Ki Uda Kusuma Ki Ageng Gumelem

62

4.1.3.1.5 Ki Uda Kusuma Ki Ageng Gumelem

Ki Uda Kusuma atau yang dikenal dengan nama Ki Ageng Gumelem adalah seorang panglima di Mataram yang mengundurkan diri untuk menjaga makam Ki Ageng Giring dan menetap di desa Gumelem. Karakter Ki Uda Kusuma digambarkan seperti pada sekuen berikut; S-28 Ki Uda Kusuma melacak kepergian Ki Ageng Giring dan Dewi Nawangsari ke arah barat. S-29 Ki Uda Kusuma mengundurkan diri dari Mataram bermaksud menunggui dan menjaga makam Ki Ageng Giring. ”Ki Uda Kusuma nglacak lungane Ki Ageng Giring lan Dewi Nawangsari. Banjur keprungu crita menawa Ki Ageng Giring dikubur ing bukit desa Gumelem. Ki Uda Kusuma mudhun saka jabatane dadi panglima perang ing Mataram, amarga arep nunggoni lan njaga makam Ki Ageng Giring” . Arsip desa: Riwayat Singkat Desa Gumelem Sekuen di atas menggambarkan bahwa sebagai seorang panglima Ki Uda Kusuma berjiwa besar. Ki Uda Kusuma memilih untuk mengundurkan diri dari Mataram menjadi seorang rakyat biasa tinggal di desa Gumelem dan menjaga makam Ki Ageng Giring. Ki Uda Kusuma merupakan orang yang sederhana dan tidak tergiur oleh kemewahan. Hal tersebut terlihat saat Sang Raja menyuruh Ki Uda Kusuma untuk memilih sendiri hadiahnya. Hal tersebut terlihat pada sekuen berikut; S-40 Raja menghadiahi emas namun Ki Uda Kusuma memilih keris tanpa wrangka, jubah, dan picis yang semuanya mempunyai makna tersendiri. ”Raja kandha menawa Ki Uda Kusuma pantes dikurmati lan diwenehi hadiah yaiku perhiasan, emas, lan picis Raja brana. Ki Uda Kusuma ora milih perhiasan lan emas, nanging milih keris tanpa wrangka, jubeyah, lan picis”. Arsip desa: Riwayat Singkat Desa Gumelem 63 Sekuen tersebut menggambarkan bahwa Ki Uda Kusuma merupakan orang yang sederhana dan tidak tergiur oleh kemewahan. Ketika Ki Uda Kusuma disuruh memilih sendiri hadiah dari Sang Raja, yang dipilihnya adalah berupa keris tanpa wrangka, jubah, dan picis. Ketiga benda tersebut mempunyai makna tersendiri yaitu menunjukkan kebebasan. Setiap tokoh dalam cerita rakyat Ki Ageng Giring memiliki watak yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari tindakan-tindakan para tokohnya. Berdasarkan karakter-karakter di atas, maka tokoh dalam cerita rakyat Ki Ageng Giring dapat digolongkan ke dalam tokoh bulat round character artinya tokoh yang berperan sebagai tokoh utama Ki Ageng Giring, Ki Ageng Pemanahan, Danang Sutawijaya, Dewi Nawangsari, Ki Uda Kusuma, tokoh pembantu Nyi Giring, Joko Umbaran, Ki Singa Kerti, Wira Kusuma, Raden Jono. Tokoh bulat lebih menyerupai kehidupan manusia yang sesungguhnya, karena memiliki berbagai kemungkinan sikap dan tindakan, serta diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.

4.1.3.2 Latar Setting