Efek Thomson Efek Termoelektrik

Jika nilai bilangan Reynold : , maka terjadi aliran Laminar. Bilangan Nusselt untuk plat rata dapat dihitung dengan persamaan [4] berikut ini : ̅̅̅̅̅ .......................................................... 2.35 Jika nilai bilangan Reynold : , maka terjadi aliran Turbulen. Bilangan Nusselt untu plat rata dapat dihitung dengan persamaan [4] : ̅̅̅̅̅ .......................................................... 2.36

2.3.3 Perpindahan Panas Radiasi

Perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas yang tidak melalui medium ruang vakum, energi dilepaskan oleh benda sebagai gelombang elektromagnetik karena adanya tumpukan energi termal pada semua benda dengan suhu diatas nol mutlak. Radiasi termal muncul akibat perpindahan acak dari atom dan molekul benda. Karena atom dan molekul terdiri dari partikel bermuatan proton dan elektron, pergerakan mereka menghasilkan pelepasan radiasi elektromagnetik yang membawa energi. Untuk permukaan rata, kalor radiasi dapat dihitung dengan persamaan Stefan-Boltzmann yaitu [4] : ............................................................... 2.37 Untuk perpindahan panas radiasi pada material berlapis tiga, kalor radiasi dapat dihitung dengan persamaan [4] : ............................ 2.38 dimana : = Emisivitas termal material, untuk benda gelap, dan untuk benda putih. = Konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10 -8 Wm 2 .K 4 A = Luas permukaan m 2 = Emisivitas material yang berada di tengah Emisivitas termal dari beberapa material dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.3 Emisivitas termal material [27] Material Emisivitas Termal Material Emisivitas Termal Aluminium Sheet 0,09 Kaca halus 0,92 – 0,94 Aluminium Foil 0,04 Kaca Kuarsa 0,93 Aluminium dipolis 0,039 – 0,057 Karbon filamen 0,77 Aluminium 0,77 Karet 0,90 Baja dipolis 0,07 Kuningan dipolis 0,03 Baja stainless 0,075 Kuningan plat kusam 0,22 Baja teroksidasi 0,79 Nikel dipolis 0,072 Batubara 0,80 Nikel teroksidasi 0,59 – 0,86 Bata merah 0,93 Perak 430 Besi berkarat 0,61 Perak dipolis 0,02 – 0,03 Besi dipolis 0,14 – 0,38 Plastik 0,91 Besi tempa 0,94 Platinum dipolis 0,054 – 0,104 Besi Tuang 0,44 Polystyrene 0,6 Beton 0,85 Porcelain 0,92 Bismuth 0,34 Seng dipolis 0,045 Cadmium 0,02 Silikon hitam dicat 0,93 Emas 0,47 Tanah liat 0,91 Epoxy hitam dicat 0,89 Tembaga dipolis 0,023 – 0,052

2.4 Psikometrik

Psikometrik atau psychrometry atau higrometri adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan bidang rekayasa yang bersangkutan dengan penentuan sifat fisik dan termodinamika campuran antara udara dengan uap air. Tujuan mempelajari psikometrik adalah untuk mengetahui sifat – sifat termodinamik udara, yang kemudian dapat dihitung besarnya energi yang diperlukan untuk mengkondisikan udara air conditioning. [1] Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat – sifat termodinamik udara yaitu menggunakan persamaan – persamaan dan