KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.

Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk melahirkan anaknya. Setelah melahirkan ibu biasanya akan kelelahan dan kurang tenaga. Maka dari itu ibu sangatlah membutuhkan tenaga yang banyak untuk menyusui bayinya yang baru lahir yangmana sangat membutuhkan makanan setelah dilahirkan.

Dalam proses laktasi ibu sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk kesempurnaan produksi ASI. Jika ASI yang diproduksi ibu banyak maka bayi ibu akan tumbuh dengan sehat dan berkembang seperti seharusnya atau normal.

Menyusui sangat banyak manfaatnya bagi ibu untuk proses pengembalian atau pemulihan kembali kesehatan dan organ-organ ibu. Maka dari itu ibu membutuhkan makanan yang bergizi. Belakangan ini ibu banyak yang tidak menyusui bayinya, banyak alasan yang diajukan, padahal menyusui sangatlah banyak untungnya.


(2)

BAB II PEMBAHASAN A. NUTRISI DAN CAIRAN

Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolism tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa membutuhkan 2.200 kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 kalori bulan selanjutnya.

Gizi Ibu Menyusui

1. Mengkonsumsi tanbahan 500 kalori tiap hari.

2. Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup.

3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)

4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.

5. Minum vitamin A (200.000 unit) agar bias memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.

Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.

Tujuan pemenuhan nutrisi 1. Memulihkan kesehatan

2. Pembentukan dan pengeluaran ASI

Adapun manfaat nutrisi dan cairan untuk ibu nifas: 1. Memberi tenaga atau energi

2. Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. 3. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.

4. Menjaga kecukupan ASI.

Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan kalori lebih banyak


(3)

daripada ibu menyusui satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.

Anjuran pemenuhan nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:

1. Makan 5 – 6 kali sehari, yaitu 3 kali makanan utama dan 2 – 3 kali makanan selingan.

2. Menu berpedoman pada menu seimbang.

3. Memilih makanan dan minuman yang berkhasiat dan memberi efek positif bagi produksi ASI.

4. Menghindari makanan yang pedas, yang merangsang kembung dan yang terlalu manis dan berlemak (pantangan).

Zat – zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain: 1. Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400 – 500 kalori. Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.

2. Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi perhari. Satu porsi setara dengan tiga gelas susu, 2 butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/ daging/ ungags, 200-240 gram tahu atau 5 – 6 sendok selai kacang.

3. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur dipagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi erhari. Satu porsi setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, 280 gram tahu kalsium.


(4)

Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan magnesium di dapat pada gandum dan kacang-kacangan.

5. Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya 3 porsi satu hari, satu porsi setara dengan ⅛ semangka, ¼ manga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼ - ½ cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.

6. Karbohidrat

Selama menyusui kebutuhan karbohidrat diperlukan 6 porsi perhari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2 – 6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, cangkir kacang koro, atau 40⅔

gram mie/ pasta dari bijian utuh. 7. Lemak

Rata – rata kebutuhan lemak dewasa adalah 4½ lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sma dengan 80 gram keju, 3 sendok makan kacang tanah atau kenari, 4 sendok makan krim, secangkir eskrim, ½ buah alpukat, 2 sendok makan selai kacang, 120 – 140 gram daging tanpa lemak, Sembilan kentang goring, 2 iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau 2 sendok makan saus salad.

8. Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin, keripik kentang atau acar.

9. Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas perhari. Minumsedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.

10. Vitamin

Vitamin yang dibtuhkan antara lain:

a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mg.


(5)

b. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan B6 sebanyak 2-0 mg perhari. Vitamin B6 dapat ditemi di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang.

c. Vitamin E berfungsisebagai antioksidan, meningkatkan stamin dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.

11. Zinc (Seng)

Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan. Kebutuhan zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolism memerlukan seng. Kebutuhan seng tiap hari sekitar 12 mg. sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.

12. DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

Tabel. Contoh menu sehari-hari ibu nifas dan menyusui

Jenis makanan Bayi 0 – 6 bulan Bayi > 6 bulan

Nasi 5 piring 4 piring

Ikan 3 potong 2 potong

Tempe 5 potong 4 potong

Sayuran 3 mangkuk 3 mangkok

Buah 2 potong 2 potong

Gula 5 sdm 5 sdm

Susu 1 gelas 1 gelas

Air 8 gelas 8 gelas


(6)

Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus sehat. Mobilisasi yang dilakukan tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.

Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya 24 – 48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk memulai mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian berjalan.

Keuntungan ambulasi dini adalah: 1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.

2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.

3. Memungkinkan kita mengajrkan ibu cara merawat anakanya selama ibu masih dirumah sakit. Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi makan.

4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).

Menurut penelitian tidak berpengaruh buruk, tidak menyebabkan perdarahan abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotemi maupun luka diperut, serta tidak memperbesar kemungkinan prolapses uteri. Early ambulation tidak dianjurkan pada bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.

C. ELIMINASI 1. BAK/ Miksi

Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi normal bila BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan, atau dikarenakan oedem kandung kemih selama persalinan. Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih.

2. Defekasi / BAB

Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. Apabila mengalami kesuliatan BAB atau obstipasi, lakukan diet teratur ; cukup cairan : konsumsi


(7)

makanan berserat; olahraga; berikan obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan klisma bilamana perlu

D. KEBERSIHAN DIRI

Kebersihan diri berguna untuk mengurangi infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman. Kebersihan diri meliputi kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur maupun lingkungan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan diri, adalah sebagai berikut:

1. Mandi teratur minimal 2 kali sehari 2. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur 3. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal 4. Melakukan perawatan perineum

5. Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari

6. Mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia. Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :

1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali BAK dan BAB. Air yang dipergunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak adda sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.

2. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptic karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.

3. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptic selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.

4. Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caraya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembab dan kotor.


(8)

5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman.

6. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotic yang diresepkan oleh dokter.

E. ISTIRAHAT

Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin. Dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapat istirahat yang cukup.

Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya antara lain:

1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.

2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan. 3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.

Kurang istirahat dapat menyebabkan: 1. Jumlah ASI berkurang.

2. Memperlambat proses involusio uteri.

3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi.

F. AKTIVITAS SEKSUAL

Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.

Banyak buadaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.


(9)

Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain: 1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.

2. Kelelahan.

3. Ketidakseimbangan hormone. 4. Kecemasan berlebihan.

G. SENAM NIFAS

Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan ibu normal ( pulih kembali ) . senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara pisiologis maupun psikologis. Wanita yang setelah persalina seringkali mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Hal ini dapat dimaklumi karena merupakan akibat membesarnya otot rahim karena pembesaran selama kehamilan dan otot perut jadi memanjang sesuai usai kehamilan yang terus bertambah . setelah persalinan, otot otot tersebut akan mengendur. Selain itu, peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Hingga untuk mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah satunya dengan melakukan senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran lainnya.

Beberapa factor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain :

1. Tingkat kebugaran tubuh ibu 2. Riwayat persalinan

3. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan 4. Kesulitan adaptasi postpartum.

Tujuan senam nifas:

1. Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu. 2. Mempercepat proses involusio uteri.

3. Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul, perut, dan perineum.

4. Memperlancar pengeluaran lokhia. 5. Membantu mengurangi rasa sakit.


(10)

6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.

Manfaat senam nifas

1. Membantu memperbaiki sirkulasi darah

2. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan. 3. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen. 4. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.

5. Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca persalinan.

Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum senam nifas, persiapan yang dapat dilakukan adalah :

1. Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga. 2. Minum banyak air putih

3. Dapat dilakukan di tempat tidur. 4. Dapat diiringi musik

5. Perhatikan keadaan ibu.

Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :

1. Senam otot dasar panggul (dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan) Langkah-langkah senam otot dasar panggul : kerutkan atau kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita menahan BAK selama 5 detik, kemudian kendorkan selama 3 detik, selajutnya kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari, secara bertahap lakukan senam, ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam sehari.

2. Senam otot perut (dilakukan setelah 1 minggu nifas)

Senam dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dank eras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari untuk setiap jenis senam di bawah ini. Setiap minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.

Langkah-Langkah senam otot perut : a. Menggerakkan panggul

 Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring

 Keraskan otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa

 Otot kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali ke posisi. b. Bernafas dalam


(11)

Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selam 5 detik. Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah. Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.

c. Menyilangkan tungkai

Lakukan posisi seperti pada langkah A. pada posisi tersebut, lakukan tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya. Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.

d. Menekukkan tubuh

Lakukan posisi seperti langkah A. tarik dengan menarik dagu dan mengangkat kepala. Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut. Tahan selama 5 detik. Tariklah nafas sambil ke posisi dalam 5 hitungan.

e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.

Dengan kedua lengan diatas dada. Selanjutnya tangan di belakang kepala, ingatlag untuk tetap mengencangkan otot perut. Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.

Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu melelehkan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan kondisi setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya berjalan dengan normal. Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.

a. Nutrisi dan cairan b. Ambulasi

c. Eliminasi d. Istirahat

e. Kebersihan diri f. Seksual


(12)

B. Saran

Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi. Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama. Bandung. Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas.


(1)

5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman.

6. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotic yang diresepkan oleh dokter.

E. ISTIRAHAT

Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin. Dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapat istirahat yang cukup.

Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya antara lain:

1. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.

2. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan. 3. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.

Kurang istirahat dapat menyebabkan: 1. Jumlah ASI berkurang.

2. Memperlambat proses involusio uteri.

3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat bayi.

F. AKTIVITAS SEKSUAL

Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.

Banyak buadaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.


(2)

Hal yang dapat menyebabkan pola seksual selama nifas berkurang antara lain: 1. Gangguan/ ketidaknyamanan fisik.

2. Kelelahan.

3. Ketidakseimbangan hormone. 4. Kecemasan berlebihan.

G. SENAM NIFAS

Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan ibu normal ( pulih kembali ) . senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara pisiologis maupun psikologis. Wanita yang setelah persalina seringkali mengeluhkan bentuk tubuhnya yang melar. Hal ini dapat dimaklumi karena merupakan akibat membesarnya otot rahim karena pembesaran selama kehamilan dan otot perut jadi memanjang sesuai usai kehamilan yang terus bertambah . setelah persalinan, otot otot tersebut akan mengendur. Selain itu, peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Hingga untuk mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah satunya dengan melakukan senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran lainnya.

Beberapa factor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam nifas antara lain :

1. Tingkat kebugaran tubuh ibu 2. Riwayat persalinan

3. Kemudahan bayi dalam pemberian asuhan 4. Kesulitan adaptasi postpartum.

Tujuan senam nifas:

1. Membantu mempercepat pemulihan kondisi ibu. 2. Mempercepat proses involusio uteri.

3. Membantu memulihkan dan mengencangkan otot panggul, perut, dan perineum.

4. Memperlancar pengeluaran lokhia. 5. Membantu mengurangi rasa sakit.


(3)

6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.

Manfaat senam nifas

1. Membantu memperbaiki sirkulasi darah

2. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan. 3. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen. 4. Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.

5. Membantu ibu lebih relaks dan segar pasca persalinan.

Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum senam nifas, persiapan yang dapat dilakukan adalah :

1. Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga. 2. Minum banyak air putih

3. Dapat dilakukan di tempat tidur. 4. Dapat diiringi musik

5. Perhatikan keadaan ibu.

Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :

1. Senam otot dasar panggul (dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan) Langkah-langkah senam otot dasar panggul : kerutkan atau kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita menahan BAK selama 5 detik, kemudian kendorkan selama 3 detik, selajutnya kencangkan lagi. Mulailah dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari, secara bertahap lakukan senam, ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam sehari.

2. Senam otot perut (dilakukan setelah 1 minggu nifas)

Senam dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dank eras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari untuk setiap jenis senam di bawah ini. Setiap minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.

Langkah-Langkah senam otot perut : a. Menggerakkan panggul

 Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring

 Keraskan otot perut atau panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa

 Otot kembali relaksasi, bagian bawah punggung kembali ke posisi. b. Bernafas dalam


(4)

Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selam 5 detik. Keluarkan nafas panjang. Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah. Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.

c. Menyilangkan tungkai

Lakukan posisi seperti pada langkah A. pada posisi tersebut, lakukan tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya. Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.

d. Menekukkan tubuh

Lakukan posisi seperti langkah A. tarik dengan menarik dagu dan mengangkat kepala. Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut. Tahan selama 5 detik. Tariklah nafas sambil ke posisi dalam 5 hitungan.

e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.

Dengan kedua lengan diatas dada. Selanjutnya tangan di belakang kepala, ingatlag untuk tetap mengencangkan otot perut. Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.

Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu melelehkan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perempuan masa nifas perlu dipenuhi kebutuhannya untuk bisa memulihkan kondisi setelah melahirkan dan untuk persiapan laktasi supaya bayinya tumbuh kembangnya berjalan dengan normal. Kebutuhan yang essensial dari perempuan nifas meliputi.

a. Nutrisi dan cairan b. Ambulasi

c. Eliminasi d. Istirahat

e. Kebersihan diri f. Seksual


(5)

B. Saran

Untuk para ibu setelah melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi. Karena kebutuhan ibu yang menyusui itu lebih banyak dibandingkan dengan ibu hamil maupun wanita biasa. Dengan menyusui diharapkan untuk mengurangi AKI dan AKA karena dengan menyusui dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Damayanti. 2011. Asuhan kebidanan masa nifas. Refika Aditama. Bandung. Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas.