19
harapan-harapan orang tua, penyelenggara dan masyarakat pada umumnya di mana ia melaksanakan tugasnya.
Brookfield 1987:17, mengidentifikasi empat karakteristik tutor sebagai pembimbing yang ideal yaitu, 1 tutor harus hangat, penuh kasih sayang, penuh
perhatian dan menerima keadaan warga belajar apa adanya, 2 tutor mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kemampuan warga belajar, 3 tutor memandang
dirinya sebagai mitra dialog yang sejajar dengan warga belajar dan 4 tutor harus terbuka terhadap perubahan dan pengalaman baru dan mencoba untuk belajar dari
kegiatan mereka. Implikasinya dari karakteristik tersebut menuntut tutor untuk peka terhadap
konsep diri warga belajar dan pengalaman warga belajar. Tutor harus berbagi pengalaman dengan warga belajar dan mereka harus terbuka terhadap pendapat
dan saran warga belajar. Tutor harus fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan warga belajar, kesiapan warga belajar untuk melakukan kegiatan belajar.
2.1.3 Kompetensi Tutor atau Pendidik Paket B
Sesuai PP 19 Tahun 2005 tentang tenaga kependidikan PNF, adapun kompetensi dasar seorang tutor adalah kompetensi pedagogik dan andragogi, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 2.1.3.1
Kompetensi Pedagogik Mengutip dari penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang
dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik atau warga belajar. Indikatornya adalah sebagai
berikut: Kesiapan memberikan pembelajaran, keteraturan dalam memberikan
20
pembelajaran, kedisiplinan sebagai pendidik, kemampuan menyampaikan materi, kemampuan menjawab pertanyaan, pemberian umpan balik terhadap tugas dan
memberikan tugas. 2.1.3.2
Kompetensi Andragogik Kompetensi andragogik merupakan kemampuan yang berkenaan dan pemahaman
peserta didik atau warga belajar dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara subtansif meliputi kemampuan pemahaman peserta didik atau
warga belajar, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik atau warga belajar untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Ranah kompetensi andragogi dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan
indikator esensial sebagai berikut: 1.
Memahami warga belajar, sub kompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami peserta didik atau warga belajar dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif, memahami dengan memanfaatkan prinsip- prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
warga belajar. 2.
Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Sub kompetensi ini memiliki indikator
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasar karakteristik warga belajar, menerapkan prinsip-prinsip yang ingin dicapai dan materi ajar, serta
menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
21
3. Melaksanakan pembelajaran, sub kompetensi ini memiliki indikator esensial
menata latar pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif, serta menerapkan prinsip-prinsip andragogi.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan indikator
esensial, melaksanakan evaluasi proses, dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, menganalisis hasil penilaian
proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran PNF secara umum. 5.
Mengembangkan peserta didik warga belajar untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, sub kompetensi ini memiliki indikator
esensial memfasilitasi warga belajar untuk mengembangkan berbagai potensi akademik maupun non akademik.
2.1.3.3 Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik atau warga belajar dan berakhlak mulia, hal tersebut terlihat pada subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
1. Memiliki kepribadian yang mantab dan stabil, sub kompetensi ini memiliki
indikator bertindak sesuai norma hukum, sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
22
2. Memiliki kepribadian yang dewasa dengan indikator menampilkan
kemandirian dan bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai pendidik.
3. Memiliki kepribadian yang arif, dengan indikator menampilkan tindakan
yang didasarkan pada kemanfaatan warga belajar, satuan PNF, dan masyarakat dan menunjukan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
4. Memiliki kepribadian yang berwibawa dengan indikator bertindak sesuai
dengan norma religius dan memiliki perilaku yang diteladani warga belajar. 2.1.3.4
Kompetensi Sosial Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik atau warga belajar, tenaga kependidikan, orang tua atau wali, dan masyarakat
sekitar. Kompetensi ini memiliki sub kompetensi sebagai berikut: 1.
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik atau warga belajar, baik lisan maupun tulisan, dengan indikator berkomunikasi
secara efektif dengan peserta didik atau warga belajar. 2.
Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan orang tua atau wali
peserta didik atau warga belajar dan masyarakat sekitar, sesuai dengan kebudayaan dan adat istiadat.
23
2.1.3.5 Kompetensi Profesional
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik berkenaan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
subtansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah keilmuan sebagai PTK-PNF, adapun sub kompetensi profesional adalah sebagai
berikut: 1.
Menguasai subtansi keilmuan sosial dan ilmu lain yang terkait dengan bidang studi, yang memiliki indikator materi ajar yang terdapat dalam kurikulum
satuan satuan PNF, mamahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep
antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah
wawasan dan memperdalam pengetahuan atau materi pembelajaran. 3.
Kemampuan menjelaskan materi pelajaran dengan tepat dan mudah dipahami oleh peserta didik atau warga belajar.
4. Kemampuan memberikan contoh yang relevan dari konsep yang diajarkan.
5. Kemampuan menjelaskan keterkaitan materi yang diajarkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari. 6.
Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi sesuai perkembangan jaman dengan baik.
24
2.2 Kejar Paket B