88
Untuk mengetahui signifikansi dari model regresi yang diperoleh tersebut digunakan uji F seperti tercantum pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Sumber
Variasi dk JK
RK F F
tabel Kriteria
Total Regresi a
Regresi bIa Residu S
Tuna Cocok TC
Galat E 52
1 1
50 26
24 2463.05
2456.44 2.38
4.23 2.57
1.66 2456.44
2.38 0.08
0.10 0.07
28.15 1.43
4.03 1.97
Signifikan Linier
Terlihat dari hasil analisis regresi diperoleh nilai F
hitung
untuk uji linieritas sebesar 1,43. Pada taraf kesalahan 5 dengan dk = 26 dan dk = 24 diperoleh F
tabel
= 1,97. Karena nilai F
hitung
F
tabel
dapat disimpulkan bahwa model regresi Y = 0,031 X + 4,466 secara nyata berbentuk linier.
Hasil uji keberartian model regresi diperoleh F
hitung
= 28,15. Pada taraf kesalahan 5 dengan dk = 1 dan dk = 50 diperoleh F
tabel
= 4,03. Nampak bahwa F
hitung
F
tabel
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh kompetensi tutor terhadap hasil belajar warga belajar Kejar Paket B SKB Cepiring
Kabupaten Kendal diterima. Dengan demikian semakin tinggi kompetensi tutor akan semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai warga belajar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kompetensi Tutor Kejar Paket B di SKB Cepiring Kabupaten Kendal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi para tutor di SKB Cepiring Kabupaten Kendal menurut persepsi warga belajar tergolong baik, artinya para
89
tutor dipandang memiliki kompetensi pedagogik, andragogik, kepribadian, sosial dan profesional yang tidak diragukan lagi. Kompetensi-kompetensi tersebut
merupakan kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang tenaga kependidikan PNF,
adapun kompetensi dasar seorang tutor adalah kompetensi pedagogik dan andragogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. 4.2.1.1
Kompetensi Pedagogik Mengutip dari penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang
dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik warga belajar. Indikatornya adalah sebagai berikut:
Kesiapan memberikan pembelajaran, keteraturan dalam memberikan pembelajaran, kedisiplinan sebagai pendidik, kemampuan menyampaikan materi,
kemampuan menjawab pertanyaan, pemberian umpan balik terhadap tugas dan memberikan tugas.
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa 35 warga belajar menyatakan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki tutor tergolong sangat tinggi dan 53
menyatakan tinggi meskipun masih ada 12 warga belajar yang menyatakan cukup. Warga belajar merasa bahwa tutor-tutor yang mengajar Kejar Paket B di
SKB Cepiring Kabupaten Kendal memiliki kesiapan yang tinggi. Kesiapan ini secara langsung memberikan kontribusi terhadap kualitas dalam mengajar. Di
samping itu para tutor dipandang sebagai tutor yang teratur, disiplin dalam memberikan pelajaran. Sikap dan perilaku para tutor membawa energi positif
90
terhadap sikap dan perilaku warga belajar. Kompetensi pedagogik yang dimiliki para tutor juga terlihat dari kejelasan dalam menyampaikan materi serta mampu
memberikan umpan balik ketika pembelajaran berlangsung. Kondisi demikian membawa suasana yang interaktif. Adanya kesesuaian antara tugas maupun tes
dengan materi yang disampaikan dapat memberikan motivasi tersendiri bagi warga belajar. Hal ini terjadi karena warga belajar akan lebih bersemangat apabila
tugas-tugas dapat diselesaikan dan sesuai dengan materi yang dipelajari. Cara belajar mereka juga menjadi lebih terarah, sehingga berdampak positif pada hasil
belajar yang dicapai warga belajar. 4.2.1.2
Kompetensi Andragogik Kompetensi andragogik merupakan kemampuan yang berkenaan dan pemahaman
peserta didik warga belajar dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara subtansif meliputi kemampuan pemahaman peserta didik atau
warga belajar, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik warga belajar untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Hasil penelitian juga diperoleh gambaran bahwa para tutor memiliki kompetensi
andragogik yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa mayoritas warga belajar memandang para tutornya memiliki kemampuan andragogik yang tinggi
48 dan sangat tinggi 35, hanya 17 yang memandang cukup. Dengan demikian data tersebut menunjukkan bahwa para tutor memiliki kemampuan
tinggi dalam menghidupkan suasana proses pembelajaran yang nyaman dan dialogis.
91
Hal ini terlihat ketika pembelajaran berlangsung para tutor mampu menghidupkan suasana proses pembelajaran yang nyaman, mampu memberikan materi sesuai
kebutuhan warga belajar. Para warga belajar ini karakteristiknya berbeda dengan siswa SMP pada umumnya, sehingga para tutor harus mampu mengemas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan warga belajar yang lebih kontekstual. Pengemasan pembelajaran dimulai dari perencanaan, pola pembelajarannya serta
perumusan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Sesuai dengan harapan bahwa tutor harus memiliki kompetensi andragogik yang tinggi, maka
dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari evaluasi indikator keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan data ternyata kemampuan tutor dalam
menilai atau mengevaluasi menurut persepsi warga belajar tergolong tinggi. Evaluasi memegang peranan penting karena dapat memotivasi warga belajar
untuk tahap berikutnya agar lebih meningkatkan kualitas belajarnya. 4.2.1.3
Kompetensi Kepribadian Kompetensi ini merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantab, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik atau warga belajar dan berakhlak mulia.
Tutor bukan semata-mata sebagai pengajar namun sebagai pendidik atau agen perubahan warga belajar ke arah yang lebih baik dari sisi kognitif, afektif dan
psikomotornya. Tutor juga harus memiliki kompetensi kepiribadian yang unggul. Hasil penelitian juga menunjukan hal serupa, sebanyak 37 warga belajar menilai
sangat tinggi dan sebanyak 51 warga belajar menilai tinggi meskipun masih ada 12 warga belajar menilai cukup.Sebagai pendidik maka para tutor dituntut
92
mampu menunjukan sikap dan perilaku yang mencerminkan pendidik yaitu beribawa, arif dalam pengambilan keputusan dan semua tindakannya dapat
dijadikan sebagai panutan bagi warga belajar. Terkait dengan hal ini para warga belajar memandang bahwa tutor di SKB Cepiring Kabupaten Kendal telah
menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan kepribadian unggul. Sikap dan perilaku demikian mampu membawa suasana yang lebih nyaman dalam
pembelajaran. Kondisi demikian yang memberikan dampak positif pada hasil belajar yang dicapai warga belajar.
4.2.1.4 Kompetensi Sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik
atau warga belajar, tenaga kependidikan, orang tua atau wali, dan masyarakat sekitar.
Sebagai agen perubahan, para tutor tidak lepas dari tuntutan untuk menunjukkan kemampuan sosial yaitu mampu berkomunikasi, bekerjasama, menyampaikan
pendapat. Berdasarkan data ternyata para warga belajar menyatakan bahwa tutor di SKB Cepiring Kabupaten Kendal memiliki kompetensi sosial yang tinggi
sebesar 59, warga belajar yang menyatakan sangat tinggi sebesar 31, sedangkan warga belajar yang menyatakan cukup sebesar 10.Tutor tidak
sekedar mampu berkomunikasi namun mampu menerima kritik dan saran dari orang lain dan mudah bergaul dengan siapa saja. Tingginya kompetensi sosial ini
mampu membawa pada kondisi pembelajaran yang lebih terbuka sehingga lebih nyaman untuk warga belajar. Dengan demikian warga belajar dapat secara optimal
93
berinteraksi secara baik dengan tutor. Kondisi demikian menyebabkan proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga berdampak pada hasil belajarnya.
4.2.1.5 Kompetensi Profesional
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik berkenaan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
subtansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah
keilmuan sebagai PTK-PNF,
Kompetensi profesional tutor menurut persepsi warga belajar juga tergolong tinggi yaitu sebesar 77, yang menyatakan sangat tinggi sebesar 6, sedangkan
yang menyatakan cukup sebesar 17 warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tutor mampu menjelaskan materi secara tepat, mudah dipahami.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mampu memberikan contoh-contoh yang lebih konkrit atau kontekstual dengan karakteristik warga belajar. Pembelajaran
yang dilakukan selalu diupayakan untuk mengaitkan kehidupan sehari-hari, menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami. Kondisi demikian secara
langsung berdampak pada pemahaman warga belajar dalam menerima materi. Dalam hal evaluasi, tutor selalu memeriksa jawaban dan memberikan nilai sesuai
kemampuan warga belajar. Langkah ini secara langsung memberikan motivasi bagi warga belajar untuk meningkatkan kualitas belajarnya, sehingga berdampak
pada hasil belajar yang dicapai.
94
4.2.2 Hasil Belajar Warga Belajar Kejar Paket B di SKB Cepiring