A. Kerangka Pemikiran
Perjanjian Kredit
Non Litigasi
Proses Parate Eksekusi Litigasi
Debitor Bank
Jaminan Hak Tanggungan
Kredit Macet
Proses melalui Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri
Kelebihan dan Kekurangan
Keterangan : Kerangka pemikiran tersebut menjelaskan pemikiran penulis dalam
menganalisis, menjabarkan, dan menemukan jawaban atas permasalahan dalam penelitian ini, yaitu mengenai Studi Komparasi Parate Eksekusi dan
Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Macet. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan memiliki
tujuan untuk menyalurkan dana bagi masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank tersebut berupa suatu kredit, dimana dana itu digunakan
sebagai sumber dana tambahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya maupun mengembangkan usahanya. Untuk memperoleh dana
tersebut disyaratkan adanya jaminan yang berupa benda tetap. Jaminan tersebut disebut dengan jaminan hak tanggungan, yang selanjutnya diikat
dalam perjanjian pengakuan hutang atau grosse akta. Namun pada praktiknya, pelaksanaan kredit yang dijalankan oleh bank seringkali mendapatkan kendala
yang menyebabkan kredit menjadi macet. Penyelesaian kredit macet dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu non
litigasi dan litigasi. Jalur non litigasi merupakan penyelesaian kredit macet berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak kreditor bank dan debitor.
Penyelesaian melalui jalur non litigasi pada bank tersebut seringkali tidak dapat mencapai suatu kesepakatan, akibatnya untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut bank harus menggunakan jalur litigasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyelesaian kredit macet
dengan jaminan hak tanggungan melalui jalur litigasi dapat dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu melalui parate eksekusi dan gugatan perdata di Pengadilan
Negeri. Pelaksanaan parate eksekusi dan gugatan perdata di Pengadilan Negeri sebagai upaya penyelesaian kredit macet dengan jaminan hak tanggungan
memiliki permasalahannya masing-masing, sehingga para pihak akan memilih upaya yang lebih mudah ditempuh dan tidak memiliki risiko yang akan timbul
dikemudian hari. Dalam memilih upaya yang terbaik, penulis ingin mengetahui apa
kekurangan dan
kelebihan masing-masing
upaya, sehingga
dapat
menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat adanya kredit macet dengan jaminan hak tanggungan.
30
BAB III PEMBAHASAN
A. Proses Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Upaya Penyelesaian