19
B. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau,
kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi Angiospermae adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C-
dan Oglikosida, flavanon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida, dan dihidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida, dan dihidroflavonol
O-glikosida. Golongan flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya Rohyami, 2008.
Menurut Markham 1988, flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau
tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6. Flavonoid merupakan senyawa polar yang umumnya larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol,
butanol, aseton, dimetil-sulfoksida, dimetilformamida, serta air dikarenakan mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih, atau suatu gula. Sebaliknya
untuk flavonoid yang kurang polar seperti isoflavon, flavonon, dan flavon serta flavonol yang termetoksilasi, cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter
dan kloroform. Flavonoid dapat digunakan sebagai antioksidan dan mengobati gangguan fungsi hati.
Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion-ion logam Sudarsono dkk., 2002. Flavonoid adalah komponen fenolik yang terdapat
dalam tumbuhan yang bertindak sebagai penampung yang baik terhadap radikal
20
hidroksil dan superoksid, dengan melindungi lipid membran terhadap reaksi oksidasi yang merusak Robinson, 2005.
Gambar 5. Struktur flavonoid berfungsi sebagai antioksidan Markham, 1988
Mekanisme metabolisme flavonoid memiliki proses tersendiri dalam tubuh kita. Saluran gastrointestinal berperan penting dalam metabolisme dan konjugasi polifenol
ini sebelum akhirnya memasuki hati. Ketika masuk ke lambung, struktur dari oligomer flavonoid akan terpecah menjadi unit monomerik yang lebih kecil. Kemudian
sesampainya pada usus halus, unit monomerik ini akan diabsorbsi dalam bentuk O- methlated glucuronoides, O-metylated dan aglycone yang selanjutnya akan memasuki
vena porta. Dalam vena porta selanjutnya flavonoid akan dimetabolisme lagi dan diubah menjadi bentuk O-methylated, sulphates, dan glucuronides. O-methylated akan
masuk ke dalam sel dan berfungsi melawan kematian apoptosis sel yang diinduksi oleh hidrogen peroksida. Kemampuan O-methylated dalam memproteksi sel berhubungan
dengan kemampuannya
mendonorkan atom
hidrogen. Fakta
inilah yang
21
menghubungkan fungsi flavonoid dalam memproteksi kematian sel akibat induksi oksidan melalui mekanisme independen antioksidan Spencer, 2003. Berikut
gambaran metabolisme flavonoid dalam tubuh.
Gambar 6. Ringkasan bagan metabolisme dan konjugasi flavonoid dalam tubuh
Spencer, 2003
C. Hati
1. Anatomi Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg Junqueira dkk., 2007. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di
bawah kerangka iga Sloane, 2004.