Pengertian Etika Pemerintahan Tinjauan Tentang Etika Pemerintahan

mencakup tentang Desa seperti, pemeberdayaan Desa, pembangunan fisik Desa, urusan tentang masyarakat Desa yang mencakup ranah pemerintahan Desa.

3. Kewenangan Kepala Desa

Pelaksanakan tugas Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2006, Kepala Desa mempunyai wewenang yaitu : 1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD. 2. Mengajukan rancangan peraturan desa. 3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan besama BPD. 4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD. 5. Membina kehidupan masyarakat desa. 6. Membina perekonomian desa. 7. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif. 8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wewenang Kepala Desa adalah membina, mengatur Desa baik dari segi sektor Pembangunan dan urusan kemasyarakatan untuk kemajuan Desa dan kemajuan kehidupan masyrakat desa, serta membuat Peraturan-peraturan Desa bersama BPD.

D. Tinjauan Tentang Desa

Di Indonesia terdapat kesatuan-kesatuan masyarakat hukum yang menjalankan pemerintahan sendiri berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat dan merupakan pemerintahan terbawah. Kesatuan masyarakat ini tidak mempergunakan nama yang sama di seluruh Indonesia. di jawa dan Madura disebut dengan nama Desa, di Palembang Marga, di Minangkabau Nagri, Kuhusus di Lampung semua daerah menggunakan nama desa, tetapi setelah era reformasi satu daerah dengan daerah yang lain tidak sama, ada yang mempergunakan nama pekon, kampung dan ada yang tetap menggunakan nama desa. Istilah Desa disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat seperti nagari, kampung, pekon, huta, bori, dan marga. Pemebentukan, penghapusan dan atau penggabungan Desa ditetapkan dengan peraturan Desa dengan mempertimbangkan luas wilayah, jumlah penduduk, sosial budaya potensi dan lain-lain. Terkait tentang Pengertian Desa diatas, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa “Kesatuan Wilayah hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat setempat yang dilalui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten”. Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan subsistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Kepala Desa bertanggung jawab kepada Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas itu kepada Bupati. untuk itu Kepala Desa mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum dan mengadakan perjanjian yang saling menguntungkan. Sebagai perwujudan Demokrasi, di desa dibentuk Badan Perwakilan Desa atau sebutan lain BPD, yang sesuai dengan budaya yang berkembang di desa yang bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga legilasi, dan pengawasan dalam hal pelaksanaan peraturan desa, anggaran, pendapatan, dan belanja desa dan keputusan Kepala Desa. Di Desa dibentuk lembaga kemasyarakatan desa lainnya sesuai dengan kebutuhan desa, Lembaga dimaksudkan merupakan mitra pemerintahan desa dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa. Desa memiliki sumber pembiayaan berupa pendapatan desa, bantuan pemerintah dan pemerintah daerah, pendapatan lain-lain yang sah, sumbangan pihak ke tiga dan pinjaman desa. Berdasaran hak asal-usul desa yang bersangkutan , Kepala Desa mempunyai wewenang untuk mendamaikan perkara atau sengketa dari pada warganya. Apa yang dikembangkan dalam kebijakan pemerintah desa yang kendati memuat konsep hak untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri, namun bersamaan dengan itu pula, dinyatakan bahwa desa merupakan organisasi pemerintahan terendah di bawah camat, dengan sendirinya desa

Dokumen yang terkait

Konstelasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus : Pemilihan Kepala Desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

5 85 73

Eksistensi Kepala Desa Sebagai Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa Alternatif (Studi di Kabupaten Nias)

0 39 141

Peranan Kepala Desa dalam Pembangunan Masyarakat Desa Studi Kasus di Dua Desa di Kabupaten DT II Bogor Propinsi Jawa-Barat

0 5 164

Pembentukan Jaringan Sosial pada Proses Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat)

0 9 110

SISTEM PEMILIHAN KEPALA DESA (PERATIN) PERSPEKTIF KETATANEGARAAN DALAM ISLAM (Studi Kasus di Pekon Way Jambu Labuhan Krui Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat

1 17 92

Kewenangan Desa dalam Pembangunan Desa Pasal 18 dan Pasal 22 mpdf

0 1 2

KEWENANGAN KEPALA DESA DALAM PENGELOLAAN USAHA DESA DI DESA MORO KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

0 0 114

Analisis Hukum Islam Terhadap Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pembangunan Desa Periode 2010 – 2016 (Studi di Desa Negeri Ratu Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat) - Raden Intan Repository

0 1 92

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA NEGARA ASING DENGAN CARA MELAKSANAKAN PERKAWINAN CAMPURAN DENGAN WARGA NEGARA INDONESIA (Studi Kasus Perkawinan Campuran Pada Masyarakat Pekon Tanjung Setia Kec. Pesisir Selatan Kab.Pesisir

0 0 92

PERAN PEREMPUAN DALAM MEMBANTU EKONOMI KELUARGA DI DESA TANJUNG SETIA KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT - Raden Intan Repository

0 0 114