin mendapatkan berkah atau permohonannya terkabul, maka
orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan prosesi yang dilanjutkan dengan ritual intim dengan lawan jenis yang bukan suami istri atau
istrinya selama tujuh kali dalam satu lapan secara berturut-turut. Pendapat lain mengatakan bahwa berziarah ke objek tersebut adalah suatu kegiatan ritual yang
mengandung nilai keutamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang diziarahi. Dengan berziarah ditempat tersebut, manusia diharapkan
untuk selalu ingat akan kematian sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka akan lebih mendekatkan diri kepada tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat
kebaikan sesuai dengan keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang diziarahi. Daya tarik wisata religi yang disertai dengan kebudayaan itulah yang
menjadi daya tarik para wisatawan baik yang berasal dari Kabupaten Sragen maupun dari luar Kabupaten Sragen. Banyak dari wisatawan yang datang ke
Gunung Kemukus dengan motif dan tujuan yang berbeda, selain itu wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kemukus mempunyai profil yang berbeda pula.
commit to user 4
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dan untuk lebih mengetahui profil wisatawan yang ada di Gunung Kemukus, maka penulis
mengangkat hal ini sebagai bahan tugas akhir dengan judul “Profil Wisatawan di Gunung Kemukus Kabupaten Sragen”
B. Rumusan Masalah