Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Islam adalah suatu pandangancara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada
satu aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi.
Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah- masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
4
Ekonomi Islam melarang adanya transaksi yang haram, riba, gharar, dan lain sebagainya. Namun
pemahaman dan pengetahuan masyarakat khususnya pedagang pasar Parung terhadap ekonomi Islam termasuk didalamnya lembaga keuangan syariah masih kurang contoh
kecilnya adalah dengan masih banyaknya pedagang pasar parung yang menggunakan rentenir sebagai sumber permodalan padahal mayoritas mereka beragama Islam.
Tetapi tidak sedikit pula pedagang pasar Parung yang belum memahami ekonomi Islam karena ternyata banyak pula dari mereka yang menggunakan lembaga
keuangan syariah sebagai sumber permodalannya.
B. Preferensi
1. Pengertian Preferensi
Preferensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 hak untuk didahulukan dan diutamakan daripada yang lain; prioritas 2 pilihan;
kecenderungan; kesukaan. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para
4
Muhammad Abdul Mannan, Islamic Economy: Theory and Practice Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1993
konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi.
5
Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka
yang terbatas dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas
produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang
terbatas, dan juga permintaan demand untuk produk-produk.
6
Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi. Kotler
berpendapat bahwa preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk jasa yang ada.
7
Oleh karena itu, istilah preferensi dapat diartikan sebagai suatu sikap suka terhadap sesuatu lebih dari yang lainnya dan
akan terlihat ketika seseorang menetapkan pilihannya. Akan tetapi preferensi atau pilihan seseorang itu tidaklah tetap, bisa berubah seiring berjalannya waktu
dengan berbagai pengaruh situasi yang mungkin ada terhadap sikap dan perilaku konsumen.
8
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 894.
6
Tumpal Rumapea, Kamus Lengkap Perdagangan Internasional Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, h. 300.
7
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Cet ke-10 Jakarta: Prehalindo, 2000, h. 154.
8
Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen Jakarta: PT. Indeks Gramedia, h. 223.
2. Perilaku Konsumen
Semua konsumen tentunya akan membuat berbagai macam keputusan untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa. Proses
pengambilan keputusan oleh konsumen sering kali masih menjadi masalah yang kompleks yang mendasari pengambilan keputusan tersebut. Seorang konsumen di
dalam menentukan pilihannya terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
a. Faktor Budaya 1 Budaya. Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan perilaku
konsumen. Budaya memainkan peran yang penting dalam pembentukan sikap konsumen dan merupakan petunjuk penting
mengenai nilai-nilai yang akan dianut oleh seorang konsumen. diartikan sebagai komplek yang mencakup pengetahuan, keyakinan,
seni, hukum, moral, kebiasaan, dan kapabilitas lainnya. 2 Sub Budaya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub budaya
yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub budaya mencakup nasionalisme, agama, kelompok,
ras dan wilayah geografis. 3 Kelas Sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif
homogen dan permanen yang menganut nilai, minat dan perilaku serupa.
b. Faktor Sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-
individu berinteraksi satu sama lain karena adanya hubungan diantara mereka.
9
1 Kelompok Referensi. Kelompok referensi seseorang terdiri dari kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Adanya interaksi yang cukup berkesinambungan seperti keluarga, teman, tetangga dan
teman sejawat. 2 Keluarga. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam hidup
pembeli, yang pertama merupakan orang tua seseorang, dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik,
ekonomi dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Kedua, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga
merupakan organisasi pembeli yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara intensif.
3 Peran dan Status. Seseorang umunya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya. Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat
ditentukan dari segi peran dan status
9
Bashu Swastha dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen Yogyakarta: BPEE, 2000, h. 66.
c. Faktor Pribadi
1 Usaha dan Tahap Daur Ulang. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera
seseorang akan berubah sesuai dengan usia. 2 Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibeli nya. 3 Keadaan Ekonomi. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan
produk. Maka pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan harus memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi,
tabungan, dan tingkat bunga. 4 Gaya Hidup. Orang yang berasal dari sub kultur, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat,
dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
konsumen. 5 Kepribadian dan Konsep Diri. Setiap orang mempunyai kepribadian
yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.
d. Faktor Psikologis 1 Motivasi. Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat dan
mendesak yang mengarahkan seseorang agar dapat mencari kepuasan terhadap kebutuhan tersebut.
2 Persepsi. Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi.
3 Proses Belajar. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku
manusia adalah hasil proses belajar. 4 Kepercayaan dan Sikap. Melalui tindakan dan proses belajar, orang
akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku pembeli.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor budaya dan sosial bisa dikategorikan menjadi faktor eksternal, sedangkan faktor
pribadi dan psikologis merupakan faktor internal. Faktor-faktor tersebut dikategorikan sebagai faktor eksternal maupun internal merupakan penentu
perilaku seseorang dalam mengambil keputusan, baik dalam hal mengkonsumsi barangjasa, menabung, melakukan pembiayaan, berasuransi, investasi serta
melakukan kegiatan ekonomi lainnya.
C. Modal