yaitu konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, penilaian ahli. Sedangkan upaya penyelesaian kredit macet melalui jalur
litigasi
, yaitu bank dapat mengajukan gugatan kepada debitor danatau penjamin karena telah
melakukan wanprestasi atas kredit yang telah diberikan oleh bank dan bank dapat mengajukan eksekusi terhadap agunan kredit debitor yang telah diikat
secara sempurna dengan sertifikat hak tanggungan parate eksekusi. Upaya melalui jalur
non litigasi
seringkali tidak mencapai kesepakatan, sehingga bank menggunakan upaya melalui jalur
litigasi
untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet. Namun, upaya penyelesaian kredit macet melalui
jalur
litigasi
memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian dalam komparasi parate eksekusi dan
gugatan perdata di Pengadilan Negeri sebagai penyelesaian kredit macet dengan jaminan hak tanggungan. Pembatasan ini dilakukan dengan tujuan
agar penulis dapat lebih fokus dalam melakukan analisa yang dilakukan. Selanjutnya penulis menuliskannya dalam bentuk skripsi yang berjudul :
“STUDI KOMPARASI PARATE EKSEKUSI DAN GUGATAN PERDATA
DI PENGADILAN
NEGERI SEBAGAI
UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN HAK
TANGGUNGAN ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak dikaji sebagai berikut :
a. Bagaimana proses parate eksekusi hak tanggungan sebagai upaya
penyelesaian kredit macet? b.
Bagaimana proses gugatan perdata di Pengadilan Negeri dengan jaminan hak tanggungan sebagai upaya penyelesaian kredit macet?
c. Apa kelebihan dan kekurangan parate eksekusi dan gugatan perdata
di Pengadilan Negeri sebagai upaya penyelesaian kredit macet dengan jaminan hak tanggungan?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian tentu memiliki sebuah tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,
berikut ini dikemukakan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini : 1.
Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui proses parate eksekusi hak tanggungan sebagai upaya penyelesaian kredit macet.
b. Untuk mengetahui proses gugatan perdata di Pengadilan Negeri
dengan jaminan hak tanggungan sebagai upaya penyelesaian kredit macet.
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan parate eksekusi dan
gugatan perdata di Pengadilan Negeri sebagai upaya penyelesaian kredit macet dengan jaminan hak tanggungan.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan teori-teori di bidang
ilmu hukum, khususnya pada hukum acara perdata. b.
Untuk memenuhi persyaratan akademis dalam memperoleh gelar Srata 1 dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai berikut : 1.
Manfaat Teoritis a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya mengenai kajian tentang
parate eksekusi dan gugatan perdata di pengadilan negeri sebagai upaya penyelesaian kredit macet dengan jaminan hak tanggungan.
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan referensi bagi
dilakukannya penelitian lanjutan terhadap obyek yang sama.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan analisa,
penalaran, dan pola pikir yang dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan
kepada pendidikan ilmu hukum terhadap parate eksekusi dan gugatan perdata di pengadilan negeri sebagai upaya penyelesaian pada kredit
macet dengan jaminan hak tanggungan. c.
Untuk memberikan informasi tambahan kepada masyarakat dan bank terkait dengan parate eksekusi dan gugatan perdata di pengadilan
negeri sebagai upaya penyelesaian pada kredit macet dengan jaminan hak tanggungan dan membutuhkan pengetahuan tentang norma
hukum yang mengaturnya.
E. Metode Penelitian