2. Objek dan Subjek Pajak Restoran
Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003 adapun yang menjadi objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi:
a. Objek Pajak Restoran
Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung ,
bar dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering dan meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli,
baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain. Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah :
1 Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya
tidak melebihi Rp.600.000 2
Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai dengan fasilitas penyantapan di hotel.
b. Subjek Pajak
1 Subjek Pajak Restoran adalah orang pirbadi atau badan yang
melakukan pembayaran atas pelayanan restoran. 2
Wajib Pajak Restoran adalah pengusaha restoran.
3. Cara Penghitungan Pajak Restoran
Cara Perhitungan Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
dengan dasar pengenaan pajak
Secara umum perhitungan Pajak Restoran adalah sebagai berikut:
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang Dilakukan kepada Restoran
Misalnya dasar pengenaan pajaknya sebesar Rp. 1.000.000,00 dikalikan dengan tarif pajak restoran sebesar 10 .
Besar pajak = Rp. 1.000.000,00 x 10 = Rp. 100.000,00
Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan tahun takwim. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat kegiatan pelayanan
di restoran dilakukan. Setiap wajib pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
SPTPD. SPTPD tersebut harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib pajak dan kuasanya. Kemudian harus disampaikan
kepada Dipenda selambat-lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak.
B. Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Kota
Medan
Pemungutan Pajak restoran adalah suatu rangkaian mulai dari penghimpunan data objek pajak retoran dan subjek pajak restoran ,dengan
penentuan besarnya pajak restoran yang terutang sampai kegiatan menerima pembayaran pajak retoran tersebut dari wajib pajak. Untuk itu wajib pajak terlebih
dahulu melporkan jenis usahanya kepada dinas pendapatan daerah dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Pengukuhan Wajib Pajak
Wajib Pajak Restoran wajib mendaftarkan usahanya kepada dinas pendataan daerah Kota Medan dalam jangka waktu tertentu selambat-lambatnya tiga puluh
hari sebelum dimulainya kegiatan usaha, untuk dikukuhkan dan diberi Nomor Pokok Wajib Pajak NPWPD. Jangka waktu ini sesuai dengan jangka waktu yang
ditentukan bupati atau walikota dimana pajak retoran dipungut. Surat keputusan pengukuhan yang dikeluarkan oleh kepala dinas pendapatan daerah tidak
merupakan dasar untuk menentukan mulai saat pajak tentang pajak restoran , tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan pengawasan bagi petugas dinas
pendapatan daerah. Apabila pengusaha restoran atau rumah tidak mendaftarkan usaha nya dalam jangka waktu yang ditentukan, kepala dinas pendataan daerah
akan menetapkan pengusaha tersebut sebagai wajib pajak secara jabatan. Penetapan secara jabatan dimaksudkan untuk pemberian nomor pengukuhan dan
NPWPD dan bukan merupakan penetapan besarnya pajak terutang. Tata cara pelaporan dan pengukuhan wajib pajak ditetapkan oleh bupatiwaliota dengan
surat keputusan.
2. Pendaftaran dan Pendataan