Emisivitas termal dari beberapa material dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.3 Emisivitas termal material
[27]
Material Emisivitas
Termal Material
Emisivitas Termal
Aluminium Sheet 0,09
Kaca halus 0,92
– 0,94 Aluminium Foil
0,04 Kaca Kuarsa
0,93 Aluminium dipolis
0,039 – 0,057
Karbon filamen 0,77
Aluminium 0,77
Karet 0,90
Baja dipolis 0,07
Kuningan dipolis 0,03
Baja stainless 0,075
Kuningan plat kusam 0,22
Baja teroksidasi 0,79
Nikel dipolis 0,072
Batubara 0,80
Nikel teroksidasi 0,59
– 0,86 Bata merah
0,93 Perak
430 Besi berkarat
0,61 Perak dipolis
0,02 – 0,03
Besi dipolis 0,14
– 0,38 Plastik
0,91 Besi tempa
0,94 Platinum dipolis
0,054 – 0,104
Besi Tuang 0,44
Polystyrene 0,6
Beton 0,85
Porcelain 0,92
Bismuth 0,34
Seng dipolis 0,045
Cadmium 0,02
Silikon hitam dicat 0,93
Emas 0,47
Tanah liat 0,91
Epoxy hitam dicat 0,89
Tembaga dipolis 0,023
– 0,052
2.4 Psikometrik
Psikometrik atau psychrometry atau higrometri adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan bidang rekayasa yang bersangkutan
dengan penentuan sifat fisik dan termodinamika campuran antara udara dengan uap air. Tujuan mempelajari psikometrik adalah untuk mengetahui
sifat – sifat termodinamik udara, yang kemudian dapat dihitung besarnya
energi yang diperlukan untuk mengkondisikan udara air conditioning.
[1]
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan sifat – sifat
termodinamik udara yaitu menggunakan persamaan – persamaan dan
menggunakan grafik yang menggambarkan sifat – sifat termodinamik udara
atau disebut Grafik Psikometrik Psychrometric Chart. Grafik Psikometrik adalah grafik parameter termodinamika dari udara
lembab pada tekanan konstan, yang sering disamakan dengan ketinggian relatif terhadap permukaan laut. Grafik Psikometrik yang lengkap dapat dilihat
pada lampiran 4. Ada beberapa sifat termodinamik termofisik udara yang ditampilkan pada grafik psikometrik, yaitu :
1. Rasio Kelembaban Humidity Ratio
Rasio kelembaban adalah perbandingan massa uap air m
w
dengan massa udara m
a
. Rasio kelembaban biasanya diplot sebagai ordinat sumbu vertikal pada grafik psikometrik. Persamaan untuk rasio kelembaban dapat
dilihat pada persamaan 2.39 :
[1]
....................................................................................... 2.39 Dengan menggunakan persamaan gas ideal dan hukum Dalton, yang
merumuskan hubungan antara kandungan gas dengan tekanan partial gas, maka rasio kelembaban dapat dinyatakan dengan persamaan 2.40 :
........................................................... 2.40 Dimana :
adalah massa uap air kg uap airkg udara adalah massa udara kg uap airkg udara
adalah tekanan parsial uap air Pa, atm adalah tekanan atmosfir Pa, atm, biasanya 101.325 Pa
2. Kelembaban Relatif Relative HumidityRH
Parameter ini adalah perbandingan fraksi mol uap air pada udara dengan fraksi mol uap air saat udara mengalami saturasi. Persamaan
kelembaban relatif RH dapat dilihat pada persamaan 2.41 :
[1]
............................................................................ 2.41 Sebagai catatan, pada saat saturasi fraksi mol uap air yang terkandung
di dalam udara adalah fraksi mol maksimum.Setelah itu uap air akan mulai mengembun berubah fasa menjadi cair. Dengan menguraikan definisi fraksi
mol dan persamaan gas ideal, kelembaban relatif juga dapat dihitung dengan persamaan 2.42 :
[1]
...................................................................................... 2.42 adalah tekanan uap saat terjadi saturasi dalam satuan Pa.
dapat dihitung dengan persamaan yang diusulkan ASHRAE yang merupakan fungsi
dari temperatur yaitu :
[1]
= ................. 2.43
Dimana : T adalah temperatur udara mutlak K = -5,8002206 x 10
3
= 1,3914993 = -4,8640239 x 10
-2
= 4,1764768 x 10
-5
= -1,4452093 x 10
-8
= 6.5458673 3.
Temperatur Bola Kering T
db
dan Temperatur Bola Basah T
wb
Temperatur bola kering Dry Bulb Temperature adalah temperatur udara yang ditunjuk oleh alat ukur atau termometer. Dalam grafik
psikometrik, temperatur bola kering biasanya diplot sebagai absis sumbu horizontal.
Temperatur bola basah Wet Bulb Temperature adalah temperatur udara pada ruangan terisolasi dimana udara berada pada tekanan konstan,
ideal, proses saturasi adiabatik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.4 yaitu :
Gambar 2.4 Ilustrasi temperatur bola kering dan bola basah
Udara Udara
Air Air
Awal Akhir
w w
1
T
wb
T
db