Belanja Bantuan Sosial Telaah Pustaka

yang memberikan gambaran sederhana mengenai dunia dan cara bertindak sebagai petunjuk bagi seseorang untuk berperilaku.

1.1.7. Hubungan Keagenan dalam Penganggaran

Penganggaran dapat dilihat sebagai transaksi berupa kontrak mandat yang diberikan kepada agen eksekutif dalam kerangka struktur institusional dengan berbagai tingkatan yang berbeda. Sesuai dengan apa yang dinyatakan pada teori keagenan, bahwa pihak principal dan agen memiliki kepentingan masing-masing, sehingga benturan atas kepentingan ini memiliki potensi terjadi setiap saat. Pihak agen berkemampuan untuk lebih menonjolkan kepentingannya karena memiliki informasi yang lebih dibandingkan pihak principal, hal ini disebabkan karena pihak agenlah yang memegang kendali openal di lapangan. Sehingga pihak agen lebih memilih alternatif yang menguntungkannya, dengan mengelabui dan membebankan kerugian pada pihak principal Fozard, A. 2001.

1.1.8. Teori Opportunistic

Menurut Fajri dan Senja 2006, opportunism adalah pandangan yang semata- mata hendak mengambil keuntungan untuk memperkaya diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip yang berlaku. Perilaku opportunistic adalah perilaku yang senantiasa hendak mengambil keuntungan dari setiap kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip yang berlaku.

1.1.9. Teori Akuntansi Positif

Teori akuntansi positif dikemukakan Friedman 1953, Teori ini menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi. Teori akuntansi positif mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan teori akuntansi. Teori akuntansi positif dapat memberikan pedoman bagi para pembuat kebijakan akuntansi dalam menentukan konsekuensi dari kebijakan tersebut. Teori akuntansi positif berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik akuntansi yang ada dalam masyarakat sedangkan akuntansi normatif lebih menjelaskan praktik akuntansi yang seharusnya berlaku. Pendekatan positif melihat pada “mengapa” praktik akuntansi danatau teori akuntansi berkembang sebagaimana adanya dengan tujuan untuk menjelaskan danatau meramalkan peristiwa akuntansi. Karenanya, pendekatan positif berusaha untuk menentukan berbagai faktor yang mungkin memengaruhi faktor nal dalam bidang akuntansi. Pada dasarnya ia berusaha untuk menentukan suatu teori yang menjelaskan fenomena yang diamati.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Perbedaan Rasio Alokasi Belanja Antara Daerah KDH Incumbent dan Non-Incumbent Sebelum dan Pada Saat Pemilukada

9 110 95

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Peranan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dalam Lingkungan Wilayah Propinsi Aceh (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012)

2 58 135

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004

2 56 119

Analisis Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( APBD ) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Studi Di Pemerintahan Kota Tanjung Balai )

0 45 150

PEMANFAATAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DALAM MENCALONKAN KEMBALI PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH (PEMILUKADA) PERANNYA UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN DAERAH

0 5 90

INDIKASI PENYALAHGUNAAN DISCRETIONARY FUND DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENJELANG PEMILUKADA 2015

1 1 17

BAB I PENDAHULUAN - Perbedaan Rasio Alokasi Belanja Antara Daerah KDH Incumbent dan Non-Incumbent Sebelum dan Pada Saat Pemilukada

0 0 8

Perbedaan Rasio Alokasi Belanja Antara Daerah KDH Incumbent dan Non-Incumbent Sebelum dan Pada Saat Pemilukada

0 0 16