6
keinginan Bach untuk memajukan musik. Hubungannya dengan dewan kota cukup baik. Ia juga mengadakan kegiatan musik di luar gereja
seperti mengadakan makan malam musik di rumahnya. Bach juga menjadi guru privat, menulis empat buku musik untuk organ dan
harpsichord yang berisi koral prelude, suita-suita, dan lagu untuk harpsichord. Ia juga memimpin perhimpunan musik Collegium Musicum
di Leipzig dari tahun 1729 sampai 1741.
Perjalanan untuk sebagai konsultan organ dan mengadakan konser organ masih dilakukannya. Tahun 1747 Bach diundang ke Berlin tempat
anaknya, Carl Phillipp Emanuel Bach, bekerja sebagai pemain keyboard istana untuk Raja Frederick dari Prussia. Raja Frederick adalah seorang
komposer yang baik dan juga pemain flute. Raja sangat terkesan dengan kemampuan Bach dalam melakukan improvisasi dan memberi Bach
sebuah tema untuk fuga yang secara spontan diimprovisasikan Bach pada piano. Bach terkesan dengan koleksi piano Raja Frederick. Pada waktu
Bach kembali ke Leipzig, ia menggubah satu kumpulan lagu berdasar tema yang diberikan Raja Frederick berisi kanon-kanon, sebuah fuga, dan
dua trio yang diberi judul Musikalische Opfer.
Menjelang akhir hidupnya, kesehatan mata Bach menurun sampai ia buta total di tahun 1749. Dua kali operasi mata yang dijalani Bach gagal.
Bach meninggal tahun 28 Juli 1750 akibat serangan otak.
3
3. Analisis Struktural Prelude, Fugue and Allegro BWV 998
Prelude merupakan sebuah repertoar pembuka yang menghantarkan ke karya selanjutnya, dalam hal ini, adalah Fugue dan ditutup oleh
Allegro. Karya ini berstruktur polifoni tiga suara. Prelude ini diawali oleh tanda sukat 128 yang dimainkan dalam tangga nada D mayor. Birama 1-
5 terdapat tema dalam tonalitas D mayor lalu pengulangan pada dominannya di A mayor pada birama 6 dan pengulangan lagi pada birama
3
Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 1 Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1998, hlm. 290-297
7
14 tetapi kali ini di relatif minornya di tonalitas B minor. Adanya perpindahan frase dalam F minor pada birama 17-19, E minor pada
birama 21 ke A mayor pada birama 22 dan kembali ke D mayor pada birama 23. Pada ketukan ke 7 di birama 23, tonalitas modulasi ke C
mayor dan ke dominannya G mayor pada birama 25. Pada birama 30 kembali ke tonalitas awal yaitu D mayor dengan pola ritmik yang sama
pada birama 31-32 dan masuk ke pedal bas pada birama 33-35. Pada birama 36, dalam D mayor terdapat introduksi bentuk akor hingga
birama 37 dan fermata pada birama 40.Tema melodi dimainkan kembali pada birama 42-44 dari titik ini melodi mengalir hingga suspensi akor di
D mayor pada birama 48.
Gambar 2. 1 Birama 1-3 Tema Prelude Tabel 2. 1 Analisis struktural Prelude
Prelude
A Eksposisi
B Pengembangan Tema
A’ Rekapitulasi
Birama ketukan
1-5 6-41
42-48 Keterangan
Tonalitas mulai dalam D mayor
Tonalitas mulai dalam dominannya di A
mayor Tonalitas kembali ke
D mayor ditutup oleh suspensi akor
Fugue ini berstrukstur polifoni tiga suara, bersukat 44, subjek utamanya pada tonalitas D mayor pada birama 1 hingga birama 3 ketukan
pertama dan dijawab pada suara kedua di dominannya di tonalitas A
8
mayor pada suara tengah di birama ke 3 ketukan kedua sampai birama 5 ketukan pertama. Suara ketiga muncul pada suara bas di birama 7
ketukan kedua hingga birama 9 ketukan pertama.
Gambar 2. 2 Birama 1-3 Subjek di suara atas suara 1
Gambar 2. 3 Birama 3-5 Subjek di suara tengah suara 2
Gambar 2. 4 Birama 7-9 Subjek di suara bawah suara 3 Tabel 2. 2 Analisis struktural Fugue
Fugue
A Eksposisi
B Pengembangan
A Pengulangan
Birama ketukan
1-171 172-291
292-772 773-103
Keterangan Pada
birama1-9 terdapat
polifoni tema tiga suara
Tonalitas mulai dalam
D mayor Muncul motif
ritme baru. Interaksi tiap
suara menjadi semakin intens
dalam tonalitas D mayor
Bagian tanpa permunculan
tema. Menggunakan
kontrapung not seperenambelas.
Tonalitas mulai dalam D mayor
Tema utama muncul
kembali
9
Allegro menggunakan sukat 38, tonalitas mulai dalam D mayor dan dimainkan arrpegio dalam not seperenambelasan dengan tempo allegro.
Dalam Allegro ini terdapat dua bagian dan tiap bagiannya diulang dua kali.
Bagian pertama dari birama 1-32, pada birama 1-18 dimulai dari suara atas dalam tonalitas D mayor dan modulasi ke A mayor pada
birama 19-23. Pada birama 24-26 kembali ke D mayor, ke A mayor lagi di birama 27, dan sampai pada kadens sempurna di birama 31-32 dalam
tonalitas A mayor.
Bagian kedua dari birama 33-96 di mulai di dominannya yaitu A mayor dan kembali ke tonika D mayor pada birama 36, pada ketukan
ketiga di birama 37 di modulasi ke subdominant nya di G mayor. Terjadi modulasi ke relatif minornya ke E minor di birama 41-56 dan E minor ini
di modulasi ke paralel mayornya di E mayor di birama 57 dan kembali ke dominan dari D mayor yaitu A mayor di birama 60 agar dapat kembali ke
tonika D mayor pada birama 64 ditutup oleh kadens sempurna dari akor V- I pada birama 95-96.
Gambar 2.5 Bentuk arpeggio seperenambelasan Tabel 2.3 Analisis struktural Allegro
Allegro
Birama ketukan 1-32
33-96
Keterangan Dimulai dari tonalitas D
mayor dan modulasi dan ditutup kadens di A
mayor Dimulai dari dominan A
mayor dan ditutup kadens sempurna di D mayor
10
4. Analisis teknik Prelude, Fugue and Allegro BWV 998