4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya;
5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahannya; 6.
Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja; 7.
Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing,
wajib mengadakan rapat berkala.
E. Gambaran Umum Pegawai Karyawan di Dinas Pendapatan Daerah
Kota Medan Tabel I
Rekapitulasi Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2011 No
Bagian Bidang Bendahara UPT Security Jumlah
1 Kepala Dinas
1 orang 2
Sekretariat 62 orang
3 Bendahara Penerima Pengeluaran
18 orang 4
Penyimpanan Barang Berharga 7 orang
5 Penyimpanan Barang Pengurusan Barang
7 orang 6
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 14 orang
7 Bidang Penagihan
38 orang 8
Bidang Pendataan Penetapan DATAP 69 orang
9 Bidang Bagi Hasil Pendapatan BHP
68 orang 10 Unit Pelaksana Teknis
15 orang 11 Pegawai Outsourcing
230 orang 12 Security
15 orang 13 Pegawai Honor
56 orang Jumlah PNS Pegawai Honor
551 orang
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Pegawai Negeri Sipil : 264 Orang
TNI Yang Dikaryakan : 1 Orang Bidang Penagihan
Pegawai Outsourcing : 230 Orang
Pegawai Honor : 56 Orang
Jumlah : 551 Orang
Tabel II Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Golongan Jumlah
a. Golongan IVc 0 orang
b. Golongan IVb 0 orang
c. Golongan IVa 3 orang
d. Golongan IIId 38 orang
e. Golongan IIIc 38 orang
f.Golongan IIIb 64 orang
g. Golongan IIIa 59 orang
h. Golongan IId 9 orang
i. Golongan IIc 16 orang
j. Golongan IIb 3 orang
k. Golongan IIa 34 orang
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
BAB III KAJIAN TEORITIS TENTANG PAJAK RESTORAN DAN DATA
PENERIMAAN PAJAK RESTORAN KOTA MEDAN
A. Uraian Teoritis Pajak Restoran
1. Definisi Pajak Restoran
a. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. b.
Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipkasakan
dengan tidak mendapat jasa timbale balikkontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
2
c. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak
Daerah, Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
2
Siti Resmi. 2008. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta. hal 1