Penguasaan Konsep Kerangka Pemikiran

15 Semiawan 1992 antara lain: 1. Menyimpulkan hasil penelitian. 2. Merekomendasikan tindak lanjut dari hasil penelitian. 3. Menginformasikan alasan logis perlunya penelitianpenyelidikan ilmiah. 4. Mendeskripsikan masalah penelitianpenyelidikan secara jelas dalam laporan dan mengkomunikasikannya. 5. Menspesifikasi variabel yang diteliti. 6. Mengkomunikasikan prosedur perolehan data. 7. Mengkomunikasikan cara mengolah dan menganalisis data yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian. 8. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur, dan peta konsep. 9. Menggunakan media yang sesuai dalam menyajikan hasil pengolahan data. 10. Menjelaskan data baik secara lisan maupun tulisan. 11. Mengkomunikasikan kesimpulan dan temuan penelitian berdasarkan data. 12. Menyajikan model hubungan dengan simbol dan standar internasional dengan benar. Jenis keterampilan yang akan diukur adalah kemampuan mengubah data dari bentuk narasi menjadi data dalam bentuk tabel, membuat grafik dari data tabel, menjelaskan secara tertulis informasi apa yang terdapat dalam tabel dan grafik, dan membuat kesimpulan dari hasil menjelaskan data.

E. Penguasaan Konsep

Konsep merupakan pokok utama yang mendasari keseluruhan sebagai hasil ber- pikir abstrak manusia terhadap benda, peristiwa, fakta yang menerangkan banyak pengalaman. Pemahaman dan penguasaan konsep akan memberikan suatu aplikasi dari konsep tersebut, yaitu membebaskan suatu stimulus yang spesifik sehingga dapat digunakan dalam segala situasi dan stimulus yang mengandung konsep tersebut. Jika belajar tanpa konsep, proses belajar mengajar tidak akan berhasil. Hanya dengan bantuan konsep, proses belajar mengajar dapat ditingkat- kan lebih maksimal Djamarah dan Zain, 2006. 16 Menurut Sagala 2003, definisi konsep adalah: Buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga menghasilkan produk pengetahuan yang meliputi prinsip, hukum, dan teori. Penguasaan konsep akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajar siswa. Suatu proses dikatakan berhasil apabila hasil belajar yang didapatkan meningkat atau mengalami perubahan setelah siswa melakukan aktivitas belajar. Pendapat ini didukung oleh Djamarah dan Zain 2006 yang mengatakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah ber- akhirnya melakukan aktivitas belajar. Proses belajar seseorang sangat di- pengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pembelajaran yang digunakan guru dalam kelas. Dalam belajar juga dituntut adanya suatu aktivitas yang harus dilakukan siswa sebagai usaha untuk meningkatkan penguasaan materi. Sebagian besar materi pelajaran yang dipelajari di sekolah terdiri dari konsep-konsep. Makin banyak konsep yang dimiliki seseorang, makin banyak alternatif yang dapat dipilih dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

F. Kerangka Pemikiran

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh seorang guru. Dengan perencanaan yang matang sebelum melakukan kegiatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Model pem- belajaran menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses pembelajaran untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Kemampuan guru untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat akan menentukan 17 tingkat prestasi belajar siswa terhadap konsep yang diberikan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tersebut juga harus disesuaikan dengan karakteristik dari siswa dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Berdasarkan tinjauan pustaka yang dikemukakan sebelumnya tentang model pem- belajaran inkuiri terbimbing, siswa dihadapkan pada masalah yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan dengan bimbingan dari guru, kemudian siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah dari suatu hipotesis yang mereka buat sendiri sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses ber- pikir, biasanya siswa akan mudah menerima konsep dalam pembelajaran jika mereka bekerja bersama berdiskusi karena mereka akan lebih mudah ber- komunikasi, lebih percaya diri mengutarakan pendapatnya. Kemudian, proses penemuan konsep dilakukan oleh siswa dengan melakukan pengumpulan dari data hasil percobaan dan analisis data secara terbimbing. Keterlibatan siswa secara langsung dalam proses penemuan konsep akan mempermudah siswa memahami materi pelajaran dan lebih aktif, sehingga pada tahap akhir siswa dapat me- nyimpulkan materi pembelajaran. Dengan demikian, dalam penelitian ini model pembelajaran inkuiri terbimbing diduga efektif dalam meningkatkan keterampilan mengkomunikasikan dan penguasaan konsep siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi hukum-hukum dasar kimia siswa SMA Al-Azhar 3 Bandarlampung. 18

G. Anggapan Dasar