Danang Sutawijaya Tokoh Character

60 S-14 Ki Ageng Giring dan Dewi Nawangsari melakukan perjalanan ke arah barat dan sampai di desa Selamerta dan berpisah dengan Dewi Nawangsari. ”Nalika Ki Ageng Giring arep lunga Dewi Nawangsari ora melu amarga pandhuhuk desa Selamerta ngrasa menawa Dewi Nawangsari akeh menehi ilmu agama lan ilmu liyane”. Arsip desa: Riwayat Singkat Desa Gumelem Sekuen tersebut mencerminkan karakter Dewi Nawangsari yang ramah serta suka berbagi kepada penduduk desa selamerta. Dewi Nawangsari banyak memberikan ilmu agama serta ilmu lainnya kepada para penduduk. Ketika Dewi Nawangsari bertapa di sisi sungai Sapi banyak penduduk yang mendatangi tempat tersebut untuk meminta restu bahkan berguru, sehingga Dewi Nawangsari dianggap sebagai orang suci oleh penduduk setempat.

4.1.3.1.4 Danang Sutawijaya

Danang Sutawijaya adalah putra Ki Ageng Pemanahan yang menjadi Raja Mataram pertama, dikenal dengan nama Panembahan Senapati Ing Ngaloyo atau Raja Sena. Karakter Danang Sutawijaya atau Raja Sena terlihat saat memberi pesan yang disampaikan kepada Joko Umbaran sebagai syarat agar Joko Umbaran diakui sebagai anak. Hal tersebut terlihat pada sekuen berikut; S-11 Panembahan Senapati memberikan pesan kepada Joko Umbaran untuk membawa keris kepada kakeknya agar dibuatkan wrangka dengan kayu ”Purwa Sari” ”Prabu Sena ngakoni menawa Joko Umbaran iku anake, banjur menehi pesen kanggo Ki Ageng Giring supaya keris pusaka digawekna wrangka saka kayu Purwosari”. Arsip desa: Riwayat Singkat Desa Gumelem Berdasarkan sekuen tersebut terlihat bahwa Raja Sena tidak berkenan dengan kehadiran Joko Umbaran. Raja Sena mengetahui bahwa yang menyuruh Joko Umbaran datang ke Mataram adalah Ki Ageng Giring, maka Raja 61 Sena memberikan pesan kepada Joko Umbaran untuk disampaikan kepada kakeknya. Hal tersebut sebagai syarat agar Raja Sena mau mengakui Joko Umbaran sebagai putranya. Karakter Danang Sutawijaya atau Raja Sena yang baik hati terlihat ketika memberikan hadiah kepada Ki Uda Kusuma atas jasa-jasanya. Raja Sena memberikan perhiasan dan emas yang ternyata tidak dipilih oleh Ki Uda Kusuma, karena Ki Uda Kusuma ingin mukti seperti Raja Sena meskipun sebagai rakyat biasa maka Raja Sena memberikan hadiah tanah Gumelem yang dibebaskan dari segala bentuk pajak. Hal tersebut terlihat pada sekuen berikut; S-40 Raja menghadiahi emas namun Ki Uda Kusuma memilih keris tanpa wrangka, jubah, dan picis yang semuanya mempunyai makna tersendiri. S-41 Raja memberikan tanah Gumelem dan diangkat menjadi demang dan dibebaskan dalam segala bentuk pajak, sejak saat itu berdiri perdikan Gumelem. ”Raja kandha menawa Ki Uda Kusuma pantes dikurmati lan diwenehi hadiah yaiku perhiasan, emas, lan picis Raja brana”. S-40 ”Tanah Gumelem sa jurang perenge sun paringake, sun angkat dadi demang, lan sun perdikake saking bulu bekti ghodhong pangarang- ngarang.” S-41 Arsip desa: Riwayat Singkat Desa Gumelem Terjemahan: ”Tanah Gumelem seluruhnya saya berikan dan saya angkat menjadi demang dan saya bebaskan dari segala bentuk upeti atau pajak”. Sekuen di atas menggambarkan watak Raja Sena yang baik hati kepada Ki Uda Kusuma atas jasa-jasanya. Raja Sena memberikan hadiah tanah gumelem kepada Ki Uda Kusuma dan mengangkatnya menjadi demang pertama, serta membebaskan masyarakatnya dari berbagai bentuk pungutan pajak. Sejak saat itu berdirilah perdikan Gumelem. 62

4.1.3.1.5 Ki Uda Kusuma Ki Ageng Gumelem