Torsi Motor Induksi Tiga Fasa

Gambar 2.16. Diagram aliran daya motor induksi

2.7 Torsi Motor Induksi Tiga Fasa

Suatu persamaan torsi pada motor induksi dapat dihasilkan dengan bantuan teori rangakaian thevenin. Dalam bentuk umumnya, teorema thevenin mengijinkan penggantian sembarang jaringan yang terdiri atas unsur – unsur rangkaian linier dan sumber tegangan fasor tetap. Rangkaian rotor direfrensikan terhadap stator. Misalkan 1 V tegangan input motor, dengan melihat dari sisi terminal a-b, dapat dicari tegangan theveninnya. Perhatikan gambar berikut ini. Gambar 2.17. Rangkaian ekivalen motor induksi Untuk mempermudah perhitungan maka pada gambar 2.17, terminal a-b dibuka. Perhatikan gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.18. Rangkaian ekivalen motor induksi dengan terminal a-b dilepas Dari gambar 2.18 dapat dihitung tegangan thevenin Th V Th V = 1 V       + + 1 1 m m X X j R jX Volt ………………….................2.28 Th Z = e R + e jX = 1 1 1 1 m m X X j R jX R jX + + + Ohm ………...............…..2.29 Rangkaian ekivalen pada gambar 2.18 berubah menjadi seperti pada gambar 2.19 berikut. Gambar 2.19. Rangkaian ekivalen motor induksi yang lain Dengan demikian 2 I dapat dihitung dengan persamaan 2 I = 2 2 X X j s R R V e e Th + + + Ampere …………….........……2.30 Torsi τ d dapat juga dihitung dengan persamaan τ d = s g P ω = s R I s 2 2 2 3 1 × ω Nm…………………...................…..2.31 subsitusikan persamaan 2.30 di atas ke persamaan 2.31, maka didapat Universitas Sumatera Utara τ d =       + + + 2 2 2 2 2 2 3 X X s R R s R V e e Th s ω Nm ………...............…2.32 pada keadaan motor bekerja normal, rotor berputar pada arah putaran medan magnetik yang dihasilkan oleh arus stator, kecepatannya diantara nol sampai kecepatan serempak, dan slipnya diantara nol dengan satu. Lihat gambar – 2.20 berikut. Gambar 2.20. Karakteristik motor induksi Untuk mendapatkan mesin induksi yang bekerja sebagai generator, maka terminal stator dihubungkan pada suatu sumber tegangan dengan frekuensi tetap dan rotornya digerakkan diatas kecepatan serempak dengan suatu penggerak mula, seperti pada gambar diatas. Sumber tersebut menjaga supaya kecepatan serempak tetap dan mencatu masukan daya reaktif yang diperlukan untuk meneral medan magnetis celah udara. Karenanya slip berharga negatif.

2.8 Efisiensi Motor Induksi Tiga Phasa

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Besar Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap Karakteristik Beban Nol dan Berbeban Pada Motor Induksi sebagai Generator Penguatan Sendiri

5 64 90

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Pengaruh Pembebanan Terhadap Frekuensi Pada Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Kompensasi Tegangan Menggunakan Kapasitor ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

0 48 67

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

1 11 76

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 11

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 1

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 4

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 23

Analisa Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi dan Dengan Penambahan Induktor

0 0 1