Biografi Fernando Sor Analisis Struktural Grand Solo op.14

10

4. Analisis teknik Prelude, Fugue and Allegro BWV 998

Komposisi ini memiliki gaya barok yang berati dimainkan ringan, dengan ornamentasi khas tanpa rubato dan vibrato yang berlebihan. Pada bagian Fugue memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dibandingkan dengan Prelude dan Allegro. Kesulitannya ialah memilah melodi utama yaitu subjek yang harus terdengar kontras dibandingkan konter- subjeknya, dengan begitu kerja jari-jari tangan kanan perlu kerja ekstra untuk memilahnya. Sementara pada Allegro selain tempo yang cepat yang menjadi perhatian ialah posisi jari tangan kiri yang membutuhkan perenggangan ekstra untuk mencapai nada-nada dengan posisi yang susah.Penalaan senar keenam untuk karya ini, dari E diturunkan ke D.

C. Sejarah Periode 1. Klasik

Periode Klasik berlangsung antara 1720-1800, dalam jeda waktu 70 tahun dalam periode ini membuat banyak perubahan besar dalam musik, seperti ekspresi melodi dan warna instrumental. 4 Karakter utama yang menjadi ciri khas periode klasik adalah: kesederhanaan, bentuk yang simetris, musik yang anggun, ornamentasi teratur, dan kejernihan suara yang tinggi. Musik pada periode ini lebih bersifat universal. Pada periode Klasik ini praktik moral dianggap lebih penting dibandingkan dengan hal- hal yang bersifat ketuhannan, sikap natural dalam perilaku sosial lebih dihargai daripada kemewahan atau perilaku formal yang megah. Musik pada periode klasik tidak dibatasi oleh ras atau kenegaraan. Pada periode ini orang-orang lebih menyukai musik alamiah, ekspresif dan sifatnya menghibur.

2. Biografi Fernando Sor

Josep Ferrando Sor adalah seorang komposer dan gitaris klasik Spanyol pada era klasik pada tahun 1778 - 1839. Sementara ia terkenal 4 Joseph Kerman, Gary Tomlison, dan Vivian Kerman, Listen: Brief Fourth Edition Boston: BedfordSt.Martins 2000, hlm 224 - 225 11 karena komposisi gitarnya, ia juga menggubah musik untuk berbagai genre, termasuk opera, orkestra, kuartet string, piano, suara, dan balet.keseriusan Sor dalam instrument gitar dimulai pada saat ia berada di Barcelona. Ia terinspirasi oleh Frederico Morreti yang juga merupakan seorang komposer dan gitaris yang bertugas di Royal “Walloon Guards of The Queen of Spain”. Dengan pengaruhnya Morreti, Komponis –gitaris berikutnya seperti Sor, Dinisio Aguado dan Mauro Giula sangat ingin meningkatkan instrument gitar sebagai instrument solo. Pengaruh musikalitas Morreti terhadap Sor, juga mempengaruhi komponis-gitaris Itali dalam memandang Morreti sebagai “Obor yang meyakinkan langkah para gitaris lainnya”.

3. Analisis Struktural Grand Solo op.14

Newman berpendapat bahwa Sor hanya menulis tiga sonata antara lain Sonata Prima atau Grand Solo, op. 14, Sonata Seconda in C mayor Sonate, op 15b dan Grande Sonata in C mayor, op .22. Brian Jeffery yang adalah seorang Komposer dan Gitaris 1994 mengatakan dalam bukunya Grand Solo Op. 14 ini merupakan fantasi bebas dimana tema muncul kembali”. Grand Solo Op.14 adalah karya tunggalSingle movement yang merupakan contoh atau gambaran setelah pembukaan opera Italia pada 1780- 90’an. Gaya ini paling banyak diwakili pada saat itu oleh tokoh-tokoh seperti Spontini, Paisiello dan komponis lainnya di era klasik. Tabel 2.4 Analisis struktural Grand Solo T Grand Solo Op.14 Introduksi Eksposisi Codeta Development Rekapitulasi Birama ketukan 1-25 26-102 103-121 125-169 171-238 Keterangan Introduksi dimulai dalam tonalitas D minor. Dengan tempo Tonalitas mulai dalam D mayor Dengan tempo Allegro Tonalitas mulai dalam A mayor Tonalitas dimulai dalam F mayor 7 Tonalitas mulai dalam D mayor 12 abel 2.5 Gambar 2.6 Main Theme Pada tema utama terdiri dari 2 frase yang ketika dipilah terdapat 4 semi frase. Frase ini ditandai dua percakapan dramatis yang kuat dan dibangkitkan dengan acelarationpercepatan dengan irama yang kontras dan juga merupakan ciri khas di era klasik. Pada birama ke 41 diakhiri oleh half cadence. Bridge Gambar 2.7 Bridge BridgeJembatan pada gambar diatas tidak menghasilkan modulasi yang efektif yang hanya merupakan pengulangan. Grand Solo Op.14 Codeta Coda Birama ketukan 239-262 263-268 Keteranga n Tonalitas dalam D mayor Tonalitas dalam D mayor 13 Gambar 2.8 Transisi Birama 59-78 merupakan transisi yang dimulai dengan A mayor. Gambar 2.9 Italianate Passagework Dalam gaya khas overture, proses ini melalui beberapa bagian yang termasuk didalamnya yaitu ritme yang tinggi dan mudah diikuti. Gambar 2.10 Codeta Birama 103-121 Merupakan codetta sebagai penutup yang juga merupakan pengembangan dari tema A. Gambar 2.11. Development PengembanganDevelopment dengan tonika sebagai Des Mayor. Gambar 2.12 Rekapitulasi Tema utama muncul lagi pada birama ke 171 14

4. Analisis teknik Grand Solo Op.14