BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Nilai Slump IV.2 Kuat Tekan
IV.2.1 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan IV.3 Kuat Tarik Silinder Beton
IV.4. Kuat Lentur IV.5. Benda Uji Pelat
IV.5.1 Hasil Pengamatan Retak IV.5.2 Pola Retak
IV.5.3 Jumlah Retak IV.5.4 Panjang Retak
IV.5.5 Lebar Retak
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Benda uji silinder beton Gambar 1.2 Benda uji balok beton
Gambar 1.3 Benda uji pelat beton Gambar 2.1 Proses pengikatan dan pengerasan beton
Gambar 2.2 Kerucut Abrams Gambar 2.3 Jenis-jenis slump adukan beton
Gambar 2.4 Pengaruh jenis agregat terhadap kuat tekan beton Gambar 2.5 Hubungan antara faktor air semen dengan kekuatan beton
Gambar 2.6 Hubungan antara umur beton dan kuat tekan beton Gambar 2.7 Perkembangan kekuatan tekan mortar untuk berbagai tipe Portland
Semen Gambar 2.8 Pengaruh jumlah semen terhadap kuat tekan beton pada faktor air
semen sama Gambar 4.1 Nilai slump terhadap kadar bahan tambah polypropylene
Gambar 4.2 Grafik perbandingan kuat tekan terhadap penambahan polypropylene Gambar 4.3 Pola retak pada pengujian kuat tekan silinder beton dalam penelitian
Gambar 4.4 Pola retak yang terjadi Gambar 4.5 Pengaruh persentase polypropylene terhadap kuat tarik beton
Gambar 4.6 Gambar perletakan pada pengujian kuat lentur balok Gambar 4.7 Grafik nilai kuat lentur pada setiap penambahan polypropylene
Gambar 4.8 Penyebaran retak pada pelat beton variasi I BN-0 setelah umur Beton 60 hari
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Penyebaran retak pada pelat beton variasi II BP-0.5 setelah umur Beton 60 hari
Gambar 4.10 Penyebaran retak pada pelat beton variasi III BP-0.75 setelah umur beton 60 hari
Gambar 4.11 Penyebaran retak pada pelat beton variasi IV BP-1 setelah umur Beton 60 hari
Gambar 4.12 Grafik jumlah retak terhadap waktu pengamatan Gambar 4.13 Perubahan panjang retak terhadap waktu pengamatan
Gambar 4.14 Perubahan lebar retak terhadap waktu pengamatan
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Distribusi pengujian benda uji dengan variasi Polypropylene Tabel 2.1 Komposisi senyawa kimia Portland Semen
Tabel 2.2 Batasan gradasi untuk agregat halus Tabel 2.3 Susunan besar butiran agregat kasar ASTM, 1991
Tabel 2.4 Lebar retak maksimum yang diijinkan Tabel 3.1 Karakteristik geometrik cacahan polypropylene
Tabel 3.2 Penjelasan mengenai polypropylene Tabel 4.1 Nilai slump terhada persentase polypropylene
Tabel 4.2 Hasil pengujian kuat tekan beton Tabel 4.3 Hasil pengamatan retak pada pelat beton
Tabel 4.4 Hasil pengamatan retak variasi I BN pada pelat beton Tabel 4.5 Hasil pengamatan retak variasi II BP-0,5 pada pelat beton
Tabel 4.6 Hasil pengamatan retak variasi III BP-0,75 pada pelat beton Tabel 4.7 Hasil pengamatan retak variasi VI BP-1 pada pelat beton
Tabel 4.8 Jumlah retak selama pengamatan Tabel 4.9 Panjang retak maksimum
Tabel 4.10 Lebar retak maksimum
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR NOTASI
T : tegangan rekah beton Nmm
2
L : panjang silinder mm
D : diameter mm
σlt : tegangan lentur beton Nmm
2
M : momen maksimum pada saat benda uji runtuh
Z : modulus penampang arah melintang
P : gaya yang diberikan N
A : luas penampang mm
2
: tegangan Nmm
2
air
: berat isi air 0.997 grcm
3
FM : modulus kehalusan f’c : kekuatan tekan Nmm
2
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN