Output Residual Kekasaran Permukaan Output Scatterplot Kekasaran Permukaan

7. Output Residual Kekasaran Permukaan

Tabel dibawah menggambarkan tentang minimum, maksimum, rata-rata, standar deviasi, dan jumlah data dari residual. Tabel 46. Residuals Statistics a Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .0168 .3566 .1908 .10508 12 Residual -.01846 .02339 .00000 .01422 12 Std. Predicted Value -1.656 1.578 .000 1.000 12 Std. Residual -1.107 1.403 .000 .853 12 a. Dependent Variabel: keausan tepi

8. Output Scatterplot Kekasaran Permukaan

Digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik yaitu heterosdiksitas yang artinya variasi residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heterosdiksitas dengan kriteria sebagai berikut:  Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heterosdiksitas.  Jika tidak ada pola yang jelas menyebar diatas dan dibawah garis 0 sumbu y, maka tidak terjadi heterosdiksitas. Gambar 76. Output Scatterplot Dari output dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas dan titil- titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterosdiksitas pada model regresi. 9 . Output Main Effect Plot Kekasaran Permukaan 25.1 19.2 11.8 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 0.245 0.115 -6 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 Kecepatan Potong M e a n Feeding rake angle Main Effects Plot for Kekasaran Permukaan Data Means Gambar 77. Grafik Main Effect Plot untuk variabel dependent kekasaran permukaan. Digunakan untuk menngetahui ada atau tidaknya pengaruh utama dari variabel yang artinya variasi residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa kecepatan potong, gerak makan, dan sudut geram pahat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kekasaran permukaan dapat diketahui bahwa titik-titik membentuk pola yang jelas, yaitu kekasaran permukaan menurun seiring dengan meningkatnya kecepatan potong dan semakin rendahnya gerak makan, dalam penelitian ini kekasaran permukaan akan menurun dalam penggunaan sudut geram pahat back rake angle  negatif 6 o . Dari analisis variansi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel kecepatan potong mempengaruhi secara signifikan terhadap nilai keausan tepi pahat karbida WC-TiC-TaC-Co. Sedangkan sudut geram pahat back rake angle mempengaruhi secara signifikan terhadap nilai kekasaran permukaan. Berikut ini adalah tabel persentase pengaruh variabel yang mempengaruhi keausan pahat karbida WC-TiC-TaC-Co dan kekasaran permukaan baja karbon tinggi K460 pada penelitian ini. Tabel 47. Tabel persentase pengaruh variabel terhadap keausan tepi dan kekasaran permukaan NO. Variabel Coefficients t Terhadap Keausan tepi VB 1. Kecepatan Potong V ± 18,686 ± 59,98 2. Gerak Makan f ± 3,982 ± 12,78 3. Sudut Geram Pahat  ± 8,484 ± 27,24 ± 100 NO. Variabel Coefficients t Terhadap Kekasaran permukaan R a 1. Kecepatan Potong V ± 3,566 ± 31,34 2. Gerak Makan f ± 2,782 ± 24,45 3. Sudut Geram Pahat  ± 5,031 ± 44,21 ± 100 Hasil di atas menunjukkan bahwa kecepatan potong adalah variabel yang paling berperan terhadap timbulnya keausan tepi pahat, dan sudut geram pahat adalah variabel yang paling berperan terhadap timbulnya kekasaran permukaan. Hasil ini sesuai dengan grafik main effect plot yang menempatkan kecepatan potong sebagai variabel yang paling signifikan terhadap timbulnya keausan tepi pahat, dan sudut geram pahat adalah variabel yang paling signifikan terhadap timbulnya kekasaran permukaan.

H. Umur Pahat Karbida