Batasan Masalah Asumsi Batasan Masalah dan Asumsi

elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dalam rangkaian. Elektron dari material yang kekurangan elektron p –Type Semiconductor berpindah ke material yang kelebihan elektron n –Type Semiconductor. Dalam keadaan ini, konektor akan menyerap energi sehingga sisi ini akan bertemperatur dingin. Di sisi lain, ketika elektron berpindah dari tipe-n ke tipe-p, konektor akan melepaskan energi sehingga pada sisi ini akan bertemperatur panas. Membuang panas dari sisi panas akan menurunkan temperatur pada sisi dingin dengan cepat, besarnya penurunan bergantung dari arus listrik yang diberikan. Ilustrasi kerja elemen pertier ditunjukkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Aliran arus listrik yang menimbulkan suhu dingin dan panas [28] Gambar 2.3 Cara Kerja Peltier [24] N P Panas Masuk Q Panas Keluar Q Sisi Dingin Sisi Panas Konduktor Isolator Keramik Isolator Keramik Semi Konduktor Aliran Arus Listrik Isolator Listrik Keramik Kutub Negatif - Kutub Positif + Panas yang diserap Sisi Dingin Panas yang dibuang Sisi Panas Konduktor Listrik Tembaga Semikonduktor tipe-p Semikonduktor tipe-n

2.2.2 Efek Termoelektrik

Ada lima efek yang dapat diamati ketika arus listrik dialiri dalam rangkaian termokopel yaitu efek Seebeck, Peltier, Thomson, Joulean dan konduksi. Efek Seebeck menjelaskan timbulnya tegangan atau kekuatan listrik electromotiveEMF ketika adanya perbedaan gradien temperatur di sepanjang kawat. Perubahan dalam bahan EMF sehubungan dengan perubahan temperatur disebut koefisien Seebeck atau sensitivitas termoelektrik. Koefisien ini biasanya merupakan fungsi nonlinier dari temperatur. Efek Peltier menjelaskan perbedaan temperatur yang dihasilkan oleh EMF dan merupakan kebalikan dari efek Seebeck. Efek Thomson berhubungan dengan gradien panas yang bersifat dapat dibalik reversible dan EMF dalam suatu penghantar homogen. Efek Joulean berhubungan dengan adanya energi listrik yang hilang ketika sebuah konduktor dialiri arus listrik. Sedangkan, efek konduksi menjelaskan tentang perpindahaan panas dari tempat yang bertemperatur lebih panas ke yang lebih dingin.

2.2.2.1 Efek Seebeck

Pada tahun 1821, fisikawan asal Jerman-Estonia bernama Thomas Johann Seebeck 1770-1831 menemukan bahwa logam berbeda yang terhubung pada dua lokasi yang berbeda sambungan akan menimbulkan tegangan mikro pada kedua sisinya bila kedua sisi ada pada temperatur yang berbeda. Efek ini dikenal sebagai “Efek Seebeck”, itu adalah dasar untuk termometer termokopel. Dalam percobaannya, Seebeck menghubungkan logam besi dan tembaga dalam suatu rangkaian. Kemudian diantara kedua logam tersebut diletakkan jarum kompas. Ketika satu sisi logam dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak. Setelah diselidiki, ternyata panas yang diberikan pada satu sisi logam menimbulkan tegangan yang mengalirkan listrik mikro yang mengakibatkan timbulnya medan magnet disekitar logam. Medan magnet yang timbul menggerakkan jarum kompas. Tegangan yang timbul tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan : ........................................................... 2.9