Uraian Teoritis Pembayaran Pajak RestoranBAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI

c. Agar dapat membantu Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam hal mensosialisasikan pentingnya Pajak Restoran terhadap pembangunan Kota Medan kepada masyarakat.

C. Uraian Teoritis

1. Definisi Pajak a. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. b. Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipkasakan dengan tidak mendapat jasa timbale balikkontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 1 c. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah, Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan 1 Siti Resmi. 2008. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta. hal 1 secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. d. Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003, Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan danatau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering.

2. Objek dan Subjek Pajak Restoran

Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003 adapun yang menjadi objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi: a. Objek Pajak Restoran Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung , bar dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering dan meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain. Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah : 1 Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi Rp.600.000 2 Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai dengan fasilitas penyantapan di hotel. b. Subjek Pajak 1 Subjek Pajak Restoran adalah orang pirbadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan restoran. 2 Wajib Pajak Restoran adalah pengusaha restoran. 3. Tarif Pajak Restoran a. Dasar pengenaaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakakan kepada restoran. b. Tarif Pajak Restoran adalah sebesar 10 sepuluh persen. c. Besarnya pokok Pajak Restoran dihitung.dengan cara mengalikan tariff pajak dengan dasar pengenaan Pajak Restoran.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri