peminjam di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti karyawan, mesin, sarana produksi, cara
usahanya, dan lain sebagainya. d. Collateral Jaminan. Jaminan yang dimiliki calon peminjam.
Penilaian ini untuk lebih meyakinkan bahwa suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai
pengganti dari kewajibannya. e. Condition of Economy Kondisi Ekonomi. Pihak lembaga keuangan
harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat dan secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan
oleh calon peminjam. Hal tersebut dilakukan karena kondisi ekstrenal memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses berjalannya usaha
calon peminjam dalam jangka panjang. f. Constraint Batasan. Batasan yang memungkinkan seseorang
melakukan bisnis di suatu tempat.
E. Lembaga Keuangan Syariah
1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga keuangan Financial Institution menurut Burhanuddin adalah suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan baik itu
menghimpun dana, menyalurkan, dan atau jasa-jasa keuangan lainnya. Lembaga-
lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip syariah disebut Lembaga Keuangan Syariah.
Lembaga keuangan syariah berfungsi menyediakan jasa perantara bagi pemilik modal dengan perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran
lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam dunia bisnis, sehingga uang dari masyarakat dapat dikumpulkan dalam berbagai bentuk
produk penghimpunan dana sebelum disalurkan kembali kepada yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan.
Keberadaan lembaga keuangan syariah sekarang ini menunjukkan adanya perkembangan yang semakin pesat. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya
kesadaran sebagian besar umat Islam untuk melaksanakan syariat Islam secara menyeluruh. Perkembangan ini tentu memberikan harapan baru bagi para pelaku
usaha untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan materiil semata, tetapi juga sesuai dengan spirit hukum syariah yang menjanjikan
pemenuhan kebutuhan batiniyah.
20
2. Lembaga Keuangan Syariah Bank dan Bukan Bank
Lembaga keuangan syariah tidak hanya terdiri dari perbankan syariah saja, namun lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah baik itu bank
20
Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 1.
maupun bukan bank pun juga termasuk lembaga keuangan syariah, diantara lembaga keuangan syariah yang dapat memberikan akses pembiayaan adalah:
a. Perbankan Syariah; adalah Bank yang beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata
cara bermuamalat secara Islam, yaitu menjauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan
kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.
21
b. Badan Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS; adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan
dan atau bentuk lainnya dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR yang operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah.
22
c. Koperasi Syariah; adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang dengan berlandaskan kegiatan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan berdasarkan prinsip syariah.
d. Baitul Maal wat Tamwil; adalah balai usaha mandiri terpadu dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan
21
M. Syafi’I Antonio dan Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 2001, h.31.
22
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Ekosinia, 2003, h. 83.
kegiatan ekonomi. Selain itu BMT dapat menerima dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai peraturan dan
amanahnya.
23
e. Pegadaian Syariah; adalah suatu lembaga keuangan atau devisi dari form pegadaian dengan memberikan uang pinjaman kepada nasabah
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
3. Prinsip-prinsip Lembaga Keuangan Syariah