Analisis Kelayakan Agroindustri Metode Analisis Data

a Gross BC 1, maka investasi agroindustri kopi luwak dikatakan layak secara finansial feasible; b Gross BC 1, maka investasi agroindustri kopi luwak dikatakan tidak layak secara finansial no feasible; c Gross BC = 1, maka investasi agroindustri kopi luwak berada pada posisi Break Event Point. 3 Net Present Value NPV Perhitungan Net Present Value merupakan net benefit yang telah didiskon dengan Social Opportunity Cost of Capital SOCC sebagai discount factor . Rumus dari Net Present Value adalah: NPV = PV Benefit – PV Cost Keterangan: PV Benefit = PV Pendapatan + PV Cost = PV Pendapatan - Kriteria pengukuran pada analisis ini adalah: a NPV 0, maka investasi agroindustri kopi luwak dikatakan layak secara finansial feasible; b NPV 0, maka investasi agroindustri kopi luwak dikatakan tidak layak secara finansial no feasible; c NPV = 0, maka investasi agroindustri kopi luwak berada pada posisi Break Event Point. 4 Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return IRR merupakan suatu tingkat bunga yang menunjukkan nilai bersih sekarang NPV sama dengan jumlah seluruh investasi proyek atau dengan kata lain tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan nol. IRR dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:   1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR           Keterangan: NPV = Net Present Value i 1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1 i 2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 2 Kriteria pengukuran pada analisis ini adalah: c IRR i, maka investasi agroindustri kopi luwak dinyatakan layak secara finansial feasible; d IRR i, maka investasi agroindustri kopi luwak dinyatakan tidak layak secara finansial no feasible; e IRR = i, maka investasi agroindustri kopi luwak berada pada posisi Break Event Point. 5 Analisis Sensitifitas Analisis sensitivitas adalah suatu kegiatan menganalisis kembali suatu proyek untuk melihat apakah yang akan terjadi pada proyek tersebut bila suatu proyek tidak berjalan sesuai rencana. Analisis sensitivitas mencoba melihat realitas suatu proyek yang didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi suatu rencana proyek sangat dipengaruhi unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa yang terjadi di masa mendatang Gittinger, 1993. Dalam pelaksanaan suatu proyek, besarnya NPV, Gross BC, Net BC, IRR dan PP dipengaruhi oleh besarnya penerimaan dan biaya. Perubahan NPV, Gross BC, Net BC, IRR dan PP dapat terjadi karena adanya perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan manfaat. Dalam penelitian ini, analisis sensitifitas dilakukan pada arus penerimaan dan pengeluaran. Adapun perubahan-perubahan yang akan dikaji pada analisis sensitifitas adalah sebagai berikut: i. Kenaikan biaya produksi yang telah terjadi dan batas kelayakan produksi. ii. Penurunan penerimaan yang diakibatkan karena gagal produksi atau produk rusak yang telah terjadi dan batas kelayakan usaha. Perubahan biaya total berdasarkan pada kenaikan bahan bakar minyak, bahan baku buah-buahan dan umbi, bahan tambahan minyak goreng, BBM dan lainnya, tarif dasar listrik, serta perubahan harga jual didasarkan pada harga jual kopi luwak yang terendah di produsen dan perubahan produksi yang terendah yang mungkin terjadi. Analisis sensitivitas dilakukan dengan memperhitungkan kemungkinan di atas yang mungkin akan terjadi. Tingkat kenaikan biaya suatu produksi yang akan menyebabkan nilai NPV, Gross BC, Net BC, dan IRR tidak lagi menguntungkan, maka pada titik itulah proyek tersebut tidak layak. Selain itu perlu juga dihitung setiap penurunan harga jual suatu produk jadi akan menyebabkan nilai NPV, Gross BC, Net BC, dan IRR tidak meyakinkan, maka itulah batas kelayakan proyek. 100 100 1 1 x Y Y Y x X X X an LajuKepeka    Keterangan : 1 X = NPVIRRNet BC ratio setelah terjadi perubahan X = NPVIRRNet BC ratio sebelum terjadi perubahan X = rata-rata perubahan NPVIRRNet BC ratio 1 Y = harga jualbiaya produksiproduksi setelah terjadi perubahan Y = harga jualbiaya produksiproduksi sebelum terjadi perubahan Y = rata-rata perubahan harga jualbiaya produksiproduksi Kriteria laju kepekaan : i Jika laju kepekaan 1, maka hasil usaha atau proyek peka sensitif terhadap perubahan. ii Jika laju kepekaan 1, maka hasil usaha atau proyek tidak peka tidak sensitif terhadap perubahan.

3. Analisis Strategi Pengembangan

Analisis strategi pengembangan pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1 Tahap pengumpulan data Tahap ini merupakan tahap untuk mengindentifikasi dari faktor lingkungan eksternal dan juga faktor lingkungan internal. Dimana data- data diperoleh dari faktor-faktor tersebut. 1 Matrik faktor internal Cara-cara penentuan faktor strategi internal IFAS a Menentukan komponen-komponen faktor dalam kolom 2 a. Produksi Produk yang dihasilkan oleh agroindustri berupa kopi luwak yang berkualitas baik; b. Manajemen dan pendanaan Bagaimana agroindustri memanajemen usahanya serta bagaimana ketersediaan dana atau modal yang mendukung kegiatan operasional agroindustri, baik sumber modal dari dalam ataupun dari luar agroindustri; c. Sumber daya manusia Sumber daya manusia dilihat dari bagaimana kualitas sumber daya manusia agroindustri baik pemilik maupun karyawan agroindustri; d. Lokasi agroindustri Lokasi dari agroindustri yang strategis dekat dengan bahan baku; e. Pemasaran Keberadaan agroindustri yang dekat dengan pasar sehingga mempermudah untuk memasarkan hasil produksi kopi luwak. b Memberi bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 100 paling penting sampai 0 tidak penting, berdasarkan pengaruh komponen-komponen faktor tersebut terhadap posisi strategi agroindustri semua bobot tersebut harus berjumlah 100 yang akan menjadi bobot bagi masing- masing faktor; c Menghitung rating dalam kolom 4 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi agroindustri yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai +1 sampai +4 sangat baik. Pemberian nilai rating kelemahan adalah sebaliknya; d Mengalikan bobot pada kolom 3 dengan rating pada kolom 4, untuk memperoleh total skor dalam kolom 5. Besarnya persentase dalam komponen tergantung pada besarnya pengaruh langsung komponen tersebut pada agroindustri kopi luwak, dan jumlah komponen harus 100.